Kopi Robusta

Coffea canephora Pierre ex A.Froehner

Rubiaceae

Lokasi di taman kami

Buah

Sinonim

Coffea bukobensis Zimm.

Coffea laurentii De Wild.

Coffea robusta L.Linden

Habitus

Semak. Perdu atau pohon kecil, tahunan, tingginya hingga mencapai 12 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Butuh Keteduhan
  • Curah Hujan Tinggi

Habitat

  • Hutan
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Kopi robusta merupakan jenis tanaman kopi yang berasal dari hutan utara Ethiopia dan sekarang tumbuh secara alami di seluruh Afrika sub-Sahara barat dan tengah (Liberia, Tanzania, Angola). Tanaman ini telah dinaturalisasi dan menyebar ke tempat-tempat panas lainnya di seluruh dunia, seperti Vietnam, Nikaragua, Kosta Rika, dan Antillen Kecil. Indonesia merupakan salah satu produsen kopi robusta tertinggi. Kopi robusta pertama kali diperkenalkan ke Jawa pada tahun 1900 dari Kongo. Saat ini lebih dari 90% dari areal pertanaman kopi Indonesia terdiri atas kopi robusta dan bijinya digunakan untuk memproduksi sekitar 20% pasokan kopi dunia. Kopi jenis ini mengandung lebih banyak kafein dibandingkan dengan Arabika. Kopi jenis ini juga seringkali digunakan dalam industri kosmetik dan makanan, di mana karena kandungan asam dalam bijinya, kopi populer digunakan dalam masker wajah atau tubuh untuk menghilangkan kelebihan minyak dan sel-sel mati serta digunakan untuk memberi rasa dan aroma pada permen. Di Jawa, kopi robusta juga sering digunakan masyarakat untuk menutupi bau mayat sebelum pemakaman serta bubur kopi dan perkamen digunakan sebagai pupuk kandang dan mulsa. Selain itu, berdasarkan penelitian, disimpulkan bahwa biji kopi robusta memiliki kandungan polifenol yang tinggi yang berperan penting sebagai antioksidan. Kopi sangrai dan kopi bubuk juga merupakan bahan obat tradisional di Asia Tenggara, salah satunya digunakan untuk meringankan sakit perut dan diare.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Kopi robusta sering ditemukan di hutan hujan terbuka atau lebat, tepi hutan, dan daerah gurun. Tanaman ini dapat tumbuh optimal pada ketinggian 500-700 m dpl. Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan kopi robusta berkisar antara 1.500-2.500 mm per tahun, dengan rata-rata bulan kering 1-3 bulan dan suhu udara rata-rata 15-25 °C. Menyukai tanah lempung yang subur, gembur, kaya bahan organik, berdrainase baik, dengan derajat keasaman tanah (pH) netral hingga sedikit asam (5,5-6,5) dan tidak menghendaki tanah bersifat basa, tanaman ini juga tahan terhadap genangan air sementara. Pada umumnya kopi tidak menyukai sinar matahari langsung dalam jumlah banyak, tetapi menghendaki sinar matahari teratur.

Morfologi

  • Akar tunggang lebih pendek dari kopi arabika, memiliki sistem perakaran yang dangkal.
  • Daun berwarna hijau terang, mengkilap, berbentuk elips-lonjong atau bulat telur-lonjong dengan tepi daun bergelombang, ujung runcing, tekstur daun berkerut, tidak berbulu pada kedua permukaan, helai daun lebih lebar dan tebal dari kopi arabika.
  • Bunga berwarna putih hingga merah muda, berbentuk corong, tabung bunga berbentuk bintang dengan 5 lobus. Helai mahkota berjumlah 5-7, berbentuk spatula hingga elips sempit, tumpul hinggan membulat. Perbungaan dengan cymes 1-3 di setiap ketiak daun, setiap cyme terdiri dari 3-6 kuntum bunga.
  • Buah berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi merah saat dewasa, mengkilap, bulat, halus, tidak berbulu.
  • Biji agak bulat dan lengkungan bijinya lebih tebal dibandingan kopi arabika, garis tengah dari atas ke bawah hampir rata, terdiri dari kulit biji dan lembaga.

Budidaya

  • Perbanyakan dilakukan dengan cara vegetatif (sambungan, stek, kultur jaringan) atau generatif (biji).
  • Stek: entres kopi yang digunakan masih hijau dan lentur, tidak terlalu muda atau tua, pada ruas 2-4 dari pucuk. Pemotongan bahan stek menjadi satu ruas sepanjang 6-8 cm, sepasang daun yang dikupir, bagian pangkal dipotong miring satu arah. Stek yang sudah disiapkan, ditanam dengan cara menancapkan batang ke dalam media tumbuh sehingga daunnya menyentuh permukaan media kemudian disungkup dengan plastik. Stek ditanam dengan menggunakan jarak tanam 5-10 cm. Setelah stek berumur ± 3 bulan dilakukan penyesuaian dengan membuka sungkup secara bertahap, dan pada umur ± 4 bulan stek dipindahkan ke pembibitan. Bibit stek siap tanam di kebun setelah berumur ± 7 bulan di pembibitan.
  • Penyambungan: bibit batang bawah yang digunakan yaitu tanaman berumur 5-6 bulan dan kriteria bibit siap sambung ukuran batang bawah sebesar pensil. Penyambungan dilakukan dengan memotong batang bibit bagian bawah (tinggi 15-20 cm) dan daun pada batang bawah disisakan 1-3 pasang, lalu iris bagian tengah batang sepanjang 2-3 cm, untuk menyambungkan entres batang atas (batang atas dihilangkan daunnya dan pangkal entres diiris di kedua sisi membentuk V) lalu ikat sambungan.

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid (caffeine), flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, senyawa fenolik (eruloylquinic acids (3-, 4- dan 5-FQA), isomer monoester (3-, 4- dan 5-CQA) dan diester (3,4-, 3,5- dan 4,5-diCQA) CQAs.

Khasiat

Meringankan sakit perut dan diare, meningkatkan tekanan darah, mengatasi sakit punggung, campak, batuk, sakit kuning, anoreksia (gangguan makan uang ditandai penurunan berat badan), penawar racun, bersifat diuretik, analgesik, afrodisiak, galaktagog (merangsang produksi ASI), menenangkan, dan antioksidan.

Simplisia

  • Siapkan buah kopi robusta dan pisahkan buah yang berwarna merah dan berwarna hijau.
  • Jemur di bawah sinar matahari langsung selama beberapa hari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
  • Setelah kering kupas kulit buah ambil bijinya.
  • Simpan biji kopi pada wadah yang bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Menenangkan

  • Ambil biji kopi robusta secukupnya yang sudah dikeringkan dan sudah menjadi bubuk.
  • Rebus bubuk biji kopi.
  • Saring lalu minum selagu hangat.

Sumber Referensi

  1. Flora Fauna Web. 2020. Coffea canephora. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/8/2819. 02-10-2021.
  2. Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Coffea canephora Pierre ex A.Froehner. http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:747068-1. 02-10-2021.
  3. Prastowo B dkk. 2010. Budidaya dan Pasca Panen: Kopi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.
  4. PROSEA. 2019. Coffea (PROSEA). https://uses.plantnet-project.org/en/Coffea_(PROSEA). 02-10-2021.
  5. Novi Fajar Utami, Nhadira Nhestricia, Sri Maryanti, Tien Tisya, Siti Maysaroh. 2018. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea canephora P.) BERDASARKAN PERBEDAAN EKOLOGI DATARAN TINGGI DI PULAU JAWA. Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi 8(1): 67-72. DOI : 10.33751/jf.v8i1.1173.
  6. Healthbenefitstimes. 2021. Facts about Robusta Coffee. https://www.healthbenefitstimes.com/robusta-coffee/. 02-10-2021.