Kiambang
Salvinia molesta D. Mitch
Salviniaceae
Lokasi di taman kami
Akuatik
Sinonim
Salvinia adnata Desv.
Habitus
Tanaman Air. Tanaman air, tahunan, panjang 30 cm lebar 5 cm
Bagian Yang Digunakan
- Daun
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
Habitat
- Tanaman Air
Penyebaran Tanaman
Kiambang merupakan tumbuhan asli Brasil bagian tenggara dan Argentina bagian utara, serta telah tersebar luas di seluruh dunia selama 50 tahun terakhir dan dapat ditemukan di Afrika, anak benua India, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat bagian selatan, dan beberapa pulau Pasifik. Kiambang merupakan salah satu tanaman yang hidupnya mengapung pada permukaan air. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis. Biasanya tanaman ini banyak dijumpai di perairan rawa, sawah, sungai, dan danau. Gulma air ini telah digunakan untuk tanaman hias, mulsa, kompos, pakan ternak, pembuatan kertas, kerajinan tangan dan pembangkit biogas. Meningkatkan kualitas air yang ada di perairan juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan tanaman air ini. Menurut Adi (2008), daunnya mengandung flavonoid, polifenol, dan tanin, sehingga dapat dimanfaatkan menjadi obat.
Nama Lokal
Kayuapu, Apu-apu.
Agroekologi
Salvinia molesta lebih memilih daerah beriklim tropis, sub tropis atau daerah beriklim hangat di dunia dan tumbuh paling baik di badan air yang tenang atau bergerak lambat termasuk selokan, kolam, danau, sungai, dan kanal yang lamban. Pada air tenang tersebut Salvinia membentuk lapisan mengambang yang stabil. Kiambang tumbuh pada suhu udara 10-40 (ºC) .Pertumbuhan optimal terjadi pada situasi kaya nutrisi, pH 6-7,5, dengan suhu air antara 20 dan 30 °C, terutama bila sumber nitrogennya adalah ion amonium (NH4+) daripada ion nitrat (NO3-). Pertumbuhan S. molesta ditingkatkan dengan intensitas cahaya yang tinggi, suhu air yang relatif tinggi, dan banyak nutrisi yang tersedia.
Morfologi
- Akar tidak memiliki akar sejati namun daunnya yang terendam berfungsi sebagai akar.
- Batang bercabang tidak beraturan, puber. Mempunyai rimpang horisontal (yang terletak di bawah permukaan air) dan dua jenis daun (apung dan terendam).
- Daun ada tiga gelungan (dua mengambang dan satu terendam). Daun mengambang posisinya berlawanan satu sama lain dengan bentuk bulat sampai lonjong. Di permukaan atas daun-daun tersebut memiliki barisan papila silindris. Masing-masing papilla memiliki empat bulu pada ujung distalnya (masing-masing terdiri dari satu baris sel). Struktur seperti sangkar di ujung rambut merupakan perangkap udara yang efektif yang memberi daya apung di air. Papila di ujung rambut dan permukaan bagian atas tanaman merupakan penolak air, sedangkan yang ada di permukaan bawah daun menarik air. Perbedaan daya tolak dan tarik air inilah yang menjaga posisi tanaman pada permukaan air. Daun salvinia berwarna hijau muda, sering dengan tepi kecoklatan pada tanaman dewasa, dan dengan lipatan khas di tengahnya. Tanaman ini menunjukkan variasi morfologi yang besar tergantung pada kondisi habitat (seperti ketersediaan ruang dan nutrisi), dan berkisar dari spesimen mengambang ramping dengan daun kurang dari 1,5 cm sampai dengan daun setebal 6 cm.
- Kantung spora berbentuk telur yang mengandung spora tidak subur. Mikrosporangia: bertangkai, dengan satu massa (kelompok mikrospora); massulae dengan 64 mikrospora. Megasporangia: sessile, dengan satu megaspora; megaspora hingga 2 mm.
Budidaya
Tanaman ini berkembang biak secara vegetatif, dengan cabang-cabang yang mengambang mudah pecah dan membentuk tanaman baru. Tanaman individu (ramets) dapat terdiri dari sekeping batang dengan dua 'daun' (pelepah) mengambang dan 'daun' ketiga, yang dimodifikasi menjadi 'akar' berbulu dan tetap terendam. Penyebaran tumbuhan ini terjadi pada saat banjir dan juga pada saat pergerakan air yang disebabkan oleh arus air atau angin dan melalui pembuangan limbah tambak. Ini juga dapat disebarkan oleh hewan (melalui jarak jauh oleh burung air), kendaraan dan perahu.
Kandungan Bahan Kimia
Tanin, lignin, saponin, kuinon, terpenoid, steroid, flavonoid alkaloid, senyawa fenolik, glikosida (6'-O-(3,4-dihidroksi benzoil)-beta-D-glukopiranosil ester, 4-O-beta-d-glukopiranosida-3-hidroksi metil benzoat), metil benzoat, asam hipogalat, asam caffeic, paeoniflorin, dan pikurosida.
Khasiat
Menurunkan demam, membantu menyembuhkan flu, batuk rejan, pegal-linu (rematik), bengkak terbentur (memar), bengkak (edema), kencing terasa nyeri (disuria), kencing nanah, gatal alergi (urtikaria), gatal-gatal (pruntus), disentri, penyakit kulit seperti bisul dan eksim.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
1. Pegal linu
- Siapkan daun kiambang segar secukupnya.
- Rebus daun segar hingga mendidih.
- Biarkan dingin, basuh air rebusan pada bagian yang sakit.
Sumber Referensi
- Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. 2017. Mengenal Salvinia molesta. https://bromotenggersemeru.org/article/mengenal-salvinia-molesta. 15-1-2022.
- Royal Botanic Gardens. 2019. Plants of the World Online: Salvinia molesta D.Mitch. http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:17453700-1. 15-1-2022.
- CAB International. 2021. Salvinia molesta (kariba weed). https://www.cabi.org/isc/datasheet/4844. 15-1-2022.
- Choudhary, M. I.; Naheed, N.; Abbaskhan, A.; Musharraf, S. G.; Siddiqui, H.; Atta-Ur-Rahman. 2008. Phenolic and other constituents of fresh water fern Salvinia molesta. Phytochemistry. 69 (4): 1018–1023. doi:10.1016/j.phytochem.2007.10.028. PMID 18177906. https://keys.lucidcentral.org/keys/v3/eafrinet/weeds/key/weeds/Media/Html/Salvinia_molesta_(Kariba_Weed).htm. 15-1-2022.
- Anggraini Amelia. 2018. Uji Antibakteri Ekstrak Kiambang (Salvinia molesta) Terhadap Bakteri Patogen dan Pembusukan Makanan. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Sriwijaya. Sumatra Selatan.
- Himpunan Manajemen Sumber Daya Perairan Indonesia (HIMASUPERINDO). 2017. Manfaat Kayu Apu. https://himasuperindoblog.wordpress.com/2017/11/06/manfaat-kayu-apu/. 15-1-2022.
- Adi, L.T.2008. Tanaman Obat dan Jus Untuk Mengatsi Penyakit Jatung, Kolestrol, Hipertensi, dan Stroke. Jakarta : PT Agromedia Pustaka.