Temu Pepet

Penyebaran Tanaman

Tanaman ini diduga berasal dari wilayah Indo-China, namun didapati menyebar secara alami di Asia mulai dari India di barat, Sri Lanka, Burma, China (Guangdong, Guangxi, Hainan, Yunnan), Taiwan, ke selatan melalui Indo-China hingga Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Nama Lokal

Dikenal dengan nama lokal Temu putri atau Temu lilin, Ardong, Kunir putih, Kunci pepet, kunyit putih.

Agroekologi

Tanaman ini dapat ditemukan pada hutan jati, hutan pegunungan bawah, hutan bambu, padang rumput, hingga ketinggian 1.300 m dpl. Memerlukan tanah gembur dan berdrainase baik agar rimpang tidak busuk.

Morfologi

• Akar berbau harum, berbentuk seperti kacang tanah atau telur merpati.
• Rimpang pendek, bercabang.
• Daun bertangkai dengan pelepah 7-24 cm, helaian daun lanset menjorong, 7-36 x 4-11 cm, sisi atas gundul, sering dengan pola-pola kembang yang simetris, berwarna hijau dan keputihan, sisi bawah sedikit berambut, berwarna keunguan.
• Bunga muncul dari kuncup yang lain pada rimpang, berisi 4-6 kuntum bunga.

Budidaya

• Perbanyakan dilakukan dengan potongan rimpang.
• Bibit berasal dari rumpun induk yang umurnya cukup tua yakni umur 8-12 bulan.
• Ada 2 fase pertumbuhan : Vegetatif (tumbuh dengan daun dan batang semu) dan Generatif (hanya terlihat bunga saja).

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol, minyak atsiri, champor, borneol, sineol dan metil chavikol, crotepoxide, asam benzoik, tetracosanic acid, β- sitosterol, stigmasterol.

Khasiat

Mengobati sakit perut, disentri, penambah nafsu makan, mengobati keseleo, campuran jamu ibu melahirkan, gangguan mental, imsomnia, diabetes, kanker, dan tumor.

Simplisia

• Cuci bersih rimpang segar dengan air mengalir lalu tiriskan.
• Keringkan di atas wadah dengan sinar matahari dan harus sering dibolak balik, lindungi pada saat lembab. Lakukan selama 5-6 hari hingga benar-benar kering.
• Kemas simplisia dalam kantong bersih dan kedap udara.