Penawar Jambe

Penyebaran Tanaman

Penawar jambe merupakan tanaman asli Jepang dan China Selatan. Penawar jambe disebut sebagai "living fossil" karena asal usulnya dapat ditelusuri hingga ke flora purba pada awal era Mesozoikum. Tanaman ini diambil dan digunakan sebagai makanan dan obat-obatan. Kadang-kadang dibudidayakan sebagai tanaman pangan di Jepang, Taiwan dan India, dan juga biasa ditanam sebagai tanaman hias di kebun dan taman, dan merupakan subjek bonsai yang populer. Daunnya digunakan sebagai bahan dekoratif, dan telah diekspor dalam jumlah besar dari Jepang untuk tujuan ini. Tanaman ini juga digunakan sebagai obat tradisional seperti digunakan sebagai obat oles untuk bisul ganas, penangkal gigitan ular dan serangga.

Nama Lokal

Sikas.

Agroekologi

Penawar jambe merupakan tanaman yang memiliki pertumbuhan yang sangat lambat, mampu mentolerir embun beku ringan, dengan laporan tanaman tahan suhu serendah -6 °C. Tanaman ini dapat tumbuh dari zona beriklim hangat hingga daerah tropis. Membutuhkan posisi cerah sampai ternaungi sebagian. Terkadang ditemukan di tempat teduh di alam liar. Penawar jambe ini juga membutuhkan tanah lempung yang subur dengan pasir tajam dan berdrainase baik, serta berhasil tumbuh di tanah kering dan toleran terhadap kondisi salin.

Morfologi

• Akar serabut dan berwarna hitam.
• Batang kuat/kekar dan silinder ditandai dengan bekas luka yang menonjol bekas tangkai daun berwarna cokelat kehitaman. terkadang bercabang.
• Daun banyak, rimbun, menyebar, panjang 0,5-1,5 m. Helaian daun sangat banyak, berdekatan, dan linier. Panjang bagian tengah 18 cm, lebar 4 sampai 6 mm, permukaan atas halus, bagian bawah berbulu.
• Bunga beragam berbentuk tandan. Bunga jantan bertangkai pendek, berbentuk kerucut dengan panjang 10-20 cm dan berwarna kuning. Bunga betina dikelilingi oleh bunga jantan yang berwarna kuning kecokelatan.
• Buah kotak berbentuk telur dengan diameter 1 cm dan berwarna hijau.
• Biji berada pada daun yang tersusun longgar di sekitar batang. Bijinya besar, seperti buah prem, dan berwarna kuning pucat hingga cokelat.

Budidaya

• Budidaya flora penawar jambe ini berkembang biak dengan biji dan pemisahan tunasnya.
• Biji paling baik ditaburkan segera setelah matang.

Kandungan Bahan Kimia

Cycasin dan methylazoxymethan (neurotoksik dan karsinogenik) metilamino-L-alanin (toksin), leptin, sikasinden, asam lemak (asam linolenat, asam oleat, asam linoleat, asam palmitat, dan asam oktadekanoat), dihydroamentoflavon, (2S)-I-(2,3)-dihydro-I-7-O-β-d-glucopyranosylamentoflavone dan ( 2S)-I-(2,3)-dihydro-I-7,II-7-di-O-β-d-glucopyranosylamentoflavon, prunin, vitexin-2″- rhamnoside, asam protocatechuic, neocycasin (A, B, C, D, E, F, dan G), cryptoxanthine, dan zeaxanthine.

Khasiat

Mengobati kanker, hepatoma, rematik, bisul ganas (dioles), sakit kepala, hidung tersumbat, nyeri tulang, kelumpuhan, gangguan pencernaan, sakit saat buang air kecil, menghambat pertumbuhan tumor ganas, penangkal gigitan ular dan serangga, menurunkan tekanan darah tinggi. Bersifat sebagai astringen, diuretik, emmenagogue, ekspektoran.

Simplisia

• Siapkan biji penawar jambe segar secukupnya, cuci bersih dengan air mengalir lalu tiriskan.
• Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
• Haluskan menggunakan blender hingga menjadi bubuk.
• Simpan pada wadah bersih dan kedap udara.