Pule Pandak

Rauvolfia serpentina (L.) Benth. ex Kurz

Apocynaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Ophioxylon album Gaertn.

Ophioxylon serpentinum L.

Rauvolfia trifoliata (Gaertn.) Baill.

Habitus

Semak. Perdu tegak, tahunan, tumbuh tinggi hingga 1 m dari batang bawah

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Kulit Batang
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Pule pandak merupakan spesies dari keluarga Apocynaceae yang sebaran aslinya meliputi Bangladesh, Bhutan, China, Indonesia, India, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Srilangka, Thailand, Vietnam, Lao PDR. Di Indonesia, banyak terdapat di wilayah Sumatra, Bali, Nusa Tenggara, terutama terkonsentrasi di Pulau Jawa. Pule pandak merupakan tanaman obat penting di sub-benua India dan negara-negara Asia Tenggara. Serta telah digunakan dalam pengobatan tradisional India selama lebih dari 2.000 tahun. Pada tahun 1949, lebih dari 90% dokter India menggunakan tanaman ini dalam pengobatan hipertensi. Begitu juga dalam pengobatan Ayurveda dan Unani, spesies ini juga banyak digunakan untuk menurunkan tekanan darah (hipertensi) dan sebagai penangkal sengatan dan gigitan serangga serta reptil beracun. Pule pandak juga merupakan sumber senyawa yang digunakan dalam industri farmasi. Dalam penggunaannya, bagi penderita penyakit kronis pada saluran pencernaan dan wanita yang sedang hamil atau merencanakan kehamilan dalam waktu dekat tidak disarankan untuk menggunakan tanaman ini. Selain sebagai tanaman obat, spesies ini juga sering ditanam masyarakat di pekarangan rumah sebagai tanaman hias.

Nama Lokal

Akar tikus, Pulai pandak (Jawa), Akar ular.

Agroekologi

Pule pandak banyak ditemukan tumbuh liar di ladang, hutan jati atau pegunungan. Spesies ini merupakan tanaman daerah tropis dan dapat tumbuh baik mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1.000 m dpl. Spesies ini toleran terhadap bermacam agroklimat, mulai dari kawasan basah seperti Jawa Barat sampai dengan ekstrim kering seperti Nusa Tenggara Timur. Tumbuh paling baik di daerah di mana suhu siang hari tahunan berada dalam kisaran 22 - 30 °C, tetapi dapat mentolerir 4 - 35 °C, serta curah hujan tahunan rata-rata dalam kisaran 1.500 - 3.500 mm, tetapi mentolerir 1.100 - 4.500 mm. Spesies ini menyukai tempat yang berada di bawah sinar matahari penuh dan tempat yang teduh. Cocok pada tanah lempung yang subur dan berdrainase baik, dengan derajat kemasaman (pH) tanah dalam kisaran 5,5 - 7, tetapi dapat mentoleransi 5 - 7,5.

Morfologi

  • Akar berbonggol dengan gabus berwarna cokelat pucat. Bentuk perakaran melingkar bila di tanam di pot, sedangkan bila ditanam di area terbuka bentuk perakaran lurus seperti ekor tikus. Permukaan akar kasar. Tiap percabangan akar, tumbuh akar-akar halus (akar rambut).
  • Batang biasanya tidak bercabang, silindris, ramping, cabang berwarna cokelat keabu-abuan dan batang muda berwarna hijau, bergetah.
  • Daun besar, tunggal (unifoliate), bertangkai pendek, letak daun berseberangan (opposite), berbentuk lanset-elips, panjang daun sekitar 3 - 20 cm dan lebar 2 - 9 cm, melingkar tiga. Permukaan atas daun berwarna hijau terang dan halus sedangkan permukaan bawah daun berwarna hijau pucat dan halus. Tepi daun rata, ujung daun meruncing (acuminate) dan pangkal daun runcing (cuneate), tulang daun menyirip.
  • Bunga majemuk, memiliki tangkai bunga berwarna hijau. Kelopak memiliki lobus berbentuk lanset. Tabung bunga berwarna merah keunguan, ramping, panjang tabung antara 1 - 1,5 cm. Helai mahkota berjumlah 5, berwarna putih, lobus berbentuk elips-lonjong. Perbungaan berupa payung yang muncul dari ujung tangkai. Jumlah bunga pertangkai mencapai 25 - 35 bunga.  Mekar bunga bertahap, diawali pada bunga yang paling pinggir.
  • Buah termasuk tipe buah batu, berbentuk bulat telur, berbiji, kecil, mengkilat, berdaging, buah muda berwarna hijau yang berubah menjadi ungu kehitaman saat matang. Jumlah buah pertangkai mencapai 10 - 20.
  • Biji berjumlah satu dalam setiap buah, berukuran kecil.

Budidaya

  • Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (pencangkokan, stek akar, kultur jaringan).
  • Perbanyakan melalui biji, penyemaian harus dilakukan secepat mungkin, sebab masa dorman bijinya sangat singkat.
  • Panen pule pandak dapat dilakukan pada umur 1 tahun setelah tanam. Idealnya akar pule pandan dipanen pada umur antara 3 - 5 tahun, sehingga diperolah kandungan alkaloid yang optimum.

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid indol (ajmalidine, ajmaline, ajmalinine, ajmalicine, aricine, canescine, coryanthine, deserpidine, isoajmaline, isoserine, isoserpiline, lankanescine, neoajmaline, papaverine, raubasine, raucaffricine, rauhimbine, rauwolfinine, recanescine, rescinnamine, reserpiline, reserpine, reserpinine, sarpagine, serpentine, serpentinine, thebaine, yohimbine, dan yohimbinine), flavonoid, glikosida, cardiac glycosides, phlobatanin, resin, saponin, steroid, tanin, triterpenoid, fenol, phytosterols, oleoresin.

Khasiat

Mengobati hipertensi, penangkal sengatan dan gigitan serangga dan reptil beracun, gangguan mental (menenangkan), skizofrenia, lemah syahwat, menghilangkan kekeruhan pada kornea mata, menurunkan panas atau demam, mengobati rasa sakit pada usus, menstimulasi kontraksi rahim, mengatasi insomnia, mengobati sakit kepala, sakit tenggorokan, sakit pinggang, sakit gigi, nyeri perut, influensa, epilepsi, hepatitis akut, malaria, diare, hernia, kolera, kolik, kelenjar gondok (hiperteroid), bisul, kudis, luka, luka memar, dan gatal.

Simplisia

  • Siapkan akar pule pandak, cuci hingga bersih dengan air mengalir lalu tiriskan.
  • Jemur di bawah sinar matahari langsung selama beberapa hari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
  • Simpan simplisia dalam plastik atau wadah yang bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Influenza

  • Ambil 25 g daun pule pandak segar cuci hingga bersih.
  • Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas air.
  • Biarkan dingin lalu saring.
  • Minum.

2. Sakit kepala

  • Siapkan 10-15 g akar pule pandak cuci hingga bersih.
  • Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas air.
  • Biarkan dingin lalu saring.
  • Minum 2 kali pagi dan sore, masing-masing ½ gelas

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Garden. Plant of the World Online: Rauvolfia serpentina (L.) Benth. ex Kurz. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:81648-1. 07-03-2022.
  2. Stuartxchange. 2018. Philippine Medicinal Plants: Serpentina. http://www.stuartxchange.org/Serpentina.html. 07-03-2022.
  3. Flora Fauna Web. 2020. Rauvolfia serpentina (L.) Benth. ex Kurz. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/5/8/5894. 07-03-2022.
  4. Tropical Plants Database, Ken Fern. 2021. Rauvolfia serpentina. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Rauvolfia+serpentina. 07-03-2022.
  5. Abhijit Dey, J.N. De. 2010. Rauvolfia serpentina (L.) Benth. ex Kurz.-A Review. Asian Journal of Plant Sciences, 9(6): 285-298.
  6. Haryudin W. 2013. Manfaat Pule Pandak (Rauvolfia serpentina) sebagai Tanaman Obat. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 19(3): 21-24.