Belimbing
Averrhoa carambola L.
Oxalidaceae
Lokasi di taman kami
Buah
Sinonim
Averrhoa acutangula Stokes
Averrhoa pentandra Blanco
Connaropsis philippica Fern.-Vill.
Habitus
Pohon. Pohon tahunan, tinggi mencapai 3-15 m
Bagian Yang Digunakan
- Daun
- Biji
- Bunga
- Buah
- Akar
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
- Curah Hujan Tinggi
Habitat
- Daratan
Penyebaran Tanaman
Belimbing merupakan pohon berbuah yang berasal dari kawasan Malaysia, kemudian menyebar luas ke berbagai negara beriklim tropis lainnya di dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia, belimbing berasal dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Maluku. Umumnya dibudidayakan sebagai tanaman buah, juga ditanam sebagai tanaman peneduh dan tanaman hias di pekarangan. Buahnya dapat dikonsumsi sebagai buah segar seperti salad, makanan buah olahan maupun minuman. Selain itu, mengkonsumsi buah belimbing diyakini mampu memberikan manfaat bagi kecantikan kulit dan rambut, karena belimbing dilengkapi dengan berbagai senyawa aktif yang berfungsi sebagai antioksidan. Beberapa bagian tanaman belimbing juga memiliki manfaat kesehatan dan telah lama digunakan di beberapa negara seperti Malaysia, China, Brasil, dan India dalam pengobatan tradisional.
Nama Lokal
Belimbing amis (Sunda), Blimbing legi (Jawa), Bainang sulapa (Makasar), dan Balireng (Bugis).
Agroekologi
Belimbing dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Pertumbuhannya menyukai tempat dengan kondisi terbuka dan mendapat sinar matahari dengan intensitas penyinaran 45–50%, namun juga toleran terhadap naungan serta curah hujan sedang. Belimbing cocok ditanam di hampir semua jenis tanah. Menyukai tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainasenya baik, dengan derajat keasaman tanah (pH) 5,5–7,5.
Morfologi
- Akar tunggang.
- Batang berkayu (lignosus), berbentuk silindris, tumbuh tegak, berwarna cokelat tua, kulit kayu tipis, permukaan kasar. Percabangan banyak, arah cabang miring ke atas dan mendatar sehingga membentuk pohon yang rindang.
- Daun majemuk, bertangkai panjang, warna hijau tua, bentuk bulat telur, helaian daun tipis, ujung meruncing (acuminatus), pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, susunan pertulangan menyirip (pinnate), tidak memiliki daun penumpu, permukaan atas dan bawah halus.
- Bunga majemuk, kelopak berbentuk bintang (stellatus) dan berjumlah 5, mahkota berwarna ungu muda, panjang mahkota ± 8 mm, daun mahkota berlekatan (gamopetalus). Cabang dan kuncup bunga berwarna merah tua.
- Buah berlekuk 5 menyerupai bintang, panjang 10-12 cm, berdaging dan berair, rasanya manis-asam. Buah muda berwarna hijau setelah tua menjadi kuning.
- Biji berbentuk pipih, berjumlah banyak, berwarna cokelat kehitaman.
Budidaya
- Perbanyakan secara generatif dengan biji, tetapi perbanyakan ini tidak dianjurkan, karena hampir selalu memberikan keturunan berbeda dengan induknya (segregasi genetis). Biasanya perbanyakan generatif hanya dimaksudkan untuk menghasilkan bibit batang bawah (onderstam) yang kelak digunakan pada perbanyakan vegetatif.
- Perbanyakan secara vegetatif (cangkok, okulasi, susuan dan enten).
- Periode panen, umumnya panen perdana pada umur 3-4 tahun setelah tanam.
Kandungan Bahan Kimia
Alkaloid, glycosides, phenol, tanin, flavonoid, saponin, diterpen, asam amino, asam askorbat, asam oksalat, asam tartarat, asam galat, asam sitrat, α-ketoglutaric acid, benzoquinone, proanthocyanidin, flavon C-glikosida, carambolaflavon, dua alkil fenol diglukosida baru, carambolasida K dan L, empat fenilpropanoid, (+)-isolariciresinol 9-O-ß-D-glucoside, (+)-lyoniresinol 9-O-ß-D-glucoside, (-)- lyoniresinol 9-O-ß-D-glucoside, 1-O-feruloyl-ß-D-glucose, 1-O-vanilloyl-ß-D-glucose, tecomin, koaburaside, naphthoquinone, (+)-cryptosporin.
Khasiat
Obat pencahar, obat cacing, sakit kepala, cacar air, kurap, tekanan darah tinggi dan kolesterol, mengobati kencing batu, menurunkan demam, mengurangi kadar gula darah, meredakan batuk, rematik, mengobati asma, kolik dan penyakit kuning, menghentikan pendarahan dan meredakan pendarahan wasir, memiliki aktivitas sebagai antioksidan.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
1. Kencing batu
- Potong-potong 3-5 buah belimbing manis.
- Rebus sampai mendidih.
- Tambahkan madu secukupnya.
- Lalu minum.
2. Kolesterol dan darah tinggi
- Makan 2 belimbing manis yang sudah masak.
- Konsumsi pagi dan sore.
3. Batuk
- Potong-potong 1 buah belimbing segar.
- Kunyah secara perlahan.
- Lakukan 3-4 kali sehari atau selagi batuk.
Sumber Referensi
- Plants of the World Online. 2021. Averrhoa carambola L. http://www.plantsoftheworldonline.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:371870-1. 23-09-2021.
- Tropical Plants Database. 2021. Averrhoa carambola. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Averrhoa+carambola. 01-09-2021.
- IPBiotics. 2014. Averrhoa carambola L. http://ipbiotics.apps.cs.ipb.ac.id/index.php/tumbuhan/1073. 01-09-2021.
- CAB International. 2021. Averrhoa carambola (carambola). https://www.cabi.org/isc/datasheet/8082. 01-09-2021.
- StuartXchange. 2021. Philippine Medicinal Plants: Balimbing. http://www.stuartxchange.org/Balimbing. 01-09-2021
- Dinas Pertanian D.I Yogyakarta. 2000. TTG BUDIDAYA PERTANIAN: Belimbing. https://distan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/buah/belimbing.pdf. 01-09-2021.
- Luan F et al. 2021. Traditional Uses, Phytochemical Constituents and Pharmacological Properties of Averrhoa carambola L.: A Review. Frontiers in Pharmacology. https://doi.org/10.3389/fphar.2021.699899. 01-09-2021.
- Deherba.com. 2021. Buah Belimbing Berkhasiat untuk Kolesterol, Darah Tinggi, hingga Kecantikan. https://www.deherba.com/buah-belimbing.html#. 01-09-2021.