Terung Dayak

Penyebaran Tanaman

Terung dayak berasal dari Asia Timur yang menyebar di China, India, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon. Di India, Thailand, dan Malaysia, buah terong dayak ini banyak digunakan sebagai penambah rasa asam dalam kari, sedangkan di Thailand, saus khusus yang disebut 'nam prek' juga dibuat dari buahnya. Di Indonesia baru diketahui di daratan Kalimantan terung ini tumbuh, kemudian terung ini mempunyai rasa yang sangat masam sehingga sering dimanfaatkan sebagai bahan sayuran dan campuran sambal. Menurut hasil penelitian tanaman ini menunjukkan adanya aktivitas antibakteri dan repellent, serta daunnya dianggap mampu sebagai diaphoretic (mengeluarkan keringat), emetic (muntah), dan expectorant (pengencer dahak). Tanaman ini juga telah digunakan di berbagai negara sebagai obat tradisional seperti di India, Bangladesh, Malaysia, dan Filipina.

Nama Lokal

Terong perat (Madura), Cung bulu, Latteoeng, Terong asam, (Sumatra), Asam rimbang (Dayak).

Agroekologi

Terung dayak tumbuhan di daerah tropis lembap, di mana ia ditemukan pada ketinggian hingga 1.500 m dpl. Tumbuh paling baik di daerah di mana suhu siang hari tahunan berada dalam kisaran 24 - 30 °C, tetapi dapat mentolerir 10 - 35 °C. Tanaman ini lebih menyukai curah hujan tahunan rata-rata dalam kisaran 1.200 - 2.000 mm, tetapi mentolerir 800 - 4.200 mm. Berhasil di bawah sinar matahari penuh dan di tempat teduh. Dapat tumbuh di berbagai jenis tanah yang subur dan berdrainase baik. Lebih suka pH dalam kisaran 5,5 - 7, mentolerir 4,5 - 7,5.

Morfologi

• Batang padat spineus berduri dan berbulu seperti bintang.
• Daun berbentuk bulat telur lebar, panjang 15 - 20 cm, lebar 12 - 23 cm, berlobang di tepinya, dan tertutup rapat dengan bulu-bulu kaku di bagian atas dan bulu-bulu halus serta duri-duri berduri di bawah tulang daun, lobus berbentuk segitiga dan kedalaman 2,5 - 4 cm.
• Bunga ditanggung pada racemes (karangan) lateral. Kelopak pendek berbentuk corong, dengan lobus bulat telur-segitiga. Corolla berbulu lebat di luar, putih, berbentuk persegi panjang, panjang 2 - 2,5 cm.
• Buah berry, kuning, bulat, diameter 2,5 - 3,5 cm, tertutup rapat dengan rambut seperti jarum, dan berbiji banyak.

Budidaya

Pembiakan terung dayak ialah menggunakan benih biji dari buah yang matang, pilih biji yang baik, kemudian jemur, setelah itu rendam benih biji dalam air bersih selama 24 jam untuk memecah dormansi bijinya, selanjutnya semai biji kemudian biji akan berkecambah 1-2 minggu. Ketika benih sudah mempunyai 2 helai daun atau setinggi 1,5-1 cm atau berumur 2-3 minggu sesuai untuk benih sudah boleh dipindah ke lahan, jarak tanam terung dayak 0.6 x 1,0 m. Selain itu terung dayak dapat diperbanyak dengan stek batang dewasa (setengah matang). Stek ini sangat mudah dan akan berakar dalam beberapa minggu.
 

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid, terpenoid, fenolat khususnya flavonoid, asam lemak, asam palmitat, asam stearat, asam oleat, dan asam linoleat.

Khasiat

Digunakan sebagai tapal untuk bengkak, meredakan nyeri hebat di seluruh tubuh dan ketidaknyamanan setelah makan, pengobatan sifilis, untuk demam di malam hari, gatal, luka, memar parah, mengobati sakit gigi, batuk, asma, demam, muntah, sakit tenggorokan, gonore ,dan gangguan seksual wanita.
 

Simplisia

• Siapkan biji terung dayak secukupnya, cuci bersih dengan air mengalir.
• Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
• Simpan di tempat bersih dan kedap udara.