Kembang Merak Merah

Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw.

Fabaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Caesalpinia hispida (G.Don) D.Dietr.
Caesalpinia pulcherrima f. flava (F.T.Hubb. & Rehder) H.St.John
Caesalpinia pulcherrima var. insignis Kuntze

Habitus

Semak. Perdu tahunan, tinggi 3-4 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Kulit Batang
  • Bunga
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan
  • Daerah Semak
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Caesalpinia pulcherrima adalah tanaman asli Asia dan diperkenalkan pertama kali ke Hindia Barat. C. pulcherrima telah dibudidayakan terutama sebagai tanaman hias taman yang populer. C. pulcherrima dilaporkan telah digunakan sebagai makanan, di Meksiko dan Nikaragua, polong biji hijau direbus atau dimasak dan dimakan, tanaman ini telah digunakan dalam berbagai budaya untuk tujuan pengobatan. Diantaranya, digunakan untuk mengobati gangguan perut hingga disfungsi rahim. Di Amazon, tanaman ini digunakan sebagai emmenagogue dan untuk menginduksi aborsi. C. pulcherrima juga merupakan ramuan obat umum di Taiwan, dan telah digunakan dalam pengobatan umum, seperti demam hingga infeksi malaria. Sebuah studi menemukan daun tanaman ini mengandung agen antioksidan dan antibakteri, terutama untuk infeksi MRSA. Selain sebagai tanaman hias dan tanaman obat, dilaporkan bahwa C. pulcherrima (bagian daun) juga digunakan masyarakat Panama sebagai racun ikan, sama halnya seperti di Nikaragua, di mana daun-daunan dibuang ke air untuk membuat ikan pingsan. C. pulcherrima juga telah digunakan untuk mewarnai kain, karena buah dan akar mengandung tanin.

Nama Lokal

Merakan (Jawa), Kembang patra kembala (Sunda), Perak kegel (Madura), Bunga kacang (Sulawesi Utara), Jambul merak (Melayu).

Agroekologi

C. pulcherrima mudah tumbuh di ketinggian 0-2.000 m dpl di tanah dengan kelembapan sedang, subur, berdrainase baik tetapi dapat tumbuh di tanah liat, pasir, lempung, alkali hingga asam, dan jenis tanah asin, dengan toleransi garam aerosol sedang. Persyaratan cahaya adalah sinar matahari penuh, sinar matahari sebagian atau naungan sebagian, tetapi spesies ini berbunga paling baik di bawah sinar matahari penuh.

Morfologi

  • Akar berwarna merah, berbentuk bulat dan tidak terlalu panjang, termasuk pada akar yang radix prima atau akar tunggang.
  • Batang hijau, berubah menjadi cokelat keabu-abuan saat batang menjadi lebih berkayu, ditutupi duri, yang membengkak di pangkal saat batang matang.
  • Daun berseling, majemuk, bipinnate (berdaun ganda dua), pinnae 4-8 pasang, masing-masing dengan 7-11 pasang helai daun elips, tumpul, menyirip, selebaran hijau muda, miring tidak sama panjang sekitar 2-2,5 cm.
  • Bunga berwarna merah muda-merah, tidak berbau dengan benang sari dan putik panjang. Ada satu kelopak yang dimodifikasi yang lebih kecil dari 4 kelopak lainnya.
  • Buah polong lonjong, tipis, cokelat sampai hitam, panjangnya mencapai 10 cm. Polong dibelah untuk membubarkan baris tunggal biji.
  • Biji banyak, pipih, padat, coklat, biasanya 6-8 per polong.

Budidaya

Perbanyakan secara generatif dengan biji. Sebelum ditanam biji direndam terlebih dahulu dalam air bersih selama 8 jam untuk mempermudah perkecambahan.

Kandungan Bahan Kimia

Diterpenoid, isovouacaperol, sitosterol, dan flavonoid ( 5,7-dimethoxyflavanone, 5,7-dimethoxy-3,4'-methylenedioxyflavanone, isobonducellin, 2'-hydroxy-2,3,4'-6'-tetramethoxychalcone dan bonducellin, peltogynoid, bhonducellin, 6-methoxypulcherrimin, dan homoisoflavonoid), asam galat, zat pewarna merah, gom, tanin, damar, asam benzoat, ester diterpene tipe cassane, pulcherralpin, lupeol, B-sitosterol, myricetin, saponin, fenol, terpenoid, tanin, dan alkaloid, pulcherrin J, 6-cinnamoyl-7-hydroxyvouacapen-5-ol. fitosterol, saponin, dan lignin.

Khasiat

Mengobati demam intermiten, mengobati pilek, batuk, penyakit kulit, mengobati liver, sebagai obat kumur untuk sariawan di mulut dan tenggorokan, mengobati erisipelas (infeksi kulit oleh bakteri) dan radang mata, sebagai tonik, mengobati diare dan disentri, luka, nyeri, nyeri dada, sesak nafas, batu ginjal, malaria, bronkitis, perut kembung, tumor ganas, dapat menginduksi atau menyebabkan aborsi, bersifat sebagai pencahar dan emmenagogue (pelancar haid atau menstruasi). Memiliki aktivitas sebagai antipiretik dan antimikroba.

Simplisia

  • Siapkan bunga kembang merak merah, cuci bersih dengan air mengalir lalu tiriskan.
  • Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air mencapai 10%.
  • Setelah benar-benar kering simpan di tempat bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Menstruasi (haid) tidak lancar

  • Rebus 15-30 g bunga segar kembang merak merah.
  • Biarkan hangat/dingin.
  • Saring hasil rebusan lalu minum.

2. Sariawan

  • Cuci bersih daun kembang merak secukupnya.
  • Rebus daun hingga mendidih.
  • Biarkan hangat lalu saring.
  • Gunakan air hasil saringan untuk kumur-kumur.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanical Gardens. 2021. Plants of the World Online : Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw. http://www.plantsoftheworldonline.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:1164658-2. 01-10-2021.
  2. Flora Fauna Web. 2021. Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw. f. rosea. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/5/1/5115. 01-10-2021.
  3. Stuartxchange. Phillipine Medicinal Plants : Bulaklak ng Paraiso. http://www.stuartxchange.ph/Bulaklak.html. 01-10-2021.
  4. CAB International. 2021. Caesalpinia pulcherrima (peacock flower). https://www.cabi.org/isc/datasheet/10728. 01-10-2021.
  5. PlantStory. 2021. Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima). https://plantstory.com/glossary/caesalpinia-pulcherrima-kembang-merak. 01-10-2021.
  6. Nasution Rita Eviana. 2020. Mengenal Tumbuhan Kembang Merak. cyberextension. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/90488/-Mengenal-Tumbuhan-Kembang-Merak/. 01-10-2021.