Arum Dalu

Cestrum nocturnum L.

Solanaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Cestrum graciliflorum Dunal

Cestrum spicatum Mill.

Cestrum suberosum Jacq.

Habitus

Semak. Perdu tahunan, mampu tumbuh setinggi 4 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Bunga
  • Buah

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Pesisir
  • Pinggir Jalan
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Arum dalu merupakan salah satu tanaman dari keluarga Solanaceae dan dianggap asli dari Antillen dan Amerika Tengah, tetapi sekarang telah tersebar luas di seluruh daerah tropis Dunia Lama dan Baru dan dikenal invasif ke banyak tempat termasuk Hawaii, Kepulauan Cook, Fiji, Polinesia Prancis, Samoa Barat, Tonga, Kaledonia Baru, dan Selandia Baru. Spesies ini juga telah dibudidayakan secara luas di daerah tropis dan subtropis, termasuk di seluruh Asia Tenggara. Di mana spesies ini populer ditanam sebagai tanaman hias, karena bunga putihnya yang mencolok dan aroma manis yang mekar pada malam hari. Spesies ini juga banyak digunakan dalam ritual keagamaan. Di mana bunganya digunakan sebagai persembahan kepada Siwa dan Ganesha di Kathmandu sedangkan di Napal, daun dan bunganya sebagai dupa ritual serta bunga segar dimakan dan bunga goreng diasap untuk energi penyembuhan spiritual. Selain itu, spesies ini juga dapat digunakan sebagai bahan wewangian, pengusir nyamuk, tanaman pagar, serta tanaman obat. Sebagai tanaman obat, secara tradisional arum dalu banyak digunakan sebagai obat eksim. Serta daunnya telah terbukti memiliki aktivitas sebagai antimikroba, analgetik, dan antiinflamasi.

Nama Lokal

Harum dalu, Kembang mayang, Kembang Dayang.

Agroekologi

Arum dalu umumnya ditemukan pada ketinggian rendah hingga menengah. Di Asia Tenggara, spesies ini dibudidayakan dan dinaturalisasi secara lokal dari permukaan laut hingga ketinggian 1.600 m dpl. Di Nikaragua, spesies ini tumbuh pada ketinggian antara 40 - 1.000 m dpl. Arum dalu tumbuh subur di hutan lembap atau basah termasuk di kawasan sepanjang sungai, hutan sekunder, hutan dataran rendah yang lebat, semak belukar, daerah terbuka, baik alami maupun terganggu. Pertumbuhannya menyukai tanah berpasir ringan dan dapat beradaptasi dengan berbagai jenis dan kondisi tanah, tetapi memiliki toleransi garam dan genangan air yang rendah. Tumbuh baik di bawah sinar matahari penuh tetapi dapat mentolerir naungan terang.

Morfologi

  • Batang berkayu, berwarna hijau muda, bercabang banyak, menyebar, kadang-kadang melengkung. Batang muda pilose, dengan rambut eglandular multiseluler menyebar sederhana, kemudian gundul.
  • Daun sederhana, berseling (alternate), berbentuk lanset-elips, permukaan daun mengkilat, ujung daun runcing (acute) hingga meruncing (acuminate), pangkal membulat atau runcing, tepinya rata, berwarna hijau muda sampai gelap, kedua permukaan gundul.
  • Bunga biseksual dan harum. Memiliki mahkota berwarna putih kehijauan-kuning kehijauan, berbentuk tabung dan ramping, sedikit membesar ke arah puncak, gundul di bagian luar dan dalam, 5 petal (helai mahkota) dan lobus berbentuk segitiga sempit, biasanya menyebar setelah bunga mekar, beraroma sangat manis. Kelopak campanulate (seperti lonceng), 1/3 atas dibagi menjadi lobus segitiga, berwarna hijau. Benang sari berjumlah 5, kepala sari muncul, filamen menempel pada tabung mahkota, bagian atas bebas, dengan 2 gigi di dasar bagian bebas, kepala sari berwarna cokelat. Ovarium atau bakal buah berwarna hijau, bulat atau bulat telur, gundul, cakram putih kehijauan. Perbungaan merupakan cyme aksila atau terminal sepanjang 3-8 cm.
  • Buah beri putih, bulat (globose) hingga bulat telur (ovoid), keras atau berair, berdiameter 8-10 mm.
  • Biji berjumlah 5 - 8 dalam setiap buah, berbentuk bulat telur, prismatik, muka luar cembung, muka dalam cekung, retikulat, berwarna hitam.

Budidaya

Perbanyakan tanaman secara generatif (biji) dan vegetatif (stek batang).

Kandungan Bahan Kimia

Flavonoid, saponin steroid (nocturnosida A, tigogenin, smilagenin, dan yuccagenin), tanin, monoterpen, sesquiterpen, triterpen, sterol, kumarin, cardiac glycosides, minyak atsiri (ß-phellandrene, a-phellandrene, (E)-ß-ocimene, linalool), alkaloid (nikotin dan nornicotine), ethyl citrate, phytol, 4-isobutylmorphine, n-hexadecanoic acid.

Khasiat

Mengobati epilepsi, katarak, luka dan bengkak, malaria, diare, mengatasi erupsi kulit (sebagai lotion), menghaluskan kulit, mengobati eksim, aplikasi luar untuk membantu penyembuhan luka bakar dan pembengkakan. Memiliki aktivitas sebagai antimikroba, analgetik, antioksidan, dan antiinflamasi.

Simplisia

  • Siapkan daun arum dalu segar secukupnya, cuci hingga bersih dengan air mengalir lalu tiriskan.
  • Jemur di bawah sinar matahari langsung selama beberapa hari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
  • Simpan simplisia dalam plastik atau wadah yang bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mengatasi erupsi kulit

  • Ambil daun arum dalu segar secukupnya cuci hingga bersih.
  • Rebus daun hingga mendidih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Oles pasta pada kulit.

2. Menyembuhkan luka bakar dan pembengkakan

  • Siapkan daun arum dalu segar secukupnya cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Oles pasta pada kulit yang luka atau bengkak lalu balut dengan kain kasa.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Cestrum nocturnum L. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:316386-2. 10-03-2022.
  2. Stuartxchange. 2019. Philippine Medicinal Plants: Dama de noche. http://www.stuartxchange.org/DamaDeNoche.html. 10-03-2022.
  3. Flora Fauna Web. 2022. Cestrum nocturnum L. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/1/8/1802. 10-03-2022.
  4. CAB International. 2022. Invasive Species Compendium: Cestrum nocturnum (night jessamine). https://www.cabi.org/isc/datasheet/12031#tosummaryOfInvasiveness. 10-03-2022.
  5. PROSEA. 2018. Cestrum nocturnum (PROSEA). https://uses.plantnet-project.org/en/Cestrum_nocturnum_(PROSEA). 10-03-2022.
  6. Riyanti S., Ratnawati J., Fauziah R. 2013. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN KEMBANG DAYANG
    (Cestrum nocturnum L.). Volume 6, No. 2.