Paku Laut

Acrostichum aureum L.

Pteridaceae

Lokasi di taman kami

Buah

Sinonim

Asplenium arifolium Burm.f.

Polystichum dissimulans Maxon

Acrostichum crassifolium Wall.

Habitus

Pakis. Tanaman paku-pakuan, tahunan, tinggi hingga mencapai 1-3 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Akar
  • Seluruh Bagian Tanaman
  • Rimpang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Tanaman Air
  • Hutan
  • Pesisir

Penyebaran Tanaman

Paku laut merupakan tanaman pantropis, ditemukan di sepanjang pantai Asia, Amerika, dan Afrika. Tanaman ini berlimpah di vegetasi bakau di seluruh Asia Tenggara. Tanaman ini memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan masyarakat, secara lokal dapat dimanfaatkan sebagai makanan, obat tradisional, dan seringkali ditanam sebagai tanaman hias. Di Malaysia, Indonesia (Kalimantan, Sulawesi Utara, Kangean), dan Filipina, tunas mudanya dapat dikonsumsi sebagai sayuran, namun tanaman ini mengandung thiaminase, merupakan enzim yang merampas vitamin B kompleks dari tubuh. Tetapi, mengkonsumsinya dengan cara dimasak terlebih dahulu dapat menghilangkan tiaminase. Di India, daunnya seringkali digunakan untuk mengobati gigitan ular. Sedangkan bagian daun dan rimpangnya telah digunakan di seluruh Asia Tenggara sebagai tapal untuk mengobati luka dan bisul. Selain sebagai obat tradisional, sayuran, dan tanaman hias, masyarakat Vietnam dan Pasifik juga telah memanfaatkan daun yang keras, kering seperti perkamen yang dijahit menjadi satu kemudian digunakan sebagai bahan atap (pengganti jerami).

Nama Lokal

Paku cai, Paku hata diuk (Sunda), Krakas, Warakas, Kakakeok (Jawa), Rewayang (Halmahera).

Agroekologi

Paku laut merupakan tumbuhan di daerah tropis dan subtropis dataran rendah yang lembap. Umumnya ditemukan di daerah pesisir, dataran lumpur terbuka di rawa-rawa payau, tepi rawa bakau atau rawa-rawa, hutan bakau yang terganggu atau tebang habis, sepanjang aliran pasang surut, sepanjang hutan mangrove sisi darat karena kurang toleran terhadap genangan air laut. Tanaman mudanya dapat mentolerir perubahan antara dua kondisi (salin atau non-salin), tetapi tanaman yang lebih tua menjadi terbiasa dengan salin atau non-salin. Paku laut dapat tumbuh dengan baik di bawah sinar matahari penuh.

Morfologi

  • Rimpang tegak, berserat dan ditutupi dengan sisik yang relatif besar, sisik linier hingga lanset hingga bulat telur lebar di dekat pangkal tangkai daun, berwarna cokelat berkilau atau pucat dengan garis tengah kehitaman.
  • Daun hijau tua dan tegak atau melengkung terdiri dari 24-30 anak daun dalam susunan bergantian. Tangkai daun pelepah (dikenal sebagai stipe) biasanya sepanjang 1 m. Lima hingga delapan pasang anak daun di dekat ujung daun, subur dan bagian bawahnya ditutupi sporangia berwarna cokelat kemerahan. Sedangkan anak daun yang tersisa tidak subur. Anak daun menyirip, berbentuk lonjong sempit hingga elips dengan pangkal daun tumpul atau membulat, ujung daun tumpul, berekor kecil (mucronate), dan berwarna merah terang saat muda. Sporangia dan rambut steril (paraphyses) akan menutupi seluruh permukaan bawah anak daun kecuali pelepah dan memberikan penampilan cokelat tua.
  • Bunga tidak dihasilkan.

Budidaya

Secara alami diperbanyak dengan spora. Perbanyakan vegetatif dapat dimungkinkan dengan cara pembagian rumpun dan stek rimpang.

Kandungan Bahan Kimia

Beta-sitosterol, alkaloid, flavonoid, phenolics, catechins, saponin, tanin, glycosides, terpenoid, steroid, amigdalin, arbutin, asam format, asam oksalat, lima fitosterol (stigmasterol, y-sitosterol, campesterol, cycloartanol, dan 24-methylene cycloartanol), 2 sesquiterpenes ((2R,3S)-sulfated pterosin C, (2S,3S)-sulfated pterosin C), serta 2 turunannya ((2S,3S) -pterosin C dan (2R)-pterosin P).

Khasiat

Tapal pada luka dan bisul, mengobati gigitan ular, borok sifilis, sakit tenggorokan, nyeri dada, kaki gajah, sembelit, diabetes, mengatasi buang air kecil yang keruh pada wanita, obat penurun panas, obat cacing, menghentikan pendarahan, bersifat emolien (menenangkan dan melembutkan kulit).

Simplisia

  • Siapkan daun paku laut secukupnya lalu cuci dengan air bersih.
  • Setelah bersih, tiriskan agar sisa air cucian terbuang.
  • Rajang dengan lebar 1,5 cm agar pengeringan berlangsung labih cepat.
  • Keringkan dengan cara diangin-anginkan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari.
  • Simpan dalam wadah bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Penangkal gigitan ular

  • Ambil daun paku laut segar secukupnya lalu cuci hingga bersih.
  • Haluskan daun hingga menjadi pasta.
  • Oleskan pasta daun pada bagian yang digigit ular.

2. Bisul dan luka

  • Cuci hingga bersih rimpang paku laut secukupnya.
  • Haluskan rimpang hingga menjadi pasta.
  • Oleskan pasta pada bisul atau luka.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Acrostichum aureum L. http://www.plantsoftheworldonline.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:319061-2. 2-10-2021.
  2. Flora Fauna Web. 2021. Acrostichum aureum L. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/1/5/1535. 2-10-2021.
  3. Stuartxchange. 2015. Philippine Alternative Medicine: Lagolo. http://www.stuartxchange.org/Lagolo. 2-10-2021.
  4. Useful Tropical Plants Database. 2021. Acrostichum aureum. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Acrostichum+aureum. 2-10-2021.
  5. PROSEA. 2016. Acrostichum aureum (PROSEA). https://uses.plantnet-project.org/en/Acrostichum_aureum_(PROSEA). 2-10-2021.