Bunga Tetepok

Nymphoides indica (L.) Kuntze

Menyanthaceae

Lokasi di taman kami

Akuatik

Sinonim

Limnanthemum calycinum Miq.

Limnanthemum forsteri Seem.

Menyathes brasilica Vell.

Habitus

Tanaman Air. Tanaman air, tahunan, tingginya hingga mencapai 2 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Seluruh Bagian Tanaman
  • Rimpang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Tanaman Air

Penyebaran Tanaman

Bunga tetepok tersebar luas di Nepal, Sri Lanka, India, China, Kamboja, Myanmar, Vietnam, Semenanjung Malaysia, Singapura, Indonesia, Jepang, Korea, Australia, dan Kepulauan Pasifik. Tanaman ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “water snowflake” dikarenakan bunganya yang putih mirip ‘serpihan salju’ di kolam. Karena keunikannya, bunga ini pada tahun 2011 ditetapkan sebagai salah satu puspa nasional pada Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional. Tanaman ini sering ditanam di kolam dan daerah berawa sebagai tanaman hias. Tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sayuran, di mana bagian daun, batang muda, kuncup bunga, dan buahnya dapat dimasak dan dikonsumsi. Tanaman air ini juga digunakan sebagai obat tradisional di beberapa negara, di mana pasta daunnya dioleskan di dahi untuk meredakannya sakit kepala serta rebusan tanamannya diminum untuk menyembuhkan demam dan disentri.

Nama Lokal

Teratai sudamala (Bali), Bunga telepok, Bunga telipuk, Tarate, Teratai bulu ayam.

Agroekologi

Bunga tetepok tumbuh di perairan dangkal, tergenang, kolam, sawah tergenang, dan tepi danau, hingga ketinggian 1.900 m. Tanaman ini menyukai area dengan posisi di bawah sinar matahari penuh namun toleran terhadap naungan parsial. Tanaman tumbuh paling baik ketika akarnya terendam dalam air setinggi 30-60 cm.

Morfologi

  • Akar geragih yang pendek, berada di dalam air, memiliki rimpang.
  • Batang silindris, tidak bercabang, berwarna hijau kekuningan.
  • Daun berwarna hijau mengkilap di bagian atas dan bagian bawahnya pucat serta terdapat kelenjar putus-putus. Helai daun bulat telur hingga subkordata, pangkal daun membentuk seperti hati, tepi daun rata, mengambang di permukaan air, berdaging tebal.
  • Bunga berjumlah banyak, kecil, berbentuk bintang dengan lima helai mahkota berwarna putih, ditutupi dengan rambut putih panjang di atasnya dengan bagian berwarna kuning di tengahnya. Bunga dari tumbuhan tetepok mencuat di atas permukaan air dengan tangkai antara 2-4 cm, sedikit harum.
  • Buah berbentuk ellipsoid, mengandung banyak biji.
  • Biji berbentuk bulat halus, berwarna cokelat pucat.

Budidaya

Perbanyakan secara generatif (biji) atau vegetatif (stek daun dan batang).

Kandungan Bahan Kimia

5 senyawa lipofilik (azelaic (nonanedioic), asam 4-metil-heptanedioat, heksadekanoat, asam stearat, dan alkohol lemak heksadekanol), 3 seco-iridoid (7-epiexaltoside, 6″,7″-dihydro-7-epiexaltoside, menthiafolin), flavonoid (3,7-di-O-methylquercetin-4'-O-β-glucoside, 3-O-methylquercetin-7-O-β-glucoside, 3,7-di-O-methylquercetin, quercetin 3,7-dimethyl ether 4′-glucoside), scopoletin, ferulic acid, monoterpenoids foliamenthoic acid, dan 6,7-dihydrofoliamenthoic acid methyl ester.

Khasiat

Mengobati disentri, kudis, gigitan ular, penyakit kuning, sakit kepala, demam, rematik, empedu, bengkak, memiliki aktivitas sebagai antipiretik, antikonvulsan (mencegah atau mengatasi kejang), afrodisiak, antimikroba, antiprotozoa, antioksidan, dan antidiabetes ringan sampai sedang.

Simplisia

  • Ambil tanaman tetepok segar lalu cuci hingga bersih.
  • Keringkan di bawah sinar matahari langsung atau menggunakan oven.
  • Setelah daun benar-benar kering simpan pada wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya untuk menjaga mutu simplisia.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Sakit kepala

  • Ambil daun bunga tetepok secukupnya lalu cuci hingga bersih.
  • Haluskan daun hingga menjadi pasta.
  • Oleskan pasta daun pada dahi untuk meredakan sakit kepala.

2. Demam

  • Ambil tanaman tetepok lalu cuci hingga bersih.
  • Rebusan tanaman hingga mendidih.
  • Saring hasil rebusan.
  • Minum untuk menyembuhkan demam.

Sumber Referensi

  1. Biodiversity Warriors. 2017. Artikel: Water snowflake (Nymphoides indica). https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/water-snowflake-nymphoides-indica/. 24-09-2021.
  2. Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Nymphoides indica (L.) Kuntze. http://powo.science.kew.org/taxon/1182548-2. 24-09-2021.
  3. Flora Fauna Web. 2019. Nymphoides indica (L.) Kuntze. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/2/2272. 24-09-2021.
  4. Useful Tropical Plants Database. 2021. Nymphoides indica. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Nymphoides+indica. 24-09-2021.
  5. Amin A et al. 2016. Phytochemical and Pharmacological Investigations on Nymphoides indica Leaf Extracts. Phytotherapy research 30(10):1624-1633. [diakses 24 September 2021]. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27282639/
  6. Kim Y A et al. 2018. Article: Anti-Inflammatory and Skin-Moisturizing Effects of a Flavonoid Glycoside Extracted from the Aquatic Plant Nymphoides indica in Human Keratinocytes. Molecules 23. doi:10.3390/molecules23092342.
  7. Swapna et al. 2011. Review: A review on the medicinal and edible aspects of aquatic and wetland plants of India. Journal of Medicinal Plants Research 5(33): 7163-7176. DOI: 10.5897/JMPRx11.005.