Kirinyuh
Chromolaena odorata (L.) R.M. King & H. Rob.
Asteraceae
Lokasi di taman kami
Utama
Sinonim
Chromolaena barranquillensis (Hieron.) R.M.King & H.Rob.
Chromolaena clematitis (DC.) Pruski
Chromolaena odorata f. squarrosa (Koster f.) Sunita Garg
Habitus
Semak. Perdu tahunan, tinggi mencapai 5 m
Bagian Yang Digunakan
- Daun
- Bunga
- Seluruh Bagian Tanaman
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
Habitat
- Pinggiran Sungai
- Hutan
- Pesisir
- Daerah Semak
- Padang Rumput
Penyebaran Tanaman
Kirinyuh merupakan tanaman gulma berbunga yang tumbuh di wilayah tropis dan subtropis. Tanaman ini berasal dari Amerika Utara sampai Meksiko dan Karibia. Seringkali dianggap sebagai gulma invasif yang pertumbuhannya cepat dan keberadaannya tidak dikehendaki, namun ternyata memiliki berbagai manfaat. Di Indonesia, kirinyuh dipanen dari alam liar dan digunakan sebagai obat tradisional. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai bahan
aktif herbisida.
Nama Lokal
Lenga-lenga (Sumatra Utara), Darismin (Babanjaran), Kopasada (Makasar).
Agroekologi
Tumbuh pada ketinggian 1.000-2.800 m dpl. Di Indonesia, tanaman ini banyak ditemukan di dataran rendah hingga 500 m dpl, di sekitar pekarangan rumah, lahan pertanian antara lain di perkebunan kelapa, karet hingga padang penggembalaan.
Morfologi
- Akar tunggang bercabang.
- Batang berbentuk bulat, tegak, berkayu, permukaan batang berbulu.
- Daun tunggal, berhadapan, hijau, permukaan halus, bentuk daun seperti oval, bagian bawah lebih lebar, makin ke ujung makin runcing dan tepi daun bergerigi.
- Bunga majemuk, muncul di ujung cabang, Setiap karangan bunga terdiri atas 20-35 bunga, warna bunga pada saat muda kebiru-biruan, semakin tua menjadi cokelat.
Budidaya
Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek batang).
Kandungan Bahan Kimia
Tanin, fenol, alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, minyak esential (α-pinene, cadinene, limonene, β-caryupyhllene dan candinol isomer camphora).
Khasiat
Obat prostat, diabetes, kanker serviks, asam urat, kolesterol dan jantung, menangani gigitan lintah, luka bakar, luka jaringan lunak, infeksi kulit, batuk, malaria, memiliki aktivitas sebagai analgesik, antiinflamasi, antipiretik.
Simplisia
- Siapkan daun kirinyuh segar kemudian cuci bersih dan tiriskan.
- Kering anginkan daun tersebut kurang lebih selama 5 hari.
- Setelah kering, simpan simplisia dalam plastik/wadah kedap udara dan pada suhu ruang.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
Mengobati luka
- Haluskan daun muda kirinyuh secukupnya hingga menjadi pasta.
- Tempelkan pada bagian tubuh yang luka.
Sumber Referensi
- Akinmoladun AC, Ibukun EO, Dan-Ologe IA. 2007. Phytochemical constituents and antioxidant properties of extracts from the leaves of Chromolaena odorata. Sci. Res. and Essay 2(6): 191-194
- Owoyele BV, Oguntoye SO, Dare K, Ogunbiyi BA, Aruboula EA, Soladoye AO. 2008. Analgesic, anti-inflammatory and antipyretic activities from flavonoid fractions of Chromolaena odorata. J. Med. Plants Res. 2(():219-225
- Sara S. 2018. Uji efek antibakteri ekstrak etanol daun kirinyuh (Chromoleana odorata L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermis. Institut Kesehatan Helvetia
- Sari VI, Hafif RA, Soesatrijo J. 2017. Ekstrak Gulma Kirinyuh (Chromolaena Odorata) Sebagai Bioherbisida Pra Tumbuh untuk Pengendalian Gulma di Perkebunan Kelapa Sawit. Jurnal Citra Widya Edukasi 9(1): 71-79
- Motaleb Mohammad Abdul. 2013. Commonly Used Medicinal Herbs and Shrubs by Traditional Herbal Practitioners. International Union for Conservation of Nature and Natural Resources
- Researchgate. https://www.researchgate.net/publication/41391732_Chemical_Composition_and_Bioactivity_of_the_Essential_Oil_of_Chromolaena_odorata_from_Nigeria 03-03-2021.