Putri Malu Besar

Mimosa pudica L.

Fabaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Eburnax pudica (L.) Raf.

Habitus

Herba. Herba semusim atau tahunan, tumbuh merayap, tinggi hingga mencapai 100 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Akar
  • Batang
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Pesisir
  • Pinggir Jalan
  • Padang Rumput
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Mimosa pudica merupakan tanaman sensitif yang berasal dari Amerika Selatan, dan telah tersebar luas serta menjadi gulma serius di seluruh wilayah tropis di dunia. Namun, tanaman gulma dapat ditanam sebagai tanaman penutup tanah atau pupuk hijau dan telah diidentifikasi memiliki potensi untuk fitoremediasi daerah tercemar arsenik di Thailand. Terkadang, Mimosa pudica juga dapat ditanam sebagai tanaman hias. Di Guadeloupe, Trinidad dan Tobago, Kuba, Brazil, India, Malaysia, dan Filipina, Mimosa pudica merupakan sumber penting sebagai penyedia serbuk sari untuk lebah madu Italia (Apis mellifera) dan lebah lainnya. Selain itu, Mimosa pudica memiliki manfaat baik untuk kesehatan dan telah digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional di berbagai negara. Di Indonesia, Malaysia, dan Thailand, tanaman ini digunakan untuk mengobati insomnia dan tapal untuk mengobati bengkak. Di Amerika Selatan dianggap sebagai emetik dan juga digunakan untuk mengobati diare dan disentri. Dalam pengobatan Ayurveda, tanaman ini digunakan sebagai antiasma, afrodisiak, analgesik, dan antidepresan.

Nama Lokal

Si hirput, Si kerput (Batak), Sikajuik (Minangkabau), Jukuk ancing (Lampung), Bujang kagit, Jukut borang, Jukut gehgehran, Jukut riyud, Rondo kagit (Sunda), Kucingan, Randelik, Pis kucing, Ri sirepan (Jawa), Rebha lo-malowan, Rebha dus-todusan (Madura), Padang getap (Bali), Daun kaget-kaget (Manado), Si kejut, Daun rebah bangun (Melayu).

Agroekologi

Mimosa pudica biasanya ditemukan tumbuh di sepanjang pinggir jalan, tanah kosong, padang rumput, di tempat sampah, daerah yang terganggu di banyak daerah tropis, dari permukaan laut hingga ketinggian sekitar 1.300 m dpl. Tanaman ini juga dapat tumbuh di berbagai jenis tanah termasuk tanah dengan kesuburan rendah, mampu mentolerir genangan air dan tahan terhadap tanah kekeringan, serta derajat keasaman tanah (pH) berada dalam kisaran 6-7 dan mentolerir 5-7,5. Menyukai posisi dengan sinar matahari penuh (sekitar 6-8 jam per hari), namun tidak toleran terhadap naungan. Mampu tumbuh baik di area dengan curah hujan tahunan rata-rata dalam kisaran antara 1.000 - 2.000 mm, suhu siang hari tahunan berada dalam kisaran 22 - 28 °C, tetapi dapat mentolerir 10 - 32 °C.

Morfologi

  • Akar tunggang berwarna putih kekuningan, panjang, kuat. Memiliki bau yang khas yakni menyerupai buah jengkol.
  • Batang silindris, bercabang banyak, berbulu, berduri di sepanjang ruas, berkayu di pangkal, berwarna cokelat kemerahan atau ungu. Duri memiliki panjang sekitar 3-4 mm, padat, sedikit melengkung, keras dan sangat tajam.
  • Daun majemuk, bipinnate, setiap daun tersusun oleh 15-20 pasang anak daun, letak daun berselang-seling, berwarna hijau tua, berbulu, berbentuk lonjong linear, tepi rata. Jika disentuh anak daun akan cepat menutup (sensitif) juga menutup di malam hari.
  • Bunga berbentuk bulat seperti pompom, tersusun dari ratusan helaian tipis seperti mahkota, berwarna merah muda keunguan dengan empat benang sari menonjol. Kelopaknya kecil dan mahkotanya berlobus empat dan panjangnya sekitar 2 mm. Tangkai, panjang 12-25 mm, muncul dari ketiak daun, berbulu lebat dan membawa duri. Bunga bergerombol (5-8 bunga terdapat di ketiak daun).
  • Buah polong lonjong pipih, berlekuk, tepi berduri, berisi 1-5 biji, berwarna hijau dan menjadi cokelat saat matang.
  • Biji berwarna cokelat muda, pipih, diameter 2,5-3 mm dan permukaan granular halus.

Budidaya

  • Perbanyakan dilakukan secara generatif menggunakan biji.
  • Sebelum penyemaian, rendam benih selama 12-24 jam dalam air hangat untuk mempercepat perkecambahan.

Kandungan Bahan Kimia

C-glycosylflavones (2-O-rhamnosyl-orientin dan 2-O-rhamnosyl-isoorientin), mimosine (N-(3-alanyl)-3-hydroxy-4-pyridone), flavonoid, phytosterol, alkaloid, asam amino, tanin, glikosida, tubulin, crocetin dimethyl ester, turgorine, terpenoids, quinines, phenols, saponin, kumarin, cardiac glycosides, coumarin glycosides.

Khasiat

Mengobati insomnia, kejang, diare, disentri, tumor, penyembuhan luka, memar, gigitan ular, pengobatan kanker, diabetes, hepatitis, wasir, penyakit kuning, hipertensi, obesitas, infeksi saluran kemih, bisul, cacar, radang sendi, bengkak, meredakan asma, ekspektoran, sakit tenggorokan dan suara serak, obat kumur untuk mengurangi sakit gigi, bersifat emetik, antidepresan, diuretik, afrodisiak, antihelmintik, antioksidan, dan imunomodulator.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Insomnia (susah tidur)

  • Siapkan 30-60 g daun putri malu besar.
  • Cuci hingga bersih lalu rebus.
  • Saring hasil rebusan.
  • Minum.

2. Radang kulit bernanah

  • Ambil tanaman segar putri malu besar lalu cuci bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Tempelkan pasta pada bagian kulit yang sakit dan bernanah.

Sumber Referensi

  1. Stuartxchange. 2020. Philippine Medicinal Plants: Makahiya. http://www.stuartxchange.com/Makahiya.html. 09-09-2021.
  2. Flora Fauna Web. 2019. Mimosa pudica L. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/2/2225. 09-09-2021.
  3. PROSEA. 2020. Mimosa pudica (PROSEA). https://uses.plantnet-project.org/en/Mimosa_pudica_(PROSEA). 09-09-2021.
  4. Useful Tropical Plants Database. 2021. Mimosa pudica. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Mimosa+pudica. 09-09-2021.
  5. CAB International. 2021. Invasive Species Compendium: Mimosa pudica (sensitive plant). https://www.cabi.org/isc/datasheet/34202#toPictures. 09-09-2021.
  6. Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Mimosa pudica L. http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:313242-2. 09-09-2021.