Cacabean
Ludwigia octovalvis (Jacq.) P.H.Raven
Onagraceae
Lokasi di taman kami
Utama
Sinonim
Jussiaea octovalvis (Jacq.) Sw.
Oenothera octovalvis Jacq.
Habitus
Herba. Herba tegak, tahunan, tinggi hingga mencapai 4 m
Bagian Yang Digunakan
- Daun
- Akar
- Seluruh Bagian Tanaman
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
Habitat
- Tanaman Air
- Lahan Basah
- Pinggiran Sungai
- Padang Rumput
- Daratan
Penyebaran Tanaman
Cacabean merupakan tanaman gulma wilayah pantropis, dan telah menyebar hampir di seluruh daerah tropis di dunia, sehingga kisaran aslinya tidak dapat diketahui. Tanaman ini juga banyak ditemukan di Kepulauan Pasifik, Asia Selatan dan Tengah, Australia, sebagian besar Afrika, dan daerah hangat Amerika. Di Indonesia, cacabean tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Tanaman ini telah digunakan oleh masyarakat di berbagai negara sebagai tanaman obat yang dipercaya dapat memberikan manfaat baik bagi kesehatan. Seperti halnya di India dan Semenanjung Malaysia, di mana lendir daunnya digunakan sebagai tapal untuk mengatasi berbagai keluhan, termasuk sakit kepala, dan kelenjar yang membengkak. Sedangkan di Nigeria, rebusan tanaman cacabean, dimanfaatkan sebagai obat cacing. Selain sebagai tanaman obat, daun cacabean juga dapat digunakan untuk membuat teh. Cacabean juga dapat ditanam sebagai tanaman fitoremediasi, yang mampu menyerap racun arsenik dan logam-logam berbahaya lainnya.
Nama Lokal
Salah nyowo (Jawa), Gagabusan (Sunda), Kalamenja (Madura), Pangambo (Sumbawa Timur), Keletele tengen (Minahasa), Daun panu (Ambon), Lakum air, Jebungan.
Agroekologi
Cacabean dapat ditemukan di seluruh daerah tropis, pada ketinggian mulai dari permukaan laut sampai hingga 1.500 m dpl. Biasanya tumbuh di tanah basah dan air dangkal, di daerah lembap, padang rumput lembap, sawah, sepanjang parit, rawa-rawa, kolam, dasar sungai, pulau-pulau terapung, danau, dan di perkebunan kelapa. Tanaman ini menyukai sinar matahari penuh (sekitar 6-8 jam per hari) dan mentolerir tidak lebih dari naungan samping, serta kebutuhan akan air dalam rentang yang tinggi.
Morfologi
- Akar tunggang, berwarna putih atau cokelat.
- Batang hijau atau merah kecokelatan, bercabang, berbulu, berusuk, terkadang menjadi berkayu di bagian dasarnya.
- Daun tersusun berseling, berwarna hijau muda, dapat berubah menjadi merah saat tua, berbentuk lanset sempit sampai bulat telur, menyempit atau meruncing di pangkal dan ujung daun, berbulu seperti beludru di kedua sisi, tangkai daun pendek.
- Bunga memiliki 4 helai kelopak, berbentuk bulat telur, tabung kelopaknya ramping. Helai mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur yang tersusun dalam pola seperti silang, ujung petal terkadang terlipat ke bawah, membentuk lekukan besar seperti takik. Mahkota memiliki venasi cekung yang berbeda yang menciptakan permukaan bergelombang, berwarna kuning pucat sampai kuning cerah. Benang sari berjumlah 8, berwarna kuning kehijauan pucat. Bunga muncul secara tunggal di ketiak daun dan di ujung cabang.
- Buah berbentuk kapsul berusuk 8, berdinding tipis, bersudut 4, silindris sempit, berbulu seperti beludru, warna bervariasi dari hijau ke pucat atau cokelat kemerahan atau keunguan, dengan 8 alur lebih gelap, pecah tak beraturan pada lokulanya.
- Biji bulat, berwarna cokelat, tersusun dalam banyak baris pada masing-masing ruang.
Budidaya
- Perbanyakan dilakukan secara generatif menggunakan biji. Penyebaran biji dilakukan oleh burung dan alat-alat pertanian yang digunakan untuk budidaya padi sawah.
- Biji yang jatuh ke tanah dalam waktu 14 hari sudah berkecambah.
Kandungan Bahan Kimia
Alkaloid, tanin, saponin, phenol, steroids, beta-sitosterol, oleanolic acid, 2alpha-hydroxy ursolic acid, tormentic acid, daucosterol, maltol, methyl brevifolincarboxylate, 3, 4, 8, 9, 10-pentahydroxydibenzo[b,d]pyran-6-one, ellagic acid, luteolin, quercetin, apigenin, asam galat, (23Z)-coumaroylhederagenin, (23E)-coumaroylhederagenin, dan (3Z)-coumaroylhederagenin.
Khasiat
Mengobati diare, disentri, bisul pada hidung, orkitis (peradangan pada testis), kelenjar bengkak, penyakit saraf, meredakan sakit kepala, nyeri dada, nyeri rematik, menyembuhkan dermatitis, maag, impetigo, jerawat, memiliki aktivitas sebagai pencahar, vermifuge (obat cacing), karminatif (meredakan kolik angin dalam perut), analgesik (pereda nyeri), antibakteri, dan antioksidan.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
1. Meredakan sakit kepala
- Ambil daun cacabean secukupnya.
- Cuci bersih dengan air mengalir.
- Haluskan hingga menjadi pasta.
- Oleskan pasta pada kening.
Sumber Referensi
- Yan J., Yang X.W. 2006. Studies on the chemical constituents in herb of Ludwigia octovalvis. China journal of Chinese materia medica 30(24): 1923-6 dalam https://www.researchgate.net/publication/7283309_Studies_on_the_chemical_constituents_in_herb_of_Ludwigia_octovalvis.
- Setyawati,T., Narulita, S., Bahri I.P., Rahardjo,G.T. 2015. A Guide Book to Invasive Alien Plant Species in Indonesia. Research, Development and Innovation Agency. Ministry of Environment and Forestry.
- CAB International. 2021. Invasive Species Compendium: Ludwigia octovalvis (primrose willow). https://www.cabi.org/isc/datasheet/31671#toPictures. 04-10-2021.
- Flora Fauna Web. 2020. Ludwigia octovalvis (Jacq.) P.H. Raven. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/4/8/4862. 04-10-2021.
- Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Ludwigia octovalvis (Jacq.) P.H.Raven. http://powo.science.kew.org/taxon/144385-2. 04-10-2021.
- Yakob H.K., Sulaiman S.F., Uyub A.M. 2012. Antioxidant and Antibacterial Activity of Ludwigia octovalvis on Escherichia coli O157:H7 and Some Pathogenic Bacteria. World Applied Sciences Journal 16 (1): 22-29.
- Useful Tropical Plants Database. 2021. Ludwigia octovalvis. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Ludwigia+octovalvis. 04-10-2021.
- PROSEA. 2016. Ludwigia octovalvis (PROSEA). https://uses.plantnet-project.org/en/Ludwigia_octovalvis_(PROSEA). 04-10-2021.
- Stuartxchange. 2018. Philippine Medicinal Plants: Malapako. http://www.stuartxchange.org/Malapako.html. 04-10-2021.