Krokot Belanda

Penyebaran Tanaman

Tanaman ini diperkirakan berasal dari dari Meksiko, Kepulauan Karibia, Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Afrika Barat. Tanaman popular di Amerika Selatan, Carribean dan Afrika tetapi baru diperkenalkan di Asia Tenggara. Krokot belanda ini bagian daunnya dapat dikonsumsi dan tidak jarang tanaman ini dijadikan tanaman hias.

Nama Lokal

Gelang porslen, Som jawa, Ginseng jawa, Kelesom, Krokot (Jawa).

Agroekologi

Tanaman ini baik di tanah yang subur tetapi lembap, kaya humus, dengan ph tanah kisaran  5-6,5 dan di ketinggian hingga 1.000 m dpl, suhu rata-rata 22-30 °C, curah hujan tahunan 1.000-2.000 mm/th.

Morfologi

• Akar membengkak dan menebal seperti akar gingseng korea.
• Batangnya tegak, gemuk, berdaging, dengan tinggi 0,5-1 m.
• Daunnya berbentuk bulat telur sungsang lonjong, panjang 5-15 cm, lebar 1,5-5 cm, ujung meruncing.
• Tangkai bunga panjangnya sekitar 8-11 mm, bracts sempit, panjang 4-6 mm.
• Bunga berkelopak 5 atau jarang lebih, merah muda, lonjong, panjang hingga 1 cm.
   

Budidaya

• Perbanyakan dengan biji dan stek pucuk.
• Biji ditabur di persemaian dengan mencampur pasir halus sebelum disemai. Perkecambahan muncul setelah 5 hari dan pertumbuhan sangat cepat jika cukup air. Bibit dipindahkan ke lokasi permanen saat berumur 3 minggu.
• Stek pucuk muda dengan panjang 5-20 cm
   

Kandungan Bahan Kimia

Tanin, flavonoid, saponin, kuinon, sterol, sianogenik, glikosida, polifenol, terpenoid, kumarin, kaempferol, luteolin.

Khasiat

Obat luka, radang, bengkak, campak, diabetes, penguat/penyubur rambut/tonik, menambah kebugaran, mencegah penyakit jantung dan stroke, obat pencahar, menurunkan berat badan, meningkatkan kemampuan kognitif.

Simplisia

• Siapkan daun krokot belanda, cuci bersih dan tiriskan.
• Keringkan di bawah sinar matahari langsung sampai benar-benar kering.
• Setelah daun kering, haluskan mejadi bentuk serbuk.
• Simpan simplisia dalam wadah tertutup dan kedap udara