Kelabat
Trigonella foenum-graecum L.
Fabaceae
Lokasi di taman kami
Sayuran
Sinonim
Buceras foenum-graecum (L.) All.
Foenum-graecum sativum Medik.
Trigonella ensifera Trautv.
Habitus
Herba. Herba beraroma, tumbuh tegak, tahunan, tinggi hingga mencapai 40-80 cm
Bagian Yang Digunakan
- Daun
- Biji
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
- Tahan Kekeringan
- Suhu Rendah
Habitat
- Padang Rumput
Penyebaran Tanaman
Kelabat berasal dari Eropa Selatan, wilayah Mediterania dan Asia Barat. Sebaran geografisnya meliputi Timur Tengah, India, China, Eropa Tengah, Eropa Selatan, wilayah Mediterania, Afrika Utara, Amerika Serikat. Penggunaan kelabat menyebar melalui Asia Tenggara di bawah pengaruh India dan Arab. Spesies ini telah dibudidayakan sejak zaman kuno, catatan tertulis pertama menyebutkan sejak 4000 SM. Kelabat umumnya dibudidayakan untuk tujuan kuliner, pengobatan, pakan ternak, pupuk hijau. Dalam dunia kuliner, biji dan daun kelabat banyak dimanfaatkan sebagai sayuran, makanan ringan, bumbu masakan, serta bijinya dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan roti, bahan penting dalam pembuatan sirup maple, pengganti karamel dan vanila, pengganti kopi, dan bahan pembuatan minuman pengganti susu. Biji kelabat juga merupakan sumber pewarna di India. Serta oleoresin yang diekstraksi dari bijinya berpotensi untuk digunakan dalam kosmetik, wewangian, dan tonik rambut. Sedangkan berdasarkan fungsinya sebagai tanaman obat, kelabat telah digunakan selama berabad-abad dan memiliki sejarah yang panjang dalam pengobatan, dan banyak digunakan dalam pengobatan herbal, terutama di China, India (Ayurveda), Afrika Utara, dan Timur Tengah. Di mana tanaman ini dipercaya mampu membantu mengatasi berbagai keluhan penyakit.
Nama Lokal
Klabet (Jawa).
Agroekologi
Kelabat dapat ditemukan tumbuh di tepi lapangan, lahan yang tidak digarap, padang rumput kering dan lereng bukit. Spesies ini dapat tumbuh dengan baik pada jenis tanah lempung subur atau berpasir yang berdrainase baik, tetapi juga tumbuh cukup baik di tanah berkerikil dan berpasir, serta kisaran derajat kemasaman (pH) tanah yang cocok antara 5,3 -8,2. Tanah dengan salinitas sedang dapat ditoleransi, tetapi tidak untuk tanah masam. Spesies ini menyukai daerah di mana suhu siang hari tahunan berada dalam kisaran 13 - 27 °C, tetapi dapat mentolerir 5 - 32 °C, dengan curah hujan sedang atau rendah (500-700 mm per tahun) dan merupakan tanaman yang menyukai sinar matahari. Kelabat cukup toleran terhadap kekeringan serta mampu menoleransi embun beku hingga -15 °C (hanya tahap vegetatif).
Morfologi
- Akar tunggang, bercabang banyak, membentuk bintil akar.
- Batang soliter atau bercabang, terete, sedikit puber, berwarna hijau sampai ungu.
- Daun berselang-seling (alternate), majemuk menyirip, trifoliate, berwarna hijau muda, dan bertangkai. Anak daun berbentuk bulat telur atau lonjong, tepi daun bergigi. Tangkai daun berlekuk di atas. Stipula berbentuk segitiga, kecil, menempel pada tangkai daun.
- Bunga kecil, segitiga, aksila dan sessile, berwarna putih dan kuning. Kelopak puber, tabungnya sepanjang 4,5 mm, berlobus 5. Benang sari diadelphous (9 + 1), putik dengan ovarium sessile, tangkai putik (style) gundul. Muncul dari ketiak daun dan tersusun sendiri-sendiri (soliter) atau dalam kelompok kecil berpasangan. Butir polen bisa berbentuk oval atau melingkar. Bunga bersifat hermaprodit dan penyerbukan terjadi melalui serangga.
- Buah berbentuk polong lurus hingga kadang-kadang berbentuk sabit, sempit, panjang dan lonjong, gundul (glabrous) dengan urat memanjang halus. Ukuran polong 80-150 x 2-4 mm dan diakhiri dengan paruh memanjang. Polong berisi 10-20 biji kecil.
- Biji berukuran kecil, keras, memanjang, pipih, berbentuk segi empat dan alur di bagian tengah yang membagi setiap biji menjadi 2 bagian yang tidak sama, sudut membulat, agak halus. Biji berwarna kuning kecokelatan, aromatik.
Budidaya
- Perbanyakan dilakukan secara generatif menggunakan biji. Benih direndam terlebih dahulu selama 12 jam sebelum disemai. Benih berkecambah dalam waktu 6-8 hari setelah tanam. Suhu tanah optimum pada saat tanam > 10 °C.
- Panen dilakukan dalam 30-40 hari untuk herba dan 105-140 hari untuk benih. Pemetikan (panen tangan) dilakukan untuk herba dan mesin yang digunakan untuk memanen benih.
- Di India Selatan, kelabat ditumpangsarikan dengan ketumbar, wijen atau buncis.
Kandungan Bahan Kimia
Kuinon, flavone, flavonoid (quercetin), senyawa fenolik (kumarin, skopoletin, chlorogenic acid, caffeic acid, dan p-coumaric acid), tanin, terpen dan terpenoid (sabinene, 3-carene, menthol, α-pinene, β-pinene, β-terpineol, cineol, anethol, β-terpinyl acetate, carvone,1-p-menthen-8-yl acetate, 1-pentanol,1-hexanol,2-methyl-2-butene-1-ol, 2-methyl-2-butenal,2-pentylfuran, formic acid, propanoic acid, γ-butyrolacetone, 5-alkylated γ-lactones, 3-amino-4,5-dimethyl-2(3H)-furanone), lakton, saponin (fenugrekin, diosgenin), alkaloid (trigonelin, gentianin, karpain), steroidal (choline), asam amino (4-hidroksiisoleusin, arginin), galactomanin, polipeptida.
Khasiat
Menurunkan tekanan darah dan kolesterol, membantu menurunkan demam, mencegah sembelit, mengurangi penyakit kardiovaskular, mengontrol diabetes, melindungi dari kanker, menjaga kesehatan jantung, menginduksi hormon pertumbuhan dan reproduksi, merawat rambut panjang dan berkilau, meringankan iritasi kulit dan kerusakan kulit, bisul, menghilangkan bengkak dan nyeri, menenangkan abses dan luka, membantu penyembuhan penyakit sinus dan paru-paru, menghilangkan bau mulut, mengobati sariawan dan bibir pecah-pecah, hernia, radang sendi, tukak lambung dan usus, keputihan yang berlebihan, bersifat afrodisiak. Memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antidiabetes, antibakteri, antidiare, antiinflamasi, hipoglikemik, gastroprotektif, dan hepatoprotektif.
Simplisia
- Siapkan biji kelabat segar secukupnya, cuci bersih dengan air mengalir.
- Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
- Haluskan menggunakan blender hingga menjadi bubuk.
- Simpan dalam wadah bersih dan kedap udara.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
1. Bisul
- Siapkan biji kelabat segar secukupnya, cuci bersih dengan air mengalir.
- Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
- Haluskan menggunakan blender hingga menjadi bubuk.
- Campurkan sedikit air lalu tapal pada bisul.
Sumber Referensi
- Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Trigonella foenum-graecum L. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:523957-1. 22-02-2022.
- Ritika. 2016. Trigonella foenum-graecum L. : A REVIEW OF ITS ETHNOBOTANY, PHARMACOLOGY AND PHYTOCHEMISTRY. International Journal of Advance Research in Science and Engineering, 5(9): 192-204.
- PROSEA. 2019. Trigonella foenum-graecum (PROSEA). https://uses.plantnet-project.org/en/Trigonella_foenum-graecum_(PROSEA). 22-02-2022.
- Useful Tropical Plants Database, Ken Fern. 2021. Trigonella foenum-graecum. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Trigonella+foenum-graecum. 22-02-2022.