Rosela

Hibiscus sabdariffa L.

Malvaceae

Lokasi di taman kami

Buah

Sinonim

Abelmoschus cruentus (Bertol.) Walp.

Furcaria sabdariffa Ulbr.

Hibiscus acetosus Noronha

Habitus

Semak. Perdu semusim atau tahunan, tinggi mencapai 4-5 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Buah
  • Batang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Hutan
  • Padang Rumput

Penyebaran Tanaman

Rosela berasal dari benua Afrika. Di negeri asalnya Afrika, rosela dijadikan selai atau jeli. Secara tradisional tanaman ini memiliki banyak khasiat sebagai obat. Rosela seringkali dimanfaatkan masyarakat untuk membuat teh dan bahan salad. Batang rosela menghasilkan serat yang dapat digunakan untuk membuat karung, benang, dan tali. Tanaman ini juga dapat ditanam sebagai tanaman hias.

Nama Lokal

Dikenal dengan nama lokal, Kesew jawe (Sumatra Selatan), Perambos, Gamet walanda (Sunda), Kasturi roriha (Ternate), Merambos ijo (Jawa Tengah).

Agroekologi

Tumbuh optimal di daerah dengan ketinggian 600 m dpl, suhu rata-rata 24-32 °C, pH optimum antara 5,5-7, tidak toleran pada kondisi tanah berkadar garam tinggi. Menyukai tanah dengan kondisi subur, gembur dengan sinar matahari penuh.

Morfologi

  • Batang bulat berdiri tegak, berkayu dan berwarna merah, bercabang dan berserat.
  • Daun tunggal berbentuk bulat oval atau berdaun bertoreh 3 dan berlekuk dalam. Memiliki tulang daun menjari, tepi daun bergerigi.
  • Bunga putih-putih kekuningan, bagian tengah berbintik. Kelopak berdaging menutupi pangkal bunga.
  • Buah berbentuk bulat telur atau bulat yang meruncing di bagian ujungnya menyerupai kapsul, berwarna hijau kemerah-merahan.
  • Biji berbentuk seperti ginjal atau kacang, sudut meruncing, berbulu, cokelat.

Budidaya

  • Perbanyakan dilakukan secara generatif (biji) atau vegetatif (stek batang).
  • Biji direndam air selama 24 jam, pilih biji yang tenggelam untuk ditanam dalam lahan penyemaian. umur 2 minggu pindah tanam bibit ke polybag.

Kandungan Bahan Kimia

Flavonoid, fenolik, saponin, alkaloid, tanin, asam linoleat, 5- (Hidroksimetil) furfural, asam malat, a-tokoferol, antocyanin, asam askorbik.

Khasiat

Antibakteri dan antifungal, antiinflamasi, antidiabetes, antioksidan, antihipertensi, merawat luka, penyakit kulit dan gigitan serangga, menurunkan kolesterol, melancarkan peredaran darah.

Simplisia

  • Petik kelopak rosela kemudian cuci bersih dengan air mengalir.
  • Keringkan bahan dengan ditutupi oleh kain hitam. Jemur di bawah sinar matahari pada pukul 9.00-11.00 atau 14.00-16.00 selama 3-5 hari.
  • Setelah kering simpan dalam wadah tertutup.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mual

  • Rebus 7 g kelopak buah segar dengan 1 gelas air selama 15 menit.
  • Dinginkan lalu saring. Minum ramuan sekaligus.

2. Menurunkan kolesterol

  • Siapkan 5-10 g kelopak bunga rosela kering.
  • Seduh dengan 1 cangkir air panas.
  • Minum sebagai teh.

Sumber Referensi

  1. Tropical Plants Database, Ken Fern. tropical.theferns.info. Hibiscus sabdariffa http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Hibiscus+sabdariffa  27-01-2021
  2. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. 2001. inventaris tanaman obat indonesia(I) jilid 2: Obat Mual. Depkes.
  3. W Hembing. 2008. Ramus Herbal Penurun Kolesterol.Niaga Swadaya, Jakarta. https://books.google.co.id/books/about/Ramuan_Herbal_Penurun_Kolesterol.html?hl=id&id=bvCnxEhNhswC&redir_esc=y 15-08-2020