Sembung

Blumea balsamifera (L.) DC.

Asteraceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Baccharis balsamifera (L.) Stokes

Baccharis gratissima Blume ex DC.

Baccharis salvia Lour.

Habitus

Semak. Perdu tahunan, tingginya mencapai lebih dari 4 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Kulit Batang
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Pegunungan
  • Daerah Semak
  • Padang Rumput

Penyebaran Tanaman

Sembung berasal dari Asia tropis, dari India hingga Indo-China, China Selatan, Taiwan hingga wilayah Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman herbal penting untuk kesehatan manusia sejak lama. Menurut uji klinis terbuka disimpulkan bahwa ekstrak daun sembung 40 mg/kg BB/hari yang diberikan kepada pasien batu ginjal selama 6 minggu menghasilkan perbaikan objektif (radiografik atau keluar batu) pada 89.2% pasien.

Nama Lokal

Capo (Sumatera), Sembung utan (Sunda), Sembung letet (Jawa Tengah), Kamandhin (Madura), Mandikapu (Ternate), Sembung (Bali).

Agroekologi

Tumbuh liar di ladang dan dianggap sebagai gulma pengganggu. Cukup baik tumbuh mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 2.200 m dpl dan di tempat sedikit terbuka atau cukup sinar matahari.

Morfologi

  • Akar tunggang dan berwarna putih susu.
  • Batang berwarna hijau tua, tegak, bulat.
  • Daun tunggal berbentuk lonjong, pertulangan daun menyirip. Permukaan daun atas agak kasar, bagian bawah berbulu rapat dan halus.
  • Bunga majemuk, bertangkai dengan mahkota bunga berwarna putih kekuningan.
  • Buah berwarna putih kecokelatan, berbentuk silindris, keras, dan berbulu.
  • Biji berbentuk pipih dan berwarna putih.

Budidaya

Perbanyakan secara generatif (biji), vegetatif (stek). Jarak tanam 1,5 x 1,5 m.

Kandungan Bahan Kimia

Borneol, cineole, limonene, flavonoid, sterol, monoterpen, sesquiterpen, triterpen, alkaloid, L-campor, caryophylene, β-camphene, alpha humulene.

Khasiat

Menurunkan berat badan, demam, malaria, penyembuh luka, mempercepat pembekuan darah, antibakteri, diare, batuk pilek, rematik, haid tidak teratur, beri-beri, antitumor, antioksidan, hepatoprotektif, antimikroba, antiinflamasi, antiplasmodial, antityrosinase, antikanker, dan antiobesitas.

Simplisia

  • Pilih daun segar, bersihkan dari kotoran yang menempel, cuci lalu tiriskan.
  • Iris daun dan letakkan di atas wadah lalu jemur, dan tutup dengan kain tipis berwarna gelap.
  • Setelah kering, masukan ke dalam plastik bersih yang tertutup rapat atau kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Demam (malaria)

  • Siapkan 10 g daun sembung, 100 g daun pepaya yang sudah berwarna kuning, 100 g induk kunyit, 100 g kencur, 10 g temulawak, 50 g gula jawa, 10 g asam jawa, 600 ml air.
  • Kupas induk kunyit, kencur dan temulawak. Rebus semua bahan dengan api kecil hingga air menyusut menjadi 400 ml.
  • Minum selagi hangat pagi dan sore hari.

2. Demam

  • Rebus 10 g daun segar sembung  dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring.
  • Minum 2 kali sehari.

Sumber Referensi

  1. Larasati EK, Achmad I, Ibrahim A. 2015. Efek antidiare ekstrak daun sembung (Blumea balsamifera) terhadap mencit putih. J. Sains dan Kesehatan 1(2): 56-60.
  2. Rahardjo SS. 2016. Review tanaman sembung (Blumea balsamifera (L.). Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia ke-50, Samarinda.
  3. Pang Y, Wang D, Fan Z, Chen X, Yu F, Hu X, Wang K, Yuan L. 2014. Blumea balsamifera -a phytochemical and pharmacological review. Molecules 19(7): 9453-9477.
  4. Pang Y, D, Hu X, Wang H, Fu W, Fan Z, Chen X, Yu F. 2014. Effect of volatile oil from Blumea balsamifera (L.) DC. leaves on wound healing in mice. J. Trad. Chinese Med. 34(6): 716-724.