Walur

Amorphophallus variabilis Blume

Araceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Amorphophallus zeylanicus Engl.

Arum stecorarium Zipp. ex Kunth

Brachyspatha variabilis (Blume) Schott

Habitus

Herba. Herba tegak, tahunan, tinggi hingga mencapai 1 m

Bagian Yang Digunakan

  • Umbi

Syarat Tumbuh

  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan
  • Pesisir
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Walur merupakan tanaman keluarga Araceae yang berasal dari Asia Tenggara (Indonesia dan Filipina). Di Indonesia, walur banyak tumbuh liar di Jawa, Madura, Kepulauan Kangean. Tanaman ini umumnya dimanfaatkan sebagai bahan makanan, dan obat tradisional. Walur menghasilkan umbi dan tunas muda yang dapat dikonsumsi dengan cara dimasak terlebih dahulu untuk mengurangi kandungan asam oksalat. Selain itu, umbinya juga dapat diolah menjadi bentuk tepung dan banyak digunakan dalam berbagai produk makanan. Terkadang walur juga ditanam sebagai tanaman hias. Walur memiliki nilai ekonomi karena umbinya mengandung glukomanan, namun kandungannya lebih rendah dibandingkan kerabatnya yaitu Amorphophallus konjac dan Amorphophallus oncophyllus. Dalam industri pangan, glukomanan digunakan sebagai bahan pengental, pembentuk gel, pengemulsi, dan penstabil. Glukomanan juga berfungsi mengontrol kadar lipida dan gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2, mengurangi obesitas, mencegah dan menghambat kanker, serta menurunkan gejala klinis divertikulosis.

Nama Lokal

Cumpleng (Jawa), Acung, Cocoöan oray (Sunda), Lorkong (Madura), Kembang bangke, Kembang gaceng (Betawi).

Agroekologi

Walur biasanya ditemukan di vegetasi sekunder, tepi hutan, semak belukar, hutan jati, kebun desa, dan berada di bawah naungan. Tanaman ini dapat tumbuh baik di tempat terlindung atau terbuka pada ketinggian 150–550 m dpl. Naungan hingga 50-60%, dapat meningkatkan produksi umbi. Suhu rata-rata optimum untuk pertumbuhannya berkisar antara 25-35 °C. Menyukai tekstur tanah berpasir-lempung yang lembap dengan pH 6-7,5, dan tidak cocok ditanam pada tekstur tanah liat, karena perkembangan umbinya dapat terhambat. Tanaman ini juga menghendaki kondisi tanah yang dikeringkan dengan baik (berdrainase baik) dengan kandungan humus yang tinggi.

Morfologi

  • Akar serabut dan berwarna putih.
  • Umbi kecil, berdiameter ± 7 cm, dengan bongkol berwarna putih. Pada permukaan umbi banyak terdapat bintil (calon tunas) dan kasar, berserat kasar.
  • Batang lunak, berbentuk bulat, halus, beragam warna, putih atau cokelat muda dengan corak tidak beraturan, relatif lebih kecil dibandingkan dengan Amorphophallus muelleri dan Amorphophallus paeoniifolius.
  • Daun tunggal, ujung runcing, pangkal berlekuk, berwarna hijau, berukuran lebih kecil daripada porang. Pada setiap pertemuan cabang dan ketiak daun tidak terdapat bulbil atau katak.
  • Bunga memiliki tongkol bunga kecil dan panjang, jauh lebih panjang dari seludangnya. Seludang bunga sempit, panjang, kecil, berwarna putih. Bunga majemuk, berbentuk bongkol dengan panjang 20-40 cm, pada pangkal terdapat daun pelindung, bunga jantan berwarna kuning, dan bunga betina berwarna hijau kuning.
  • Buah berry, berwarna oranye-merah, berbentuk subglobose atau memanjang, berbiji 1-3.

Budidaya

Perbanyakan secara generatif dengan biji atau vegetatif menggunakan umbi atau bagian umbi, dan kultur jaringan.

Kandungan Bahan Kimia

Saponin, flavonoid, dan tanin.

Khasiat

Mengobati bisul, gigitan binatang berbisa, luka iris, mengontrol kadar lipida dan gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2, mengurangi obesitas, mencegah dan menghambat kanker, serta menurunkan gejala klinis divertikulosis (pembentukan kantong kecil (divertikula) di usus besar).

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Bisul

  • Siapkan 5 gr umbi segar walur lalu cuci hingga bersih.
  • Haluskan/parut umbi hingga menjadi pasta.
  • Oleskan pasta pada bisul.

Sumber Referensi

  1. Kurniawan A., Asih N.PS. 2012. Araceae di Pulau Bali. Jakarta: LIPI Press.
  2. Saleh N dkk. 2015. Tanaman Porang: Pengenalan, Budidaya, dan Pemanfaatannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
  3. PROSEA. 2017. Amorphophallus (PROSEA). https://uses.plantnet-project.org/en/Amorphophallus_(PROSEA). 01-10-2021.
  4. IPBIOTICs. 2014. View TumbuhanObat#Amorphophallus variabilis Bl.http://ipbiotics.apps.cs.ipb.ac.id/index.php/tumbuhanObat/77. 01-10-2021.
  5. Useful Tropical Plants Database. 2021. Amorphophallus variabilis. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Amorphophallus+variabilis. 01-10-2021.
  6. Royal Botanical Gardens. 2021. Plants of the World Online: Amorphophallus variabilis Blume. http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:84460-1. 01-10-2021.