Bunga Air Mancur

Penyebaran Tanaman

Justicia carnae merupakan tanaman berbunga yang berasal dari Brasil, Argentina, dan Paraguay. Banyak dibudidayakan di Afrika Barat dan Tengah, terutama di Nigeria, Guinea, Ghana, Togo, Benin, Sierra Leone, Kamerun, dan DR Kongo. Karena keindahan dan keunikan bunganya, menjadikan spesies ini seringkali ditanam sebagai tanaman hias. Justicia carnea juga merupakan tanaman obat yang telah lama digunakan secara luas di Nigeria dan dilaporkan memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, diantaranya sebagai penambah darah. Sejalan dengan beberapa hasil penelitian, disimpulkan bahwa spesies ini berpotensi sebagai antianemia, antioksidan, dan antidiabetik. Selain sebagai tanaman hias dan tanaman obat, masyarakat Nigeria mengkonsumsi bagian daunnya sebagai sayuran dalam membuat sup, di mana spesies tersebut merupakan salah satu sayuran yang kaya akan vitamin dan mineral.

Nama Lokal

Bunga Flamingo, Bunga Jacobinia.

Agroekologi

Justicia carnea dapat ditemukan tumbuh pada ketinggian 1.950 - 2.100 m dpl. Pertumbuhannya menyukai kondisi lingkungan yang teduh atau ternaungi sebagian. Spesies ini tumbuh baik di tanah lempung, dan menghendaki tanah yang lembap, dengan derajat keasaman (pH) tanah sedikit asam atau netral, berdrainase baik, kaya akan bahan organik, serta penyiraman yang teratur. Spesies ini tidak tahan terhadap embun beku atau suhu dingin.

Morfologi

• Akar tunggang, berwarna cokelat.
• Batang tegak, bercabang, bersegi-empat tumpul, berambut pendek rapat saat masih muda.
• Daun tunggal, silang berhadapan, berwarna hijau tua, berbentuk ovate-oblong, menyempit menuju tangkai daun, ujung meruncing, tepi daun rata, berambut pendek halus (pubescent) pada bagian bawah permukaan, tulang daun menyirip, urat daun terlihat jelas, petiole agak panjang.
• Bunga majemuk, berbentuk tabung, memiliki mahkota (corolla) berwarna merah muda, panjangnya sekitar 6.5-7 cm, bagian luar dengan rambut biasa dan kelenjar pendek yang menyebar, berbibir dua (bilabiate) kurang lebih pada setengah bagiannya, bagian dalamnya sedikit di atas bagian dasarnya berambut kelenjar rapat, pada bagian yang lebih atas berambut jarang sampai halus/tak berambut, cuping pada bibir (lip) bagian bawah membulat. Petal atas tegak dan ditekuk di puncak di atas kepala sari, petal yang lebih rendah ditekuk di sudut kanan bengkok melengkung. Benang sari (berjumlah 2), ovarium, dan tangkai putik halus/tak berambut. Daun penumpu (bract dan bracteole) berbentuk linear-lanset, sangat runcing. Perbungaan terminal, besar, tersusun oleh banyak bunga merah muda, malai duduk atau tak bertangkai-bertangkai pendek.
• Buah berbentuk kapsul yang berisi hingga empat biji, tetapi tanaman ini jarang berbuah dalam budidaya.
• Biji bulat, kecil, putih kotor.

Budidaya

• Perbanyakan secara vegetatif (stek batang). Pilih tunas yang sehat dari bagian atas tanaman, sepanjang 20 - 30 cm dan potong di pangkalnya. Buang daun dari bagian bawah batang, hanya menyisakan dua bagian atas, dan celupkan ke dalam bubuk hormon perakaran untuk mendorong pembentukan akar, kemudian tanam ujung potongan dalam polybag. Setelah batang berakar dan daun baru muncul, pindahkan stek ke tanah.
• Diperlukan pemangkasan untuk mempertahankan merangsang pembungaan.

Kandungan Bahan Kimia

Flavonoid, tanin, saponin, alkaloid, fenol, terpenoid, dan glikosida.

Khasiat

Mengobati anemia, peradangan, kanker, malaria, penyakit sel sabit, infeksi saluran cerna, nyeri haid, HIV, diabetes, diare, tipus, epilepsi, bronkitis, penyakit saluran pernapasan, demam, hepatitis, batuk, radang sendi, rematik, obat penenang. Memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antianemia, antikanker, antitumor, antialergi, antiinflamasi, antidiabetik, analgesik, agen hepatoprotektif, hipolipidemik.