Sijergal

Leucobryum glaucum (Hedw.) Ångstr.

Dicranaceae

Lokasi di taman kami

Rumah Kaca

Sinonim

Dicranum glaucum Hedw.

Glaucodipsis frigida K.F. Schimp.

Habitus

Herba. Lumut hijau, tahunan, membentuk bantalan padat setinggi 12 mm - 12,5 cm atau lebih

Bagian Yang Digunakan

  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan
  • Pinggir Jalan
  • Daerah Berbatu

Penyebaran Tanaman

Leucobryum glaucum merupakan tumbuhan lumut dari genus Leucobryum yang tersebar luas di Amerika Utara bagian timur dan Eropa. Spesies ini dapat dijadikan sebagai salah satu spesies bioindikator baik buruknya sebuah lingkungan dengan menunjukkan respon terhadap ion logam berat ataupun polutan dengan berubahnya kandungan klorofil dan peningkatan laju pertahanan air. Spesies ini juga memiliki beragam aktivitas farmakologis, salah satunya adalah aktivitas antimikroba. Selain itu, Leucobryum glaucum juga seringkali digunakan sebagai tumbuhan dekoratif dalam terarium dan akuarium.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Habitat lumut ini tumbuh secara berkelompok pada substrat tanah, kayu lapuk, dan tepian batu. Di Illinois, habitatnya meliputi tanah hutan berbatu, lereng bukit yang teduh, tebing dan punggung bukit berhutan, batang pinus yang lapuk di sabana berpasir, tebing dan tepian batu pasir, dinding batu pasir di sepanjang sungai, tempat pemakaman, tanah yang sedikit teduh di taman kota, dan tanah liat di sepanjang pinggir jalan, namun paling sering ditemukan di hutan lembap dan rawa-rawa karena membutuhkan banyak naungan dan air. Meskipun lumut ini biasanya muncul di daerah alami berkualitas tinggi, kadang-kadang juga terlihat di habitat yang terganggu. Lumut ini menyukai area yang teduh hingga naungan parsial serta tanah yang lembap, dan akan menyebar di sekitarnya selama mereka memiliki naungan dan kelembaban yang dibutuhkan untuk hidup. Lumut ini juga menyukai tanah asam yang mengandung humus, tanah liat, pasir, kerikil, atau material berbatu, serta mampu mentolerir kondisi yang lebih kering daripada kebanyakan lumut. Di lokasi yang menguntungkan, lumut dapat berumur panjang, membentuk bantalan tanaman yang cukup besar.

Morfologi

  • Akar berupa rizoid (akar semu) berserat untuk menambatkannya ke substrat yang mendasarinya.
  • Batang panjang 1-12 cm, berwarna hijau pucat (berubah menjadi cokelat seiring bertambahnya usia), glaucous (permukaan daun berlilin), dan terete, kadang-kadang mereka bercabang dikotomis.
  • Daun berselang-seling (kanan-kiri) dari pangkal batang sampai dengan ujung batang, tumbuh lebat, berwarna hijau muda mengkilap, berbentuk lanset, bertepi rata, pangkal daun tumpul dan ujung daunnya runcing, melengkung ke atas di sepanjang kedua sisi pelepahnya yang lebar, menjadi melengkung dan berbentuk semi-tubular di sepanjang dua pertiga bagian luar panjangnya, permukaan daun halus. Daun membentuk pseudowhorls yang tumpang tindih di sepanjang batang, menanjak dan menjepit batang di pangkalnya. Dioecious, dimana organ reproduksi jantan dan organ reproduksi betina terletak pada tanaman yang terpisah. Tanaman jantan sering muncul di atas tanaman betina dalam bentuk kerdil. Pada keadaan yang tidak biasa, tanaman betina subur menghasilkan sporofit soliter. Setiap sporofit terdiri dari kapsul pembawa spora pada tangkai ramping (seta). Seta lumut ini biasanya berukuran 8-18 mm, panjang, kemerahan, dan kurang lebih tegak. Badan kapsul memiliki bentuk elipsoid-silindris melengkung, meruncing pada dasarnya,  memanjang dan berwarna merah sampai cokelat kemerahan pada saat matang. Badan kapsul ini memiliki kelopak mata (opercula) yang berukuran 1,5-2 mm, panjang dan berbentuk paruh panjang. Tudung membran halus menutupi badan kapsul dan kelopaknya, meskipun tudung kemudian pecah dan jatuh ke tanah.

Budidaya

Perbanyakan dilakukan secara aseksual ketika daunnya yang kering putus akibat gangguan. Dengan kondisi media yang lembap, daun tersebut mampu membentuk rizoid berserat dan memulai pengembangan tanaman klon baru.

Kandungan Bahan Kimia

Minyak atsiri (thujopsadiene, β-curcumene, cedrol, cis-isolongifolene, terpene/terpenoid, alifatik hidrokarbon, aldehida, keton).

Khasiat

Memiliki aktivitas sebagai antimikroba, antibakteri, antitumor, antiseptik.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Sumber Referensi

  1. The Plant List. 2013. Leucobryum glaucum (Hedw.) Ångstr. http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/tro-35130315. 3-1-2022.
  2. Firdaus F. 2020. Keanekaragaman dan Pola Distribusi Tumbuhan Lumut (Bryophyta) di Jalur Pendakian Gunung Penanggungan Jawa Timur. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.
  3. Çelik G. 2020. Antimicrobial Properties and Chemical Composition of the Essential Oil of Leucobryum glaucum (Leucobryaceae). Anatolian Bryology. 6:2, 112-118.
  4. Happy Forest. 2020. Cushion Moss (Leucobryum Glaucum). https://happyforest.store/product/cushion-moss-leucobryum-glaucum/. 3-1-2022.
  5. Illinois Wild Flowers. Pincushion Moss, Leucobryum glaucum. https://www.illinoiswildflowers.info/mosses/plants/pincushion.html. 3-1-2022.