Poinsettia

Euphorbia pulcherrima Willd. ex Klotzsch

Euphorbiaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Euphorbia coccinea Raf.

Euphorbia diversifolia Willd. ex Boiss.

Euphorbia erithrophylla Bertol.

Habitus

Semak. Perdu tahunan, tinggi 2-4 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Bunga
  • Getah

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Pointsettia pertama kali dibudidayakan di Aztec Meksiko tengah dan pernah disebut tanaman Cuetlaxochitl. Karena warnanya yang cemerlang, poinsettia adalah simbol kemurnian bagi orang Indian. Poinsettia pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1825 oleh Joel Roberts Poinsett, seorang ahli botani dan pada saat itu, duta besar AS pertama untuk Meksiko. Di Indonesia, tanaman ini telah lama dikenal baik sebagai tanaman liar, masyarakat Indonesia sering memanfaatkannya sebagai tanaman hias. Pointsettia memiliki daun pelindung yang berwana merah cerah dan biasanya digunakan sebagai dekorasi natal. Tanaman ini sudah lama dimanfaatkan oleh orang Meksiko sebagai obat kulit, serta untuk mengatasi gigitan binatang berbisa. Studi telah menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki aktivitas sitotoksik, antibakteri, antikonvulsan, antinosiseptif, dan sifat antioksidan.

Nama Lokal

Kastuba.

Agroekologi

Suhu udara yang optimal bekisar antara 16-27 °C. Suhu <16 °C sangat lambat, pada suhu 27 °C dapat mengganggu pertumbuhan vegetatif tanaman secara optimal. Ketinggian dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Intensitas cahaya, area harus terbuka dan terkena sinar matahari langsung.

Morfologi

  • Batang tegak, bercabang jarang, mengeluarkan getah.
  • Daun tunggal dengan bentuk elips hingga bulat telur dan tangkai yang kerap ditemukan adanya 2-4 lekukan. Ujung daun Kastuba lancip dan memiliki susunan tulang daun menyirip.
  • Bunga majemuk yang membentuk cawan dengan susunan khusus yang disebut dengan cyathium, pada setiap cyathium terdapat daun pelindung (bract) yang berbentuk daun sejati yang berwarna merah, putih, kuning maupun warna lain sesuai dengan varietas nya.

Budidaya

  • Perbanyakan tanaman pointsettia dapat dilakukan menggunakan biji (generatif) maupun stek batang (vegetatif).
  • Untuk mendapatkan tanaman baru yang terbaik, potong batang baru yang sehat dari tanaman yang kuat. Ambil stek tiga hingga enam inci (7,5 cm hingga 15 cm) dari tanaman induk.

Kandungan Bahan Kimia

Fenolik, kuinon, benzena, dan tanin, triterpen, resin, zat pewarna kuning dan merah, minyak esensial, asam tartarat, asam galat, alkaloid, saponin, amilodekstrin, dan asam format, steroid, terpenoid, glikosida, gula pereduksi, asam amino, flavonoid, delapan senyawa dan diidentifikasi sebagai 5,7- dimethoxycoumarin; -sitosterol; 1,2-benzenedicarboxylic acid bis (2-ethylhexyl) ester; octadecylic acid; asam syringic; asam ferulat ; daucosterol dan rutin.

Khasiat

Tapal untuk erisipelas dan berbagai masalah kulit, digunakan sebagai galactagogue, obat emetik dan katarsis, untuk meningkatkan aliran ASI, sumber obat demam, emmenagogue, untuk mengobati tuberkulosis, infeksi kulit, dan patah tulang.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Infeksi kulit

  • Siapkan daun segar poinsettia cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Oles pasta daun pada kulit yang terinfeksi.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Euphorbia pulcherrima Willd. ex Klotzsch https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:30176564-2 . 03-03-2022.
  2. Stuartxchange. 2021. Philippine Medicinal Plants: Poinsettia. http://www.stuartxchange.org/Poinsettia.html . 03-03-2022.
  3. Teo Sprengler. 2020. Propagating Poinsettias: Learn About Poinsettia Plant Propagation. https://www.gardeningknowhow.com/ornamental/flowers/poinsettia/poinsettia-plant-propagation.htm . 03-03-2022.