Kacang Pedang Putih

Canavalia ensiformis (L.) DC.

Fabaceae

Lokasi di taman kami

Sayuran

Sinonim

Dolichos acinaciformis Jacq.

Dolichos ensiformis L.

Phaseolus virosus Bojer

Habitus

Semak. Perdu yang memanjat atau setengah memanjat, semusim, tinggi hingga mencapai 50-200 cm, tetapi bisa mencapai panjang 10 m saat memanjat

Bagian Yang Digunakan

  • Polong Muda
  • Daun
  • Biji

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Hutan
  • Daerah Semak
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Kacang pedang putih berasal dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah, dan telah diperkenalkan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Tanaman ini memiliki sejarah budidaya yang panjang, di mana kacang pedang putih ini telah ditanam di Meksiko sejak sekitar 3.000 SM dan banyak dibudidayakan di Amerika Serikat bagian selatan sejak zaman prasejarah, dan sekarang telah dibudidayakan di seluruh daerah tropis. Tanaman ini memiliki beragam manfaat, diantaranya dapat dijadikan sebagai tanaman pangan, pakan ternak, pupuk hijau, dan tanaman penutup untuk mengendalikan erosi. Secara tradisional polong muda digunakan sebagai sayuran, sedangkan bijinya dapat diolah menjadi tempe atau tauge. Terkadang, bijinya yang dipanggang dan digiling juga dapat digunakan sebagai pengganti kopi. Biji koro pedang tidak dapat dimakan secara langsung karena akan menimbulkan rasa pusing yang disebabkan oleh adanya senyawa toksik, namun melalui proses pemanasan atau perebusan mampu menghilangkan racun didalamnya. Tanaman ini umum dikonsumsi di Asia Tenggara dan Jepang. Berdasarkan hasil studi, tanaman ini diketahui mengandung concanavalin A yang dapat digunakan sebagai molekul antiviral dan imunomodulator untuk terapi kanker. Biji dan polong yang diolah dengan pemanasan juga digunakan sebagai bahan dalam pengobatan tradisional di Indonesia dan China. Di Nigeria, biji kacang pedang digunakan sebagai antibiotik dan antiseptik.

Nama Lokal

Koro dongkrak, Kacang parang, Koro bedog, Kacang mekah, Koro bendo, Krandang (Jawa Tengah), Koang (Jawa Barat), Koro wedung (Madura), Kacang kayu (Sumatera Barat).

Agroekologi

Kacang pedang putih dapat ditemukan subur di daerah beriklim sedang hingga tropis pada ketinggian hingga 1.500 m dpl. Tumbuh paling baik pada suhu antara 13-27 °C, dengan curah hujan tahunan yang optimal adalah antara 800-2.000 mm, tetapi mampu mentolerir 600-4.300 mm. Menyukai area yang berada di bawah sinar matahari penuh tetapi memiliki toleransi terhadap naungan sedang. Mampu tumbuh dan beradaptasi pada berbagai kondisi tanah di bawah kondisi yang keras, bahkan di tanah yang kekurangan nutrisi, sangat tercuci, tanah asam, dan tahan terhadap kekeringan, namun tidak tumbuh dengan baik di tanah yang terlalu basah. Pertumbuhannya juga menghendaki kondisi tanah dengan derajat keasaman tanah (pH) dalam kisaran 5-6, namun mentoleransi 4,3-8.

Morfologi

  • Akar memiliki sistem perakarannya yang dalam, memiliki bintil pada akar untuk mengikat nitrogen.
  • Batang silindris, puberulen, gundul, dengan empulur berongga, pendek besar, menjadi agak berkayu seiring bertambahnya usia.
  • Daun berseling atau tersebar, berwarna hijau, tebal, majemuk beranak daun tiga (trifoliolate). Helai daun bulat telur lebar atau elips lebar, ujung daun tumpul atau bulat-meruncing pendek, pangkal tumpul, asimetris pada selebaran lateral, tepi daun rata, jarang berbulu di kedua permukaan.
  • Bunga berwarna ungu pucat, terkadang putih, terdapat pada raceme aksila dengan nodus yang membengkak, berkelompok antara 1-3 bunga pada nodus yang membengkak di sepanjang rachis. Kelopak berwarna hijau, berbentuk kerucut, lobus 5, jarang puber. Mahkota berbentuk bulat standar.
  • Buah polong, besar, panjang, linier, dan pipih seperti pedang, sedikit melengkung ke arah puncak, setiap polong berisi 8-20 biji.
  • Biji berbentuk elips, panjang hingga 3 cm, berwarna putih atau krem, hilum kurang dari setengah panjang biji, hilum berwarna cokelat.

Budidaya

  • Perbanyakan dilakukan secara generatif dengan biji.
  • Penanaman benih langsung di lahan tanpa persemaian dengan jumlah 2 benih per lubang.
  • Jarak tanam yang dapat digunakan adalah 40 cm x 50 cm atau 40 cm x 75 cm.
  • Polong hijau dapat dipanen setelah 80-120 hari, dan benih matang setelah 180 - 300 hari setelah tanam.

Kandungan Bahan Kimia

Lektin (concanavalin A dan B), tanin, trigonelline, canavanine.

Khasiat

Imunomodulator untuk terapi kanker, mengobati bisul, memperkuat ginjal. Memiliki aktivitas sebagai antibiotik, dan antiseptik.

Simplisia

  • Siapkan biji kacang pedang bunga putih, cuci bersih dengan air mengalir lalu tiriskan.
  • Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C  hingga kadar air 10%.
  • Haluskan menggunakan blender hingga menjadi bubuk ayak dengan pengayak ukuran 60 mesh.
  • Simpan di tempat bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Bisul

  • Siapkan daun kacang pedang putih cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Oles pasta daun pada bisul.

2. Memperkuat ginjal

  • Ambil biji kacang pedang putih cuci hingga bersih.
  • Rebus biji kacang hingga empuk.
  • Makan untuk memperkuat ginjal.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Canavalia ensiformis (L.) DC. http://www.plantsoftheworldonline.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:1209500-2. 07-10-2021.
  2. PKHT IPB. 2018. KORO PEDANG (Canavalia ensiformis). https://pkht.ipb.ac.id/index.php/2018/04/23/koro-pedang-canavalia-ensiformis/. 07-10-2021.
  3. CAB International. 2021. Invasive Species Compendium: Canavalia ensiformis (jack bean). https://www.cabi.org/isc/datasheet/14486#toPictures. 07-10-2021.
  4. PROSEA. 2016. Canavalia ensiformis (PROSEA). https://uses.plantnet-project.org/en/Canavalia_ensiformis_(PROSEA). 07-10-2021.
  5. Useful Tropical Plants Database. 2021. Canavalia ensiformis. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Canavalia+ensiformis. 07-10-2021.
  6. BALITKABI. 2016. Prospek Aneka Kacang Potensial: Koro Pedang sebagai Pengganti Kedelai. https://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/infotek/prospek-aneka-kacang-potensial-koro-pedang-sebagai-pengganti-kedelai/. 07-10-2021.
  7. BALITKABI. 2021. Perbandingan Dua Spesies Canavalia dari Aras Kromosom. https://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/infotek/perbandingan-dua-spesies-canavalia-dari-aras-kromosom/. 07-10-2021.
  8. Pugalenthi M., Doss A., Rajendrakumaran D., Vadivel V. 2010. Antibacterial activity of Canavalia ensiformis L.DC seeds due to solvent extract and fraction method. Indian Journal of Science and Technology 3(1).: 94-95.