Baobab

Penyebaran Tanaman

Pohon baobab berasal dari Afrika dan Semenanjung Arab dan telah diintroduksi ke Bangladesh, Comoros, India, Madagaskar, Mozambik Channel I, Sri Lanka, dan Vietnam. Pohon baobab merupakan salah satu jenis pohon tertua dan terbesar dari keluarga Angiospermae dan dapat hidup selama lebih dari seribu tahun. Pohon multiguna ini dapat menyimpan air di dalam batangnya dan dipercaya sebagai unsur yang telah menyediakan makanan, air, pakaian, tempat tinggal, obat-obatan dan bahkan menjadi sebuah tradisi tempat pemakaman bagi trobador Afrika Barat selama ratusan tahun. Dalam pengobatan tradisional Afrika, tanaman ini digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya untuk mengobati disentri. Saat ini, pohon ini merupakan spesies populer yang dapat dijadikan sebagai tanaman bonsai, juga dimanfaatkan dalam industri kosmetik dan bahan bakar (biofuel).

Nama Lokal

Ki tambleg (Sunda), Pohon kaki gajah, Asem buto.

Agroekologi

Baobab dapat tumbuh baik di dataran rendah daerah tropis hingga ketinggian 1.500 m dpl. Menyukai area dengan suhu tahunan rata-rata 20-30 °C, curah hujan tahunan rata-rata 250-1.000 mm. Posisi berada di bawah sinar matahari penuh serta tanah dengan derajat keasaman (pH) lebih rendah dari 6,5, sesuai bagi pertumbuhan pohon baobab.

Morfologi

• Akar memiliki akar lateral yang luas sampai 50 m, ujung akar sering berupa umbi-umbian. Akar utama relatif dangkal.
• Batang tebal (berdiameter besar), memiliki kulit permukaan yang halus, berwarna cokelat kemerahan sampai abu-abu, lunak dan memiliki serat memanjang, bercabang.
• Daun terbagi menjadi 5-7 anak daun, berwarna hijau, letak berseling pada ujung cabang. Bilah daun elips hingga ovate-elips, puncak meruncing dan pangkal decurrent.
• Bunga tunggal, terletak di ketiak daun dekat ujung cabang, berwarna putih, berukuran besar (berdiameter hingga 20 cm), terjumbai atau tergantung pada tangkai, beraroma belerang. Setiap bunga memiliki lima kelopak dengan banyak benang sari.
• Buah tunggal, berbentuk bulat telur-lonjong dengan panjang hingga 35 cm dan lebar 13 cm. Daging buah berwarna putih seperti tepung dan rasanya asam. Kulit buah tebal. Buah muda berwarna hijau dan menjadi cokelat setelah tua.
• Biji berbentuk seperti ginjal dan dilapisi kulit yang keras, berukuran kecil, berwarna cokelat tua sampai hitam kemerahan dengan testa yang halus.

Budidaya

• Perbanyakan secara generatif (biji).
• Setelah bibit berumur 3 - 4 bulan dan mencapai tinggi 40-50 cm, tanaman dapat dipindahtanamkan.

Kandungan Bahan Kimia

Prosianidin, flavonol glycosides, fenolat, hydroxycinnamic acid glycosides, glikosida iridoid, glikosida fenilethanoid, ascorbic acid, linoleic acid, oleic acid, palmitic acid, stearic acid, uronic acid.

Khasiat

Mengobati penyakit ginjal dan kandung kemih, lambung, persendian, sakit gigi dan gusi, pilek, demam, sakit badan, kelelahan, diare, disentri, gigitan serangga, mengatasi masalah pernapasan (asma), radang mata, membersihkan luka, mengatasi impotensi, merangsang produksi ASI pada ibu menyusui. Memiliki aktivitas sebagai ekspektoran (pengencer dahak).