Wijen

Penyebaran Tanaman

Tanaman ini berasal dari negara Afrika yang lalu tersebar ke timur hingga ke India dan Tiongkok. Terdapat 2 jenis biji wijen yang dikenal masyarakat yaitu wijen hitam dan wijen putih. Wijen dibudidayakan sebagai sumber minyak nabati, yang dikenal sebagai minyak wijen dan di negara asalnya daunnya dapat dimanfaatkan sebagai lalap dan beberapa bagian tanamannya juga dapat dijadikan bahan masakan.

Nama Lokal

Dikenal dengan nama lokal Wijen.

Agroekologi

Tumbuhan ini baik di tanah berpori dan terlindung dari sinar matahari yang hangat pada ketinggian 1.200–1.600 m dpl pada ph tanah berkisar 5,5-8, suhu rata-rata 20-30°C, curah hujan tahunan 500-1.000 mm/th.

Morfologi

• Akar tunggang dengan banyak akar cabang yang sering bersimbiosis dengan mikoriza VA (vesikular-arbuskular).
• Batang bercabang berwarna hijau dan  berbulu beludru halus.
• Daun tunggal, berbentuk lidah memanjang.
• Bunga sempurna, kelopak bunga berwarna putih, kuning, merah muda atau biru violet tergantung varietas, dari bunga tumbuh 4-5 kepala sari.
• Buah terbagi dua ruang, yang lalu terbagi lagi menjadi dua, membentuk polong.
• Biji berukuran kecil oval dan salah satu ujungnya runcing.

Budidaya

• Perbanyakan dengan biji.
• Panen dilakukan setelah 40-180 hari setelah tanam

Kandungan Bahan Kimia

Tiamina, riboflavin, niasin, tokoferol, lignan larut lemak (sesamin, sesamol dan sesamolin), lignan glukosida (sesaminol triglukosida, pinoresinol glukosida dan sesamolinol glukosida), flavonoid, tanin, fenol, alkaloid.

Khasiat

• Daun: mengobati kolera bayi, diare, disentri, katarak dan masalah kandung kemih.
• Biji: bertindak sebagai tonik untuk hati dan ginjal, mengobati wasir dan bisul.
• Akar: mengobati asam lambung dan batuk.

Simplisia

• Petik buah wijen yang sudah tua, kupas semua lalu pisahkan biji dari buahnya.
• Sortir dan pisahkan dari kotoran yang menempel.
• Jemur di bawah sinar matahari sampai kering.
• Simpan dalam tempat yang kemasan dan kedap udara.