Kentang Hitam

Coleus rotundifolius (Poir.) A.Chev. & Perrot

Lamiaceae

Lokasi di taman kami

Sayuran

Sinonim

Plectranthus rotundifolius (Poir.) Spreng.
Solenostemon rotundifolius (Poir.) J.K.Morton
Coleus dysentericus Baker
 

Habitus

Herba. Herba tahunan, tinggi mencapai 1 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Umbi
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Padang Rumput
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Kentang hitam berasal dari Afrika tropis dan menyebar ke Asia Timur yaitu di India, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Filipina dan banyak dibudidayakan di Afrika tropis. Di Indonesia sendiri tanaman ini dibudidayakan di Bandar Lampung sebagai tanaman pangan alternatif penghasil karbohidrat pengganti nasi. Umbi dan daun dapat dikonsumsi. Umbinya biasanya dikukus atau dimasak seperti kentang biasa dan dapat dicampur dengan kacang dan sayur. Sedangkan daunnya dimasak sebagai sayur. Selain sebagai sumber karbohidrat, kentang hitam juga memiliki kandungan bioaktif yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangani beberapa penyakit.

Nama Lokal

Kentang jawa (Jawa), Gombili (Gayo), Kentang jawa, Kemili (Melayu), Hombili (Batak), Kembili (Aceh dan Sumatera Barat), Kombili, Isahu, Isiahu, Katilen, Safut (Maluku), Kentang jawe, Kentang kembili, Gambili, Gombili (Kalimantan).

Agroekologi

Kentang hitam tumbuh di daerah tropis lembap pada ketinggian mencapai 2.200 m dpl. Tumbuh paling baik di daerah dimana suhu siang hari tahunan berada dalam kisaran 17 - 27 °C, tetapi dapat mentolerir 8 - 36 °C. Suhu malam yang lebih rendah mendorong perkembangan umbi. Tanaman ini lebih menyukai curah hujan tahunan rata-rata dalam kisaran 1.800 - 2.600 mm, tetapi mentolerir 1.200 - 4.000 mm. Tanaman beradaptasi dengan curah hujan yang relatif tinggi, dan hasil terbaik diperoleh di daerah dengan curah hujan yang terdistribusi dengan baik sepanjang musim tanam. Jika terlalu banyak hujan, umbi cenderung bercabang, yang tidak disukai konsumen karena sulit dikupas. Membutuhkan posisi cerah. Lebih menyukai lempung berpasir yang didrainase dengan baik, tetapi dapat mentolerir berbagai jenis tanah. Toleran terhadap tanah yang lebih miskin dan kering, meskipun hasil lebih rendah dalam kondisi seperti itu. Hasil panen rendah di tanah berat. Lebih suka pH dalam kisaran 6,5 - 7,5, menoleransi 5,5 - 8. Tidak menyukai tanah yang tergenang air.

Morfologi

  • Akar serabut membentuk umbi berbentuk bulat telur hingga umbi memanjang menyerupai kentang (panjang 4,5 cm, lebar 1,5 cm). Kulitnya kasar dan mungkin berwarna hitam, coklat, abu-abu kemerahan, atau putih.
  • Batang bersisi 4 dan berbulu lebat di sepanjang 4 sudut batang.
  • Daun tebal dan berdaging berbentuk telur sampai kira-kira bulat (panjang 2-6 cm, lebar 1,5-4 cm), tepi daun bergerigi, berwarna hijau.
  • Bunga majemuk berangkai bulir, dan bertangkai panjang. Perbungaan muncul di ujung batang. Bunga berukuran kecil, berwarna ungu dengan kelopak berbentuk bintang dan mahkota berbentuk bibir.
  • Buah berbentuk bulat, ditutupi selaput buah, berwarna hijau.
  • Biji berbentuk bulat, berukuran kecil, berwarna hitam.

Budidaya

  • Perbanyakan kentang hitam dapat dilakukan secara generatif dengan biji tetapi biasanya tidak digunakan untuk perbanyakan.
  • Perbanyakan secara vegetatif dilakukan dengan stek batang dengan panjang sekitar 10 - 20 cm yang dibibitkan pada polibag yang berisi campuran tanah mineral dan kompos. Tanaman muda berumur 2 minggu dapat dipindahkan ke lahan tanam yang telah disiapkan terlebih dahulu. Sedangkan perbanyakan dengan pembagian umbi yang bertunas dapat ditanam sedalam 5 - 8 cm.

Kandungan Bahan Kimia

Senyawa phenol, flavonoid, terpenoid (oleanolic acid, ursolic acid), asam cis-vaccenic, ergost-5-En-3-Ol, stigmasta-5,22-Dien-3-Ol, heksadekanoik asam dan asam 9-dekanoat, alkohol, amina, alkana, aldehida, asam karboksilat, iso sianida, alkyne, isosianat, keton, alkohol tersier dan primer dan senyawa kloro.

Khasiat

Daunnya terkadang digunakan dalam pengobatan tradisional seperti pengobatan disentri. Tanaman ini juga digunakan untuk mengobati darah dalam urin serta gangguan mata. Memiliki kemampuan dalam penanganan beberapa penyakit akibat stress oksidatif diantaranya diabetes mellitus, cancer chemopreventive agent, hiperkolesterolemia.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mengobati darah dalam urin

  • Siapkan daun kentang hitam segar secukupnya lalu cuci hingga bersih.
  • Rebusan daun hingga mendidih.
  • Biarkan hangat/dingin.
  • Saring hasil rebusan lalu minum.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Coleus rotundifolius (Poir.) A.Chev. & Perrot. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:446145-1. 24-1-2022.
  2. Useful Tropical Plants. 2022. Plectranthus rotundifolius. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Plectranthus+rotundifolius. 24-1-2022.
  3. Flora Fauna Web. 2021. Plectranthus rotundifolius (Poir.) Spreng.. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/5/7/5781. 24-1-2022.
  4. Alamendah. 2014. Kentang Jawa (Hitam) Sumber Pangan yang Terlupakan. https://alamendah.org/2014/10/30/kentang-jawa-hitam-sumber-pangan-yang-terlupakan/#:~:text=Daun%20Kentang%20Jawa%20(Plectranthus%20rotundifolius,dengan%20lebar%202%2D4%20cm.&text=Bunga%20berukuran%20kecil%2C%20berwarna%20ungu,bintang%20dan%20mahkota%20berbentuk%20bibir. 24-1-2022. 
  5. Mutiara Nugraheni. 2010. POTENSI KENTANG HITAM PADA PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT STRES OKSIDATIF. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Seminar Nasional "Character Buildinqfor Vocational Education" jur. PTBB, FT UNY. https://journal.uny.ac.id/index.php/ptbb/article/view/43175/16129. 24-1-2022.
  6. S Manikandan, Dr. GM Alagu Lakshmanan, C Chandran. 2016. Phytochemical screening and evaluation of tuber extract of Plectranthus rotundifolius Spreng. By GC-MS and FTIR spectrum analysis. International Journal of Herbal Medicine 2016; 4(2): 36-40. https://www.researchgate.net/publication/299494092_Phytochemical_screening_and_evaluation_of_tuber_extract_of_Plectranthusrotundifolius_Spreng_By_GC-MS_and_FTIR_spectrum_analysis. 24-1-2022.