Wareng

Penyebaran Tanaman

Wareng berasal dari Asia Tenggara dan menyebar ke beberapa pulau di Samudra India dan Pasifik, Burma, India, dan China. Di Asia Tenggara tersebar di Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia. Tanaman ini seringkali ditanam sebagai tanaman pagar hidup dan juga dijadikan sebagai tanaman bonsai. Secara tradisional digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.

Nama Lokal

Bulangan, Pangranga.

Agroekologi

Di pulau Jawa, wareng tumbuh pada ketinggian 500 m dpl. Tanaman ini dapat ditemukan di dekat pesisir. Menyukai daerah dengan kondisi suhu 21-28 °C, pH tanah 4-7, penyinaran matahari penuh maupun dengan peneduh, tanah dengan kelembapan cukup, tekstur tanah berpasir dan liat.

Morfologi

• Batang berkambium, berbentuk silinder, membentuk siku empat di ujung batang, panjang mencapai 2-3,5 m dengan diameter 0,6-3 cm, terdapat duri di batang tua, warna abu terang, permukaan kulit kayu tidak rata.
• Daun berbentuk bulat telur agak lonjong, panjang 2-9,5 cm, lebar 1,5-5 cm, sisi daun rata, permukaan halus, berwarna hijau, sedikit berbulu.
• Bunga majemuk yang terkumpul membentuk sisik ketika belum mekar, bunga mekar memiliki 4 helai mahkota yang ditumbuhi rambut halus berwarna kuning.
• Buah bulat, muda hijau, matang kuning, panjang sekitar 2 cm.

Budidaya

Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (cangkok dan stek).

Kandungan Bahan Kimia

1,2-benzenedicarboxylic acid, diisoctyl ester, monolinoleoylglycerol trimethylsilyl ether.

Khasiat

Mengatasi perut kembung, kaki gatal-gatal, radang pada gusi, meredakan sakit kepala, sakit pada bagian telinga, sakit gigi, mengobati sakit beri-beri, cacingan, pencegah rambut rontok.

Simplisia

• Cuci bersih daun atau kulit kayu wareng menggunakan air bersih.
• Kering anginkan selama 5 hari.
• Setelah kering, haluskan menggunakan blender.
• Simpan dalam plastik tertutup.