Sarhati

Ophiorrhiza mungos L.

Rubiaceae

Lokasi di taman kami

Rumah Kaca

Sinonim

Ophiorrhiza ostindica Christm.

Habitus

Herba. Herba tahunan tinggi 10 - 50 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Kulit Batang
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan

Penyebaran Tanaman

Sarhati menyebar dari Asia Timur-China Barat Daya, India, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Vietnam, Malaysia, hingga ke Indonesia. Sarhati atau O. mungos secara khusus dikenal dengan nama 'snakeroot' karena diketahui digunakan sebagai pengobatan untuk gigitan ular. Tanaman ini memiliki aktivitas antikanker, antivirus, pencahar, dan penenang.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Sarhati tumbuh di hutan primer dan sekunder, daerah teduh dan lembap hingga basah pada ketinggian hingga 400 m dpl. (Informasi sedikit diperoleh).

Morfologi

  • Akar pada simpul bawah.
  • Daun 7-15 x 3-6 cm, elips atau elips-lanset, pangkal menipis, puncak runcing, seperti kertas, berbulu pada tulang daun di bawah, tangkai daun hingga 1,5 cm, daun duduk berbentuk jarum, panjang 3 - 5 mm, 2-fid di ujung.
  • Bunga majemuk, muncul di terminal cabang, scorpioid cymes (tunas sekunder berkembang secara bergantian di batang), padat. Panjang tangkai sampai 2,5 cm, berbulu kaku. Tabung kelopak panjang 1 mm; lobus tidak jelas. Corolla (mahkota bunga) panjang 0,8 - 1 cm, putih dengan corak merah muda pada lobus.
  • Buah kapsul panjang 2,5 - 3 cm, lebar 4 - 6 mm, obcordate (menjantung sungsang), kompresi lateral, gundul, loculicidal dehiscence.
  • Biji banyak, bersudut.

Budidaya

Perbanyakan secara generatif dengan menggunakan biji. Biji lebih baik disebarkan di awal musim hujan.

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid (camptothcin, hydroxyl camptotheicin, 10-methoxy camptothecin), 9-methoxy camptothecin, luteolin-7-O-Glucoside, 5α-ergosterol-8(14) - ene-3β-ol, 5α-ergosterol-7-ene- 3β-ol, seyawa fenolok, tanin, hydrocyanic acid, dan flavonoid.

Khasiat

Obat pencahar dan penenang, mengobati kanker (termasuk kanker usus besar, paru-paru, ovarium, dan serviks), melawan kanker leher dan kepala, mengobati gigitan ular, menjaga kulit tetap lembap dan lembut, menjadi tonik pahit dan obat perut, melawan protozoa patogen seperti Leishmania donovani dan Trypanosoma brucei (yang masing-masing menyebabkan Leishmaniasis dan penyakit tidur), mengobati luka, bisul. Memiliki aktivitas sebagai antivirus terhadap virus herpes simplek dan antitumor.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Luka

  • Ambil daun sarhati secukupnya lalu cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta tambahkan minyak kelapa secukupnya.
  • Balurkan hasil gilingan pada area luka.

2. Bisul

  • Petik daun sarhati segar secukupnya lalu cuci hingga bersih.
  • Rebus daun hingga mendidih.
  • Biarkan hingga hangat/dingin.
  • Saring lalu minum.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. 2017. Plants of the World Online. Ophiorrhiza mungos L.. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:758527-1. 04-10-2021.
  2. India Biodiversity. Ophiorrhiza mungos L. https://indiabiodiversity.org/species/show/263980. 04-10-2021.
  3. G. Krishnakumar, Dintu K P, Sibi C Varghese, Deepthi S Nair, Geethu Gopinath, Rameshkumar K B, Satheeshkumar K & Krishnan P N. 2020. Ophiorrhiza, a promising herbaceous source of the anticancer compound camptothecin. PLANT SCIENCE TODAY, 2020Vol 7(2): 240–250. https://www.researchgate.net/publication/341108716_Ophiorrhiza_a_promising_herbaceous_source_of_the_anticancer_compound_camptothecin. 04-10-2021.
  4. Useful Tropical Plants Database. 2021. Ophiorrhiza mungos. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Ophiorrhiza+mungos. 04-10-2021.
  5. Taher Muhammad , Siti Syazwani Shaari, Deny Susanti, Dayar Arbain, dan Zainul Amiruddin Zakaria. 2021.Genus Ophiorrhiza: A Review of Its Distribution, Traditional Uses, Phytochemistry, Biological Activities and Propagation. MDPI Jurnal volume 25, isuue 11. https://www.mdpi.com/1420-3049/25/11/2611/htm.