Bit

Beta vulgaris L.

Amaranthaceae

Lokasi di taman kami

Sayuran

Sinonim

Beta alba DC.

Beta altissima Steud.

Beta bengalensis Roxb.

Habitus

Herba. Herba 2 tahunan (biennial), tingginya sekitar 60 cm, saat berbunga tingginya bisa mencapai 2 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Bit merupakan tanaman yang tersebar luas di seluruh Asia Kecil, Mediterania, dan Eropa. Species ini telah dibudidayakan sejak abad ke-1 Masehi, dan ditanam terutama untuk diambil bagian akarnya. Species ini memiliki beberapa kelompok kultivar yaitu, bit gula yang menghasilkan gula meja, sayuran akar yang dikenal sebagai bit akar atau bit taman, sayuran daun yang dikenal sebagai lobak atau bayam bit, dan mangelwurzel yang digunakan sebagai tanaman pakan ternak. Bit banyak digunakan dalam pengobatan tradisional di seluruh dunia dan memiliki sejarah panjang dalam penggunaan tradisional, terutama dalam pengobatan tumor. Juga telah digunakan sebagai obat di Roma Kuno dan digunakan dalam pengobatan herbal kanker saat ini. Selain itu, bit dapat dikonsumsi dalam salad, dimasak sebagai sayuran, diolah sebagai minuman sehat, dan pewarna makanan. Species ini dikenal sebagai bahan makanan tradisional untuk Yahudi Rosh Hashana (Tahun Baru). Akarnya mengandung betanin yang banyak digunakan oleh industri sebagai pewarna makanan merah untuk meningkatkan warna pasta tomat, selai, jeli, es krim, permen, dan sereal (sarapan).

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Bit umumnya ditemukan tumbuh di tempat dengan ketinggian di atas 1.000 m dpl. Tumbuh paling baik di daerah di mana suhu siang hari tahunan berada dalam kisaran 15 - 25 °C, tetapi dapat mentolerir 4 - 35 °C. Species ini menyukai kondisi di mana curah hujan tahunan rata-rata dalam kisaran 600 - 1.500 mm, tetapi mentolerir 500 - 2.500 mm. Pertumbuhan bit cocok berada pada musim dingin jika ingin berbunga dan menghasilkan biji, oleh karena itu tanaman yang tumbuh di daerah tropis umumnya tidak menghasilkan biji. Bit dapat tumbuh dengan baik di bawah sinar matahari atau teduh terang dan berhasil tumbuh di berbagai jenis tanah. Menyukai tanah yang dalam, gembur, berdrainase baik, serta bahan organik yang melimpah, tetapi tumbuh buruk di tanah liat. Derajat keasaman (pH) tanah optimum berkisar antara 6,0 - 6,8, tetapi tanaman ini dapat mentolerir pada pH 5 - 8,3. Bit juga toleran terhadap tanah salin dan tanah dengan toksisitas mangan.

Morfologi

  • Akar tunggang yang tumbuh menjadi umbi, besar, berdaging, berwarna merah, tua hingga ungu, tetapi bisa juga berwarna kuning atau putih.
  • Batang memiliki batang bawah tanah yang pendek dan terhubung ke akar tunggang.
  • Daun unifoliate, basal membentuk roset, muncul dari dari batang bawah yang bengkak, berbentuk lonjong, memiliki venasi menonjol berwarna merah, kuning atau putih, daun berwarna hijau.
  • Bunga kecil, biseksual, berwarna kehijauan, tanpa tangkai. Setiap bunga terdiri dari 3 karpel, 5 benang sari dan 5 sepal (lapisan terluar bunga) tanpa kelopak, dan ada bract hijau sempit di bawahnya yang merupakan daun yang dimodifikasi. Perbungaan berupa raceme.
  • Buah kering dan tidak pecah.
  • Biji berbiji tunggal, berbentuk bulat sampai ginjal. Berbiji horizontal dengan testa tipis, albumen bertepung dan embrio annular.

Budidaya

  • Perbanyakan secara generatif menggunakan biji.
  • Akar dapat dipanen 7-8 minggu setelah tanam, dan daun baru dapat dipanen dari tanaman yang belum menghasilkan.

Kandungan Bahan Kimia

Saponin, betaine phytosterine, betanin, betalains (betacyanin,betaxanthins), isoleucin, leucine, tyrosine, tyrosinase, lysin, arginine, histidine, phenylalanine, urease, flavonoid, neobetain, antosianin, pentose, asam amino, steroid, asam folat.

Khasiat

Mengobati gatal-gatal, borok dan luka, memar, bisul, diabetes, anemia, penyakit kuning, penyakit hati dan ginjal, menurunkan kolesterol membersihkan keropeng dan ketombe, mencegah rambut rontok, meredakan sakit gigi, menstimulasi sistem kekebalan tubuh dan hematopoietik (pembentukan darah), tonik untuk wanita, membantu dalam pengobatan tumor, leukemia dan kanker (kanker payudara, kerongkongan, kelenjar, kepala, usus, kaki, bibir, paru-paru, prostat, rektum, limpa, perut, dan rahim). Memiliki sifat mendinginkan dan mengeluarkan keringat, ekspektoran, diuretik, pencahar, afrodisiak, antioksidan, antiinflamasi, antimikroba.

Simplisia

  • Siapkan akar bit segar secukupnya, cuci bersih dengan air mengalir.
  • Potong-potong akar agar mudah kering.
  • Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
  • Simpan dalam wadah bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Bisul

  • Siapkan akar bit segar secukupnya.
  • Bersihkan dari kotoran yang menempel dengan mencuci di air mengalir.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Oleskan pada bisul.

2. Menurunkan kolesterol

  • Ambil akar bit segar secukupnya.
  • Bersihkan dari kotoran yang menempel dengan mencuci di air mengalir.
  • Haluskan / blender tambah air secukupnya.
  • Saring, lalu minum setiap hari selama 2 minggu.

Sumber Referensi

  1. Flora Fauna Web. 2021. Beta vulgaris (Garden Beet Group). https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/8/0/8074. 23-12-2021.
  2. StuartXchange. 2021. Philippine Alternative Medicine: Beet. http://www.stuartxchange.org/Beet.html. 23-12-2021.
  3. Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Beta vulgaris L. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:164505-1. 23-12-2021.
  4. The Plant List. 2013. Beta vulgaris L. http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/kew-2675613. 23-12-2021.
  5. Useful Tropical Plants Database. 2021. Beta vulgaris. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Beta+vulgaris. 23-12-2021.
  6. Nikan M., Manayi A. 2019. Beta vulgaris L. Nonvitamin and Nonmineral Nutrition Supplements. https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/beta-vulgaris. 23-12-2021.