Singawalang

Petiveria alliacea L.

Petiveriaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Mapa graveolens Vell.

Petiveria alliacea var. grandifolia Moq.

Petiveria corrientina Rojas

Habitus

Semak. Perdu tahunan, tinggi mencapai 1,5 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Akar
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Curah Hujan Tinggi

Habitat

  • Hutan

Penyebaran Tanaman

Singawalang berasal dari Amerika (Amerika Utara, Meksiko, Amerika Tengah, Hindia Barat, dan Amerika Selatan). Telah diperkenalkan di India dan Afrika tropis, serta masuk ke Indonesia melalui India. Tanaman ini merupakan bahan penting dalam pengobatan tradisional Amerika Latin. Dipercaya mampu mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Singawalang banyak digunakan untuk tujuan magis. Di Nigeria, seluruh bagian tanaman singawalang digunakan dukun Yoruba dalam upacara ritual.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Singawalang dapat tumbuh subur di kebun-kebun di daerah hangat, lembab sampai kering hingga ketinggian 1.500 m dpl. Menyukai tanah subur dengan drainase baik, pH asam sampai basa dan kondisi tempat yang teduh. Suhu udara rata-rata tahunan 15-30 ºC, curah hujan tahunan rata-rata 500-3.000 mm/th.

Morfologi

  • Akar tunggang.
  • Batang tegak, lunak dan berair, hijau kecokelatan, berbau seperti bawang putih.
  • Daun bulat panjang atau lonjong, panjang 6-19 cm, ujung daun meruncing atau lancip, serta pangkal tumpul membulat. Berbau seperti bawang putih.
  • Bunga biseksual, warna putih kehijauan sampai merah jambu, bentuk linier-lonjong. Tidak memiliki kelopak, benang sari 4-8.
  • Buah lonjong dan sempit berbentuk taji tersusun pada tangkai, berduri. Setiap buah terdiri dari 1 biji.

Budidaya

Berkembang biak dengan biji dan stek batang yang tidak terlalu tua.

Kandungan Bahan Kimia

Flavonoids, triterpenes, steroids. benzaldehyde, dibenzyl-disulfide,benzyl-thiol, dibenzyl-trisulfide, stilbene.

Khasiat

Melembutkan kulit, borok, mengobati bisul, TBC, pneumonia, muntah darah, antibakteri, antifungus, migrain, rematik, malaria, peluruh urin (diuretik), peluruh dahak (espektoran), peluruh keringat (sudorifik), peluruh cacing (vermifuge), menurunkan demam, pereda kekejangan (antipasmodik), dan obat bagi penderita penyakit syaraf.

Simplisia

  • Siapkan seluruh bagian tanaman singawalang segar.
  • Cuci hingga bersih dengan air mengalir kemudian tiriskan. Potong-potong bahan.
  • Jemur di bawah matahari selama beberapa hari dengan ditutupi oleh kain hitam hingga kering merata.
  • Kemas dalam wadah bersih dan tertutup.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mengobati gigitan serangga

  • Siapkan akar secukupnya.
  • Cuci hingga bersih.
  • Tumbuk hingga menjadi pasta dan tambahkan jeruk nipis secukupnya.
  • Tempelkan pada bagian sakit.

2. Mengobati TBC

  • Cuci bersih 1 genggam daun singawalang.
  • Rebus dengan 2 gelas air hingga air berkurang menjadi 1 gelas.
  • Minum 3 kali sehari.

Sumber Referensi

  1. CABI. (No date). Invasive Species Compendium. Petiveria alliacea (guinea hen weed). https://www.cabi.org/isc/datasheet/70236 22-02-2021.
  2. Fern, Ken. (2014). Useful Tropical Plants. Petiveria alliacea. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Petiveria+alliacea 23-02-2021.
  3. PFAF. (No date). Petiveria alliacea - L. https://pfaf.org/USER/Plant.aspx?LatinName=Petiveria+alliacea 22-02-2021
  4. Pl@nt Use. (No date). Petiveria alliacea (PROTA). https://uses.plantnet-project.org/en/Petiveria_alliacea_(PROTA) 22-02-2021