Pandan Duri
Pandanus tectorius Parkinson ex Du Roi
Pandanaceae
Lokasi di taman kami
Buah
Sinonim
Corypha laevis (Lour.) A.Chev.
Pandanus absonus H.St.John
Pandanus adscendens H.St.John
Habitus
Pohon. Pohon tahunan, tumbuh tinggi hingga mencapai 14 m
Bagian Yang Digunakan
- Daun
- Kulit Batang
- Akar
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
- Butuh Keteduhan
- Tahan Kekeringan
Habitat
- Hutan
- Pesisir
- Pinggir Jalan
- Daerah Berbatu
- Padang Rumput
- Daratan
Penyebaran Tanaman
Pandan duri berasal dari wilayah Pasifik (Mikronesia, Polinesia Perancis, Kaledonia Baru, Kepulauan Solomon, dan Vanuatu), Filipina, Papua Nugini, sebagian Indonesia (termasuk Irian Jaya, Jawa, dan Maluku), dan Queensland (Australia). Pandan duri merupakan tanaman serbaguna, karena diyakini masyarakat memiliki banyak kegunaan, diantaranya sebagai makanan, pengharum, serat, kompos, bahan bangunan, obat-obatan, tanaman hias dan peneduh, tanaman pengendalian erosi pantai, penahan angin dan penanda batas. Tanaman ini menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi segar atau diolah, dapat dijadikan sebagai minuman jus, dimasak sebagai selai atau dikeringkan dan dibuat menjadi tepung, pasta atau kue. Kuncup bunga dan pangkal bagian dalam daun mudanya juga dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Daunnya yang aromatik dapat digunakan untuk mengharumkan masakan nasi. Serta ekstrak berair yang disuling dari bunga jantan (air kewra) digunakan sebagai penyedap dalam makanan penutup dan minuman. Dalam kegunaannya sebagai bahan bangunan dan kerajinan, bagian batang dan cabang-cabangnya yang besar seringkali digunakan untuk membangun rumah, dan bagian daun dan akarnya digunakan sebagai bahan untuk membuat atap, dinding, keranjang, topi, tikar, tali, tas, bantal, dan jaring. Secara tradisional, species ini juga dipercaya berkhasiat sebagai bahan pengobatan berbagai penyakit. Semua bagian tanaman memiliki berbagai kegunaan obat dan telah sejak lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara termasuk India dan Filipina. Berdasarkan kegunaannya sebagai bahan kosmetik, bunga jantan pandan duri menghasilkan minyak atsiri yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan parfum, minyak rambut, dan sabun. Selain itu, akar pandan duri juga merupakan sumber pewarna hitam yang digunakan dalam menenun.
Nama Lokal
Pandan pudak, Pandang.
Agroekologi
Pandan duri merupakan tanaman dataran rendah yang secara alami dapat ditemukan di daerah pantai tropis dan subtropis, terutama di pantai berpasir dan berbatu, teras karang, termasuk daerah payau di tanah asin, rawa gambut. Di alam liar, species ini jarang ditemukan di tempat pada ketinggian di atas 20 m dpl, namun saat ini telah banyak dibudidayakan di tempat pada ketinggian hingga 600 m dpl. Species ini menyukai lingkungan yang lembap dan subhumid, dengan suhu hangat hingga panas sepanjang tahun, di mana suhu tahunan rata-rata berkisar antara 24 - 28 °C, suhu rata-rata bulan terpanas adalah 28 - 36 °C dan bulan terdingin adalah 17 - 25 °C dengan curah hujan tahunan rata-rata bervariasi dalam kisaran 1.500 - 4.000 mm tanpa musim kemarau atau musim kemarau singkat selama 2 - 3 bulan. Pandan duri toleran terhadap genangan air dan kekeringan sehingga mampu tumbuh di tanah kering dan tergenang. Tanaman ini menyukai posisi dengan sinar matahari penuh, dan sebagian besar terdapat di area terbuka, namun juga dapat tumbuh pada naungan (30-50%), dan tidak akan mentolerir naungan di atas 70%. Tumbuh baik pada tanah dengan tekstur tanah berpasir, lembap, berdrainase baik. Species ini juga cukup toleran terhadap api (intensitas rendah-sedang), garam, dan angin.
Morfologi
- Akar mengembangkan banyak akar udara dan akar penyangga dari bagian bawah batang atau cabang samping.
- Batang tegak, bercabang, ditutupi dengan duri berbentuk kerucut yang tajam, kulit berwarna cokelat keabu-abuan atau kemerahan, halus atau bersisik, dengan karakteristik bekas luka daun bergelombang dan deretan duri.
- Daun berwarna hijau tua, berbentuk linier, panjang dan lurus, memiliki lebar sekitar 4-8 cm dan panjang 80-180 cm, dengan banyak duri di sepanjang tepi dan bagian bawah pelepah. Daunnya berlipat-lipat, memiliki penampang 'V', dan tersusun secara spiral dalam kelompok di ujung cabang.
- Bunga dioecious, membawa bunga jantan dan betina pada tanaman yang terpisah. Bunga jantan kecil, putih, harum, seperti liontin, tersusun dalam racemes atau bercabang dalam kelompok, dengan bract putih besar yang mencolok, dan hanya bertahan sekitar satu hari. Bunga betina terjumbai, ditanggung pada kepala berbunga globose hingga subglobose.
- Buah merupakan buah majemuk yang menyerupai buah nanas, berbentuk bulat telur-lonjong, bersudut, berserat, berdaging. Terdiri dari 40-200 'kunci' berdaging berbentuk baji, berwarna hijau dan menjadi oranye setelah matang.
- Biji berwarna cokelat kemerahan, berbentuk obovoid, ellipsoid atau lonjong.
Budidaya
- Perbanyakan dapat dilakukan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek cabang atau batang berakar).
- Untuk mempercepat perkecambahan, sebelum penyemaian rendam buah berbiji dalam air keran dingin selama 5 hari, ganti air setiap hari. Benih yang layak akan mengapung. Perkecambahan membutuhkan waktu sekitar 2 bulan.
- Perbanyakan dengan stek, pilih dan potong batang dengan akar penyangga, dan mahkota daun dipangkas tetapi tidak dipotong, kemudian stek dimasukkan secara miring ke dalam media tanam.
- Tanaman pandan duri yang muncul dari perbanyakan melalui biji cenderung mulai berbunga pada usia sekitar 15 tahun, sedangkan tanaman dari stek mulai berbunga jauh lebih awal, yaitu pada usia 6 tahun, seringkali 3-4 tahun.
Kandungan Bahan Kimia
Minyak atsiri (diterpene, d-linalool, phenylethyl acetate, citral, phenylethyl alcohol ester, ester of phthalic acid, fatty acids, steroptene), alkaloid, glikosida, isoprene esters, tanin, fitosterol, saponin, senyawa fenolik (pandanusphenol A dan B), asam amino, terpenoid, flavonoid, steroid, pandanusin A, furanocoumarin, coumarins, monoglyceride, monosaccharide.
Khasiat
Memperkuat gusi, mengobati sakit kepala, sakit telinga, radang sendi, kejang perut, arthritis, bisul, wasir, pilek, hepatitis, disuria, asma, kanker, filaria, keputihan, kusta, cacar, kudis, sifilis, mencegah keguguran, meredakan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan luka, mengatasi perdarahan menstruasi yang tidak normal setelah melahirkan, bayi kuning, kolik dan gelisah, meredakan muntah, menginduksi kemandulan, obat penenang, bersifat sebagai diuretik, afrodisiak, dan kardiotonik (memperkuat kinerja jantung).
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
1. Bisul
- Siapkan daun pandan duri secukupnya lalu cuci hingga bersih.
- Haluskan hingga menjadi pasta.
- Tambahkan garam dan perasan air jeruk nipis secukupnya.
- Oles pasta pada bisul.
2. Pusing
- Ambil daun pandan duri segar lalu cuci hingga bersih.
- Haluskan daun hingga menjadi pasta dan tambahkan sedikit minyak.
- Tapal pada kening.
Sumber Referensi
- Flora Fauna Web. 2021. Pandanus tectorius Parkinson. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/5/2/5242. 31-10-2021.
- Stuartxchange. 2018. Philippine Medicinal Plants: Pandan. http://www.stuartxchange.org/Pandan.html. 31-10-2021.
- CAB International. 2021. Invasive Species Compendium: Pandanus tectorius (screw pine). https://www.cabi.org/isc/datasheet/38447#toPictures 31-10-2021.
- Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Pandanus tectorius Parkinson ex Du Roi. http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:895770-1. 31-10-2021.
- Useful Tropical Plants Database. 2021. Pandanus tectorius. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Pandanus+tectorius. 31-10-2021.