Seledri

Apium graveolens L.

Apiaceae

Lokasi di taman kami

Rumah Kaca

Sinonim

Apium australe var. latisectum H.Wolff

Apium celleri Gaertn.

Apium decumbens Eckl. & Zeyh.

Habitus

Herba. Herba dua tahunan, tinggi kurang dari 1 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Akar
  • Batang
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Lahan Basah
  • Pinggiran Sungai

Penyebaran Tanaman

Seledri berasal dari daratan Asia, terutama di Mediterania sekitar Laut Tengah. Dalam perkembangannya, seledri menyebar luas dan dibudidayakan hampir di seluruh dunia. Negara yang merintis pembudidayaan seledri secara besar-besaran adalah Taiwan, lambat laun mulai ditanam di Filipina, Eropa, dan Amerika. Minyak atsiri seledri memiliki nilai dalam wewangian dan digunakan untuk parfum. Umumnya dimanfaatkan sebagai penambah aroma masakan serta obat tradisional. Salah satu kandungan daun seledri yang terkenal adalah flavonoid apiin dan apigenin, yang penting untuk mengatasi masalah radikal bebas dan hipertensi.

Nama Lokal

Saledri (Sunda).

Agroekologi

Tumbuh baik di ketinggian 1.000-1.500 m dpl dan optimal di lingkungan dengan suhu udara berkisar 16-21 °C. Media tanam yang dihendaki yaitu tanah yang berdrainase baik, mampu menahan air, dan pH tanah berkisar 5,8-6,7.

Morfologi

  • Akar tunggang, tebal, sistem perakaran menyebar ke semua arah, warna putih kotor.
  • Batang tidak berkayu, beruas, bercabang, tegak hijau pucat.
  • Daun majemuk, tipis, tulang daun menyirip dengan anakan 3-7 helai, warna hijau muda sampai hijau tua.
  • Bunga tunggal, tangkai jelas, sisi kelopak tersembunyi, daun bunga putih kehijauan/ merah jambu pucat dengan ujung bengkok.
  • Buah sepanjang 3 mm, batang angular, berlekuk, sangat aromatik.

Budidaya

  • Perbanyakan secara generatif (biji), perkecambahan berlangsung 7-12 hari, pindah tanamkan di kebun setelah umur 2 bulan.
  • Perbanyakan vegetatif: mengambil anakan yang terdapat dalam rumpun tanaman induk seledri.

Kandungan Bahan Kimia

Flavonoid (apigenin), saponin, tanin, fenol, kumarin, steroid, alkaloid, kaempferol, apiin, falcarinol, panaxidol, 1-dodecanol, chlorogenic acid, apigenin, palmitic acid, stearic acid.

Khasiat

Mengobati hipertensi, penambah nafsu makan, menurunkan kadar asam urat dalam darah, mengatasi mata kering, peningkat kesuburan, antiseptik, antiinflamasi, pereda nyeri, peluruh kencing (diuretik), antirematik, penenang (sedatif), antitiroid, antikanker.

Simplisia

  • Pilih dan pisahkan seledri antara daun, batang, dan bunganya.
  • Cuci bersih menggunakan air bersih dan mengalir, lalu tiriskan.
  • Layukan seledri selama lebih kurang 24 jam.
  • Keringkan (oven) pada suhu 40 °C, sehingga diperoleh simplisia dengan kadar air 10%.
  • Simpan dalam wadah bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mata kering

  • Cuci bersih 2 tangkai daun seledri, 2 tangkai daun bayam, 1 tangkai daun kemangi.
  • Haluskan semua bahan dan seduh dengan 1 gelas air panas, saring.
  • Minum selagi hangat.

2. Menurunkan tekanan darah

  • Rebus 40 g daun segar dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan saring.
  • Minum 2 x sehari (pagi dan sore hari).

Sumber Referensi

  1. Widyaningrum Herlina, Tim Solusi Alternatif. 2019. Kitab Tanaman Obat Nusantara. Media Pressindo, Jakarta.
  2. NCBI. http://ncbi.nlm.nih.gov/AnupdatephytopharmacologicalreviewonmedicinalplantofArabregion:ApiumgraveolensLinn., 20-01-2021.