Kupu-Kupu Putih

Bauhinia acuminata L.

Fabaceae

Lokasi di taman kami

Buah

Sinonim

Bauhinia linnaei Ali

Casparia acuminata (L.) Heynh.

Mandarus acuminata (L.) Raf.

Habitus

Semak. Perdu tahunan, tumbuh tinggi hingga mencapai 3 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Kulit Batang
  • Bunga
  • Akar
  • Batang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Kupu-kupu putih berasal dari daerah monsun kering di Benua Asia Tenggara, dan bagian yang lebih kering di Jawa, Kalimantan, Filipina, dan Timor. Sekarang, species ini telah banyak dibudidayakan di Asia Tenggara dan Sri Lanka. Tanaman ini seringkali ditanam masyarakat sebagai tanaman hias dan tanaman pagar di daerah tropis. Secara tradisional, kupu-kupu putih merupakan salah satu tanaman yang dipercaya dan digunakan sebagai bahan dalam pengobatan untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Di Indonesia, bagian akar kupu-kupu putih digunakan masyarakat Jawa untuk mengobati batuk dan pilek. Di India, tanaman ini merupakan tanaman obat yang penting, salah satunya rebusan daun dan kulit batangnya digunakan untuk mengobati serangan asma. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa tanaman ini memiliki beberapa aktivitas farmakologis, diantaranya antimikroba, antiinflamasi, anthelmintik, antioksidan, antidiare, sitotoksik, aktivitas hemolitik. Namun tanaman ini telah diklasifikasikan sebagai 'Least Concern' dalam Daftar Merah Spesies Terancam IUCN (2011), dikarenakan hilangnya habitat dan degradasi sebagai akibat dari perluasan populasi manusia.

Nama Lokal

Panawar saribu (Sunda), Galela (Halmahera), Kupu-kupu (Melayu).

Agroekologi

Tanaman kupu-kupu putih dapat ditemukan tumbuh di tempat berdrainase baik dan cerah di lereng bukit dan dataran, dan di hutan dipterokarpa kering, terutama di formasi sekunder, hutan jati, dan semak belukar. Pertumbuhannya cocok berada pada posisi di bawah sinar matahari penuh, namun dapat bertahan hidup tumbuh di bawah sinar matahari parsial. Menyukai kondisi tanah yang subur, lembap, berdrainase baik, dengan derajat kemasaman (pH) tanah agak asam (5.6-6.5), tidak mentolerir kondisi asin, dan tanaman ini berhasil tumbuh di berbagai jenis tanah.

Morfologi

  • Akar tunggang.
  • Batang kuat, tegak, bulat, banyak cabang ramping, sistem percabangan simpodial, ranting muda biasanya puber, kulit batang berwarna cokelat keabu-abuan, kasar, terdapat celah retakan melintang dan pengelupasan kulit.
  • Daun tunggal, berselang-seling (alternate), lebar, berbentuk bulat telur dan bilobed seperti kuku sapi atau sayap kupu-kupu, dengan celah apikal hingga 5 cm dalamnya, bagian permukaan atas (adaksial) berwarna hijau tua dan gundul, permukaan bawah (abaxial) berwarna hijau muda, puber. Puncak lobus lancip atau runcing dan dasar daun berbentuk kordat sampai membulat, tepi daun rata.
  • Bunga harum, dengan lima mahkota berwarna putih, helai mahkota berbentuk elips sampai lonjong (oblanceolate), gundul. Benang sari kurang lebih berjumlah 10, berwarna kuning, dan stigma hijau. Perbungaan majemuk berupa raceme (tandan), terkadang terdapat 3 - 15 bunga dalam satu raceme, terletak di ketiak daun.
  • Buah polong, linear memanjang, berwarna cokelat tua, gundul, biasanya berisi 5 - 12 biji, permukaan buah halus, gundul (glabrous).
  • Biji berbentuk agak bulat (suborbicular), berdiameter hingga 7- 10 mm.

Budidaya

Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generatif (biji).

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid, flavonoid, tanin, asam palmitat, tiga ester asam phallic, asam galat, asam ursolat, minyak atsiri (phytol, sesquiterpenoids ß-caryophyllene, caryophyllene oxide, α-humulene, isomethyl-α-ionone, α-farnesene, β-ionone, humulene epoxide, caryophylla-4(12),8(13)-dien-5α-ol, α-muurolol, α-cadinol, isoaromadendrene), senyawa fenolik, saponin, glikosida, steroid, terpenoid, cardiac glycosides, kaempferol, quercetin, apigenin, turunan quercetin (quercetin-3-glucoside).

Khasiat

Mengobati asma, batuk dan pilek, sakit kepala, hipertensi, batu kandung kemih, penyakit kelamin, penyakit kulit (termasuk kusta), luka bakar, ulserasi hidung, bersifat trombolitik (memecah atau melarutkan pembekuan darah berbahaya di pembuluh darah), sitotoksik, antidiare, antibakteri, antimikroba, antiinflamasi, anthelmintik, antioksidan, dan hemolitik.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Asma

  • Ambil akar dan kulit batang tanaman kupu-kupu putih lalu cuci hingga bersih.
  • Rebus bahan sampai mendidih.
  • Diamkan hingga hangat/dingin.
  • Saring lalu minum untuk penderita asma.

2. Luka bakar

  • Siapkan akar tanaman kupu-kupu putih lalu cuci hingga bersih.
  • Rebus akar dengan minyak kelapa sampai mendidih.
  • Diamkan hingga hangat/dingin.
  • Oles pada kulit yang terluka bakar.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Bauhinia acuminata L. http://www.plantsoftheworldonline.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:481080-1. 30-10-2021.
  2. Useful Tropical Plants Database. 2021. Bauhinia acuminata. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Bauhinia+acuminata 30-10-2021.
  3. Flora Fauna Web. 2021. Bauhinia acuminata L. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/3/6/3605 30-10-2021.
  4. Stuartxchange. 2019. Philippine Medicinal Plants: Bambang. http://www.stuartxchange.org/Bambang.html 30-10-2021.
  5. PROSEA. 2016. Bauhinia acuminata (PROSEA). https://uses.plantnet-project.org/en/Bauhinia_acuminata_(PROSEA). 30-10-2021.
  6. Sebastian D., Sophy R. 2020. Review Article: Bauhinia acuminate Linn: A brief review of its phytochemistry and pharmacology. Asian Journal of Pharmacy and Pharmacology, 6(3): 164-170. DOI: https://doi.org/10.31024/ajpp.2020.6.3.2.