Sisik Betok

Penyebaran Tanaman

Sisik betok berasal dari Asia tropis dan pulau-pulau terdekatnya, secara alami terdapat di Mauritius, India, Nepal, Sri Lanka, Burma, Thailand, Indo-China, Malesia, China, dan Taiwan. Tanaman ini banyak digunakan di berbagai negara sebagai bahan dalam pengobatan tradisional. Terutama di negara Indonesia, di mana masyarakat Jawa Barat telah menggunakan sisik betok sebagai obat pasca melahirkan sedangkan masyarakat Lombok telah menggunakan akar, batang, dan daunnya untuk mengobati kudis dan gatal-gatal. Selain itu, sisik betok memiliki kemampuan pertumbuhan yang cepat sehingga sering digunakan sebagai tanaman penutup tanah dalam upaya untuk mereklamasi lahan bekas kegiatan pertambangan.

Nama Lokal

Heuheulangan (Sunda), Sukut jareman (Jawa), Kimulas.

Agroekologi

Sisik betok merupakan tanaman daerah tropis lembap yang dapat ditemukan di area pada ketinggian hingga 900 m dpl, umumnya tumbuh di tepi sungai, tepi jalan, tepi lapangan, padang rumput. Pertumbuhannya menghendaki posisi pada sinar matahari penuh (6-8 jam per hari) namun toleran terhadap naungan, dengan suhu siang hari tahunan berada dalam kisaran 23-28 °C, tetapi dapat mentolerir 12-35 °C, curah hujan tahunan rata-rata dalam kisaran 2.000-4.000 mm dan mampu bertahan melalui musim kemarau hingga 5 bulan. Sisik betok cocok ditanam di berbagai jenis tanah mulai dari pasir hingga lempung dengan derajat keasaman tanah (pH) dalam kisaran 5-6, tetapi mentolerir 4,5-7 serta tahan terhadap kekeringan.

Morfologi

• Akar memiliki bintil untuk mengikat nitrogen.
• Batang berwarna cokelat kemerahan, bercabang, batang muda ditutupi bulu putih-cokelat kemerahan dan lembut sedangkan batang dewasa berkayu dan tidak berbulu.
• Daun berwarna hijau, majemuk, beranak daun tiga (trifoliate), helai daun berbentuk oval sampai lonjong, tepi daun rata dengan sedikit lekukan di ujungnya (emarginate). Permukaan atas tidak berbulu sedangkan permukaan bawah berbulu jarang dan panjang.
• Bunga kecil, soliter atau binate di ketiak daun atau 2-3 tersebar di rachis. Kelopak terdiri dari 5 bagian, bagian atas terdapat 2 lobus yang menorehkan dalam di dekat pangkal, berbulu panjang halus dan bengkok. Mahkota berwarna ungu-merah muda hingga putih.
• Buah berbentuk polong pendek lurus atau melengkung dengan tepi bergelombang, terdiri dari 3-5 ruang.
• Biji berbentuk kacang atau elips melintang, berwarna cokelat tua dan halus.

Budidaya

Perbanyakan dapat dilakukan secara vegetatif (stek) dan generatif (biji).

Kandungan Bahan Kimia

(3R)-2',4',5,7-tetrahydroxy-6-methylisolavanone, 4',5,7-trihydroxy-3'-methoxyisoflavone, 2',4',5,7-tetrahydroxyisoflavone, alkaloid, isoflavanon, dalbergioidin, genistein.

Khasiat

Mengobati disentri, diare, rematik, meredakan demam, mengobati sakit telinga, sakit perut dan dan keluhan perut lainnya, obat pasca melahirkan, mengobati permasalahan kulit (kudis dan gatal-gatal), mengobati luka, bisul, batuk, asma, diuretik, dan galactagogue (meningkatkan produksi ASI).