Papirus

Penyebaran Tanaman

Papirus berasal dari Afrika, Madagaskar, dan negara-negara Mediterania dan telah diperkenalkan sebagai tanaman hias, ke bagian dunia beriklim hangat lainnya. Di lingkungan asalnya tanaman ini telah digunakan selama ribuan tahun untuk berbagai fungsi, yaitu sebagai makanan bagi manusia dan ternak, sumber obat-obatan herbal, bahan sumber pembuatan kertas (papirus), kain tenun, tali pengikat, perahu, anyaman, sapu, kasur, bantal, pagar, dan bahan pembuatan konstruksi rumah tradisional (atap, lantai, jendela, pintu). Papirus merupakan tanaman populer di Mesir dan digunakan sejak 2400 SM untuk makanan, obat-obatan, serat dan tempat berteduh. Empulur papirus dapat dikonsumsi sebagai makanan, sedangkan rimpang bertepung dan potongan batang bagian bawah dapat dikonsumsi mentah (seperti tebu), direbus atau dipanggang. Sumber lain mengatakan bahwa papirus merupakan salah satu tanaman rawa asli yang digunakan oleh orang-orang Arab di Palestina Selatan sebagai dasar untuk industri anyaman dan tikar. Tanaman ini juga merupakan ornamen favorit dalam seni dan kerajinan kuno. Kini, papirus dapat digunakan sebagai sumber bahan yang potensial untuk biofuel, biofilter alami yang efektif untuk polutan air. Namun di negara lain, karena pertumbuhannya yang cepat seringkali dianggap sebagai ancaman invasif yang serius bagi spesies dan ekosistem asli dan juga dapat menghambat aliran saluran air. Dalam penggunaannya sebagai tanaman obat, papirus merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Abunya dari papirus yang dibakar digunakan untuk penyakit mata tertentu. Sumber lain juga mengatakan, abu yang dihasilkan dari papirus yang dimaserasi dalam cuka lalu dibakar dapat menyembuhkan luka dan orang Eropa memasukkannya dalam obat kanker tradisional mereka. Ekstrak batangnya dapat digunakan sebagai bahan dalam sediaan kosmetik komersial sebagai antioksidan dan kondisioner kulit.

Nama Lokal

Siprus, Bintang air.

Agroekologi

Papirus dapat ditemukan tumbuh baik di rawa-rawa dan di sepanjang tepi danau dan sungai, pada ketinggian mulai dari permukaan laut sampai dengan 2.500 m dpl. Pertumbuhannya menghendaki kondisi lingkungan dengan curah hujan tahunan 100-4.200 mm, suhu tahunan berkisar antara 20-30 °C dan derajat kemasaman tanah (pH) 6,0-8,5. Menyukai posisi di bawah sinar matahari penuh namun toleran terhadap naungan parsial, serta kondisi tanah yang subur, basah, atau air dangkal hingga kedalaman 30 cm.

Morfologi

• Akar kuat, menghasilkan rimpang pendek yang ditutupi sisik hitam tebal dan menyebar.
• Batang tegak, kokoh, berbentuk segitiga (sudut sangat membulat, terutama pada bagian bawah), memiliki kulit luar berwarna hijau dan berserat, permukaan halus. Bagian dalam batang berwarna putih-cokelat muda, berkas pembuluh menonjol.
• Daun mengecil, berselubung dan terbatas pada pangkal batang sekitar 50 cm. Daun dalam 3 barisan vertikal.
• Bunga majemuk, berbentuk seperti payung (umbel). Kuntum bunga seperti sekam, cokelat, lanset, keriting saat dikeringkan. Terdapat 3 benang sari dengan filamen halus memanjang. Perbungaan terminal. Daun pembalut berbentuk lanset, berwarna cokelat pucat, tidak pernah hijau. Cabang perbungaan berjumlah 50-360 per batang.
• Buah berbentuk bulat telur, kacang trigonous, berwarna abu-abu, permukaan hampir halus.
• Biji berukuran kecil, berbentuk elips-lonjong, berwarna cokelat.

Budidaya

Perbanyakan dilakukan secara generatif (biji) dan vegetatif (potongan rimpang).

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloids tyramine, octopamine, minyak atsiri (caryophyllene oxide, cyperene, 1,8-cineole, humulene epoxide II, aristolene, dan aromadendrene epoxide II).

Khasiat

Mengobati penyakit mata tertentu, mencegah bisul ganas menyebar di mulut atau di tempat lain, menyembuhkan luka, obat kanker, perawatan wanita hamil, mengobati edema, kemandulan wanita, batuk, bersifat sebagai antioksidan dan kondisioner untuk kulit.