Mareto

Asystasia nemorum Nees

Acanthaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Asystasia blumei Nees

Isochoriste javanica Miq.

Ruellia clavata Reinw. ex Valeton

Habitus

Herba. Herba tahunan, tumbuh tinggi hingga mencapai 150 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Akar
  • Batang
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Pinggir Jalan

Penyebaran Tanaman

Mareto merupakan tanaman yang berasal dari Malesia Tengah (Jawa hingga Maluku). Spesies ini telah diperkenalkan sebagai tanaman obat, ke Semenanjung Malaysia dan Singapura lebih dari satu abad yang lalu. Di Indonesia, terutama masyarakat Maluku telah memanfaatkan seluruh bagian tanamannya sebagai obat tradisional untuk mengatasi batuk dan sesak. Daun muda mareto juga telah digunakan dan dikonsumsi oleh masyarakat Sumbawa sebagai sayuran. Selain itu, mareto juga merupakan salah satu jenis Acanthaceae yang sering ditanam sebagai tanaman hias.

Nama Lokal

Patonju (Sulawesi), Cili utan, Luja koi (Maluku), Katepu (Sumbawa), Kembang geni.

Agroekologi

Mareto umumnya banyak dijumpai tumbuh di hutan sekunder, semak belukar, sawah, tepi sungai, pinggir jalan, pagar tanaman, dan perkebunan. Biasanya ditemukan tempat yang teduh atau yang sedikit ternaungi di dataran rendah. Spesies ini juga berhasil tumbuh area terbuka dengan sinar matahari penuh. Lebih menyukai tanah dengan drainase yang baik, dan spesies ini tahan terhadap kekeringan. Kebutuhan akan air berada dalam rentang sedang (moderate).

Morfologi

  • Batang tegak, bercabang banyak.
  • Daun berbentuk bulat telur sampai lanset, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi daun bergelombang-berpicisan, berbulu di bagian bawah daun sepanjang urat, tidak berbulu atau berbulu di sisi atas daun sepanjang urat.
  • Bunga memiliki kelopak berukuran 5-6 mm, lobus lanset. Mahkota bunga berwarna merah sampai ungu-merah, lobus berbentuk bulat telur, tabung bunganya panjang. Perbungaan tersusun dalam bentuk tandan (raceme), berkelompok, terletak di ujung batang dan ketiak daun. Bracts berbentuk segitiga, berbulu.
  • Buah kapsul, panjangnya sekitar 2-3 cm.
  • Biji bulat telur tidak beraturan, permukaan tuberculate hingga berkerut.

Budidaya

Perbanyakan dilakukan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek batang).

Kandungan Bahan Kimia

Asam amino.

Khasiat

Mengobati batuk dengan sesak di dada, infeksi mata (conjunctivitis), penambah stamina wanita. Memiliki aktivitas sebagai antivirus, antibakteri, antitumor, penurun tekanan darah tinggi, antikarsinogen, dan antimutasigen.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Batuk

  • Siapkan akar, batang, dan daun mareto secukupnya.
  • Cuci hingga bersih.
  • Rebus semua bahan hingga mendidih.
  • Saring lalu minum selagi hangat.

2. Mengobati mata yang terinfeksi

  • Siapkan daun mareto segar secukupnya lalu cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Peras pasta daun ambil ekstaknya.
  • Terapkan sari daunnya pada mata yang teinfeksi.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Asystasia nemorum Nees. http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:45769-1. 18-09-2021.
  2. Flora Fauna Web. 2019. Asystasia nemorum. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/1/7/1707. 18-09-2021.
  3. PROSEA. 2016. Asystasia nemorum. https://uses.plantnet-project.org/en/Asystasia_nemorum_(PROSEA). 18-09-2021.
  4. Flowers of India. Wood Asystasia. https://www.flowersofindia.net/catalog/slides/Wood%20Asystasia.html. 16-01-2022.
  5. Lemmens R.H.M.J., Bunyapraphatsara N. 2003. Medicinal and poisonous plants 3. Plant Resources of South-East Asia, No12(3). Backhuys Publishers, Leiden.