Thunbergia

Thunbergia grandiflora Roxb.

Acanthaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Pleuremidis grandiflora (Roxb.) Raf.

Thunbergia adenophora W.W.Sm.

Thunbergia cordifolia Nees.

Habitus

Merambat. Tanaman merambat, tahunan, panjangnya hingga mencapai 10-20 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Bunga
  • Akar
  • Getah
  • Batang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Pesisir
  • Pinggir Jalan
  • Padang Rumput
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Thunbergia grandiflora berasal dari India, sebagian China, dan Asia Selatan, tetapi banyak dibudidayakan dan dinaturalisasi di daerah tropis dan subtropis. Saat ini, tanaman ini dapat ditemukan di Meksiko, Amerika Tengah, Hindia Barat, Amerika Selatan, Afrika tropis, Asia Tenggara, Australia, dan Kepulauan Pasifik. Thunbergia grandiflora merupakan spesies ekonomis penting yang banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias dan tanaman pagar di daerah tropis dan subtropis, walaupun di beberapa negara tanaman ini diklasifikasikan sebagai “gulma berbahaya” termasuk di Australia. Di Afrika tropis (Tanzania dan Uganda), tanaman ini telah digunakan sebagai sumber pupuk hijau dan kayu bakar. Bahkan Thunbergia grandiflora juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh dan telah digunakan sebagai tanaman obat dalam pengobatan tradisional di Asia dan Afrika. Selain itu, daunnya dapat dimasak sebagai sayuran.

Nama Lokal

Bunga madia (Jakarta)

Agroekologi

Thunbergia grandiflora biasanya dapat ditemukan tumbuh di tepi hutan, tepi jalan, tepian aliran sungai, hutan terbuka, perkebunan di daerah tropis dan subtropis, pada ketinggian 200-1.300 m dpl. Pertumbuhannya menghendaki posisi di bawah sinar matahari penuh dan tidak toleran terhadap kondisi teduh dengan curah hujan tahunan rata-rata berkisar antara 500-3.500 mm. Tanaman ini menyukai tanah yang subur, lembap, tetapi berdrainase baik.

Morfologi

  • Akar memiliki akar berbonggol dengan akar tunggang yang dalam, akar terus-menerus bertunas.
  • Batang silindris, bersudut 4, lurik, puber, penampang batang dengan empulur berongga. Batang muda berwarna hijau sedangkan batang yang lebih tua cukup tebal, warnanya berubah menjadi cokelat dan menjadi agak bulat bentuknya.
  • Daun berhadapan, bentuk helaian daun bervariasi, berbentuk bulat telur sampai segitiga-bulat telur, ujung daun runcing hingga meruncing, pangkal daun berbentuk jantung (cordiform), tepi daun bergigi tajam. Permukaan atas berwarna hijau tua, mengkilap, puber, venasi sedikit menonjol. Permukaan bawah berwarna hijau muda, kusam, gundul atau puber, dengan venasi menonjol.
  • Bunga besar, berbentuk terompet, soliter, berpasangan di ketiak daun atau tersusun dalam racemes terminal dan terkulai (tergantung) dengan 2–4 bunga per ruas (node). Kelopak berwarna hijau, berbentuk cincin, mahkota berwarna ungu-biru atau putih, dengan 5 lobus, panjang tabung 6-7 cm, berwarna kuning muda di bagian dalam, menyempit di pangkal.
  • Buah berbentuk kapsul, puber, subglobose di pangkal, bagian atas berbentuk paruh, pecah pecah menjadi dua bagian.
  • Biji kecil, berbentuk bulat telur, pipih, ditutupi dengan sisik berwarna cokelat.

Budidaya

Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek batang, stolon).

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid, fenol, iridoid glycosides, isounedoside, grandifloric acid, minyak atsiri (α-3- octanol, 3,7 dimethyl 1,6-octadien-3-ol, 2-methoxy-3-(2-propenyl) phenol, metil salisilat, ipropyl hexadecanoate).

Khasiat

Mengobati gigitan ular, bengkak karena terjatuh atau patah tulang, disentri, katarak, diabetes, asam urat, malaria, marasmus (kekurangan asupan energi dan protein), oftalmia (peradangan pada mata), preeklamsia postpartum, rematik, kaki gajah, penyakit jantung, keluhan perut, menorrhagia (haid yang berlebihan), infeksi telinga, mengobati penyalahgunaan narkoba dan alkohol, memiliki aktivitas sebagai antipiretik, anthelmintik , antioksidan, dan antiinflamasi.

Simplisia

  • Siapkan daun thunbergia segar secukupnya, cuci bersih dengan air mengalir.
  • Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
  • Haluskan menggunakan blender hingga menjadi bubuk.
  • Simpan dalam wadah bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Obat gigitan ular

  • Siapkan daun thunbergia secukupnya cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Oles pada luka gigitan ular.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanical Garden. 2017. Plant of the World Online: Thunbergia grandiflora Roxb. http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:117460-3. 19-09-2021.
  2. CAB International. 2021. Invasive Species Compendium: Thunbergia grandiflora (Bengal trumpet). https://www.cabi.org/isc/datasheet/117524. 19-09-2021.
  3. Useful Tropical Plants Database. 2021. Thunbergia grandiflora. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Thunbergia+grandiflora. 19-09-2021.
  4. Setyawati T., Narulita S., Bahri I.P., and Rahardjo G.T., 2015. A Guide Book to Invasive Alien Plant Species in Indonesia. Research, Development and Innovation Agency. Ministry of Environment and Forestry.
  5. Flora Fauna Web. 2021. Thunbergia grandiflora. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/1/5/1520. 19-09-2021.
  6. Herbpathy. 2021. Thunbergia gradiflora Herb Uses, Benefits, Cures, Side Effects Nutrients. https://herbpathy.com/Uses-and-Benefits-of-Thunbergia-Grandiflora-Cid6173. 19-09-2021.
  7. Mbachu K.A., Moronkola D.O. 2017. Compositions of Thunbergia grandiflora Leaf and Root Essential Oils. Journal of Advances in Medical and Pharmaceutical Sciences 15(1): 1-8. DOI: 10.9734/JAMPS/2017/35836.