Pacar Cina

Penyebaran Tanaman

Pacar cina berasal dari Kamboja, China Tenggara, Hainan, Laos, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia tanaman ini tersebar di beberapa daerah antara lain Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali, dan Flores. Tanaman ini umumnya dibudidayakan sebagai tanaman hias, yang dapat ditanam dalam bentuk bonsai, tanaman pekarangan, maupun tanaman pagar. Selain itu, masyarakat juga memanfaatkan tanaman ini sebagai sayuran dan bumbu, sumber penghasil kayu, pengharum, pestisida nabati, serta tanaman obat. Di Filipina, Indonesia, dan China, tanaman ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, salah satunya untuk mengobati haid yang berlebihan. Bunga kering digunakan untuk memberikan aroma pada teh, serta pengharum pada pakaian dan rokok. Tanaman pacar cina telah diklasifikasikan sebagai tanaman 'Hampir Terancam' dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN (2011).

Nama Lokal

Pacar culan (Jawa), Culan (Sunda, Sumatra), Bunga maniran (Kalimantan), Kemuning cina atau Bhangear cina.

Agroekologi

Pacar cina dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 10-1.300 m dpl. Tanaman ini biasanya ditemukan tumbuh di semak belukar daerah pegunungan, hutan hijau, sepanjang pantai, dan sering tumbuh di tanah liat. Lingkungan yang dihendaki adalah area terbuka yang mendapatkan sinar matahari penuh atau ternaungi sebagian.

Morfologi

• Akar tunggang, berwarna kuning kotor.
• Batang berbentuk silindris, permukaan batang kasar, berkayu, bercabang banyak, tangkai berbintik-bintik hitam.
• Daun majemuk, terletak berselang seling, berwarna hijau, tersusun dari 3-7 helai daun, berbentuk lonjong seperti telur dengan ujung yang lebih lebar dari pangkalnya, tepi daun rata, tulang daun menyirip, permukaan licin mengkilap, bertangkai pendek.
• Bunga majemuk, berjumlah banyak, berwarna kuning, harum. Perbungaan berbentuk thyrse, terletak di ketiak daun. Bunga jantan dan betina terjadi pada individu yang terpisah.
• Buah berbentuk bulat telur atau subglobose, panjangnya sekitar 12 mm, umumnya berwarna merah, dalam satu ruang terdapat 1–3 biji.
• Biji dikelilingi oleh jaringan berdaging (aril), berbentuk bulat, berukuran kecil.

Budidaya

Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek batang).

Kandungan Bahan Kimia

Triterpenoid (aglaiol, aglaiondiol, aglaitrioland aglaione), alkaloid (odorine dan odorinol), minyak atsiri (hendecane, linalool, decyladehyde, copaene, β-caryophyllend, β-humulene, β-elemene, β-selinene, humuladienone, humulene epoxide Ⅰ, tridecanic acid methyl ester, β-humulene-7-ol, β-humu- lene-7-ol acetate, juniper camphor, heptadecane, khusol acetate, oetadecane, nonadecane, eicosane, heneicosane, docosane), saponin, flavonoid, tanin.

Khasiat

Haid terlalu banyak, batuk, vertigo, meringankan persalinan, menurunkan demam, mengatasi kejang, rematik, kencing nanah, penyakit kulit, gatal (obat luar), menghilangkan bau badan. Memiliki aktivitas sebagai antipiretik.