Bayam Gajah

Amaranthus tricolor L.

Amaranthaceae

Lokasi di taman kami

Sayuran

Sinonim

Albersia polygama Boiss.

Amaranthus gangeticus L.

Glomeraria tricolor (L.) Cav.

Habitus

Herba. Herba tegak semusim, tinggi mencapai 125 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Biji
  • Akar
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Pinggir Jalan
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Amaranthus tricolor atau bayam gajah merupakan tanaman yang berasal dari Asia tropis, meliputi India, China dan Jepang bagian utara dan Indonesia bagian selatan. Di Asia Selatan dan Tenggara, ini adalah salah satu sayuran berdaun yang populer, terutama di Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini sering dibudidayakan di daerah beriklim tropis dan hangat, terutama di Asia. Amaranthus tricolor paling sering dimakan sebagai sayuran yang dimasak, dan daun mudanya dapat dimakan sebagai salad. Di India batangnya dapat dinikmati dengan cara dikukus dan memiliki rasa seperti asparagus. Bagian akar putihnya juga dapat dikonsumsi sebagai sayuran dan memiliki rasa seperti susu. Tanaman ini diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Dalam pengobatan tradisional, Amaranthus tricolor merupakan salah satu tanaman penting yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Ayurveda dan Sidda, diantaranya digunakan untuk mengobati menoragia dan diare.

Nama Lokal

Bayam cabut, Bayam glatik, Bayam kakap (Jakarta), Bayem abrit, Bayam lemah, Bayam ringgit, Bayam sekul (Jawa), Jawa lufife (Halmahera Selatan), Baya roriha (Ternate), Loda kohori (Tidore).

Agroekologi

Gulma Amaranthus tricolor kadang-kadang dapat ditemukan di lahan pertanian, dataran banjir, pinggir jalan, pada ketinggian dari permukaan laut sampai 1.000 m dpl. Tumbuh paling baik di daerah di mana suhu siang hari tahunan berada dalam kisaran 22 - 30 °C, tetapi dapat mentolerir suhu pada 8 - 45 °C, serta curah hujan tahunan rata-rata dalam kisaran 1.200 - 1.500 mm, tetapi dapat mentolerir pada 300 - 2.700 mm. Tanaman ini lebih menyukai berada pada kondisi dengan sinar matahari penuh serta pertumbuhannya cocok pada tanah bertekstur tanah lempung atau berlumpur dengan kapasitas menahan air yang baik, tetapi mampu beradaptasi di berbagai jenis tanah dengan derajat kemasaman (pH) tanah dalam kisaran 5,5 - 7,5, namun mentoleransi pH tanah pada 4,3 hingga 8. Tanaman ini juga toleran terhadap tanah dengan tingkat aluminium yang tinggi juga terhadap kekeringan.

Morfologi

  • Akar tunggang, bentuk silinder, berwarna kuning.
  • Batang banyak bercabang, bersudut, gundul, berwarna merah muda keunguan dengan guratan memanjang dan beralur, patah.
  • Daun tersusun berseling atau tersebar (alternate), sederhana, bulat telur lebar, elips sampai lanset, petiolate, tepi daun rata- bergelombang, ujung daun runcing (acute), pangkal daun meruncing (cuneate). Warna daun hijau tua, hijau muda atau merah.
  • Bunga berwarna merah muda, ungu, dan merah. Sepal berjumlah tiga. Bunga jantan memiliki tiga benang sari, bunga betina memiliki ovarium bersel tunggal yang unggul dengan tiga kepala putik. Muncul dalam kelompok bulat di ketiak daun. Perbungaan terjadi di dekat ujung batang yang biasanya pendek, tetapi terkadang lebih panjang.
  • Buah kapsul berbentuk bulat telur-urceolat, melingkar di bawah tengah, panjang 3 mm dengan biji tunggal.
  • Biji berbentuk bulat telur, berwarna cokelat atau hitam, retikulat halus atau samar-samar, berbentuk lenticular.

Budidaya

  • Perbanyakan dengan biji (generatif) dan stek batang (vegetatif).
  • Benih disemai di persemaian terlebih dahulu kemudian dipindahkan ke posisi permanen setelah 2 - 3 minggu kemudian.

Kandungan Bahan Kimia

Squalene, saponin, amaranthine, isoamaranthine, asam amino, steroid, glikosida jantung, alkaloid, tanin, flavanoid (kaempferol dan quercetin), asam askorbat, pigmen betalin (betacyanin dan betaxanthin), asam fenolik, asam linoleat, linolenat, asam palmitat, sterol, spinasterol, 24-methylenecycloartenol.

Khasiat

Mengobati nyeri, anemia, disentri, penyakit kulit, diabetes, membersihkan darah, mengobati wasir, masalah kandung kemih, sakit gigi, mengontrol perdarahan setelah aborsi, meningkatkan penglihatan, memperkuat hati, mengobati peradangan eksternal dan gangguan kandung kemih, keputihan, menoragia, batuk, bronkitis, infeksi tenggorokan, bersifat afrodisiak, astringen, diuretik, kolitis hemoragik. Memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektif, antimikroba, antiinflamasi, dan antihiperglikemik.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mengontrol pendarahan setelah aborsi

  • Cuci akar bayam gajah hingga bersih.
  • Rebus akar hingga mendidih.
  • Diamkan hingga hangat/dingin.
  • Saring, lalu minum.

2. Meningkatkan penglihatan

  • Ambil tanaman bayam gajah yang tua, lalu cuci hingga bersih.
  • Rebus tanaman hingga mendidih. 
  • Saring hasil rebusan.
  • Minum selagi hangat.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Amaranthus tricolor L. http://www.plantsoftheworldonline.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:327386-2. 11-10-1021.
  2. CAB International. 2021. Invasive Species Compendium: Amaranthus tricolor (edible amaranth). https://www.cabi.org/isc/datasheet/112199#toPictures. 11-10-1021.
  3. Flora Fauna Web. 2019. Amaranthus tricolor L. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/5/8/5891. 11-10-1021.
  4. Kumar K, et.al. 2019. Phytochemical and pharmacological aspect of Amaranthus Tricolor linn Review. IJAMSCR, 7(1).