Mara

Penyebaran Tanaman

Tanaman Mara berasal dari Asia Tenggara, menyebar ke Australia dan kepulauan Pasifik Barat. Di Indonesia tersebar luas di wilayah Kalimantan Timur, Sumatra, Jawa. Merupakan pohon berukuran sedang yang dibudidayakan di daerah tropis untuk produksi kayunya, obat tradisional dan sebagai naungan. Di Filipina, kulit kayu dan daunnya digunakan dalam pembuatan minuman fermentasi yang disebut 'Basi'.

Nama Lokal

Kakat, Limboga, Singkobong (Kalimantan), Tutup merah, Sapat, Madau, Same, Karahan, Tutup, Mahang damar.

Agroekologi

Tanaman ini ditemukan di dataran rendah hingga ketinggian 2.100 m dpl, tumbuh baik pada suhu tahunan rata-rata 20-30°C, curah hujan rata-rata tahunan 800-1.200 mm/th. Menyukai sinar matahari penuh, jenis tanah lempung berliat, tanah berpasir dan berbatu, berdrainase baik, dan memiliki pH 5,5-7.

Morfologi

• Batang berbentuk bulat, halus, berwarna agak abu-abu kehijauan dan kadang-kadang berbanir tetapi kecil.
• Daun tunggal, berseling, bentuk oval bulat dengan ujung lancip, panjang 8-23 cm, warna hijau lembut dan agak putih dibagian bawah.
• Bunga terletak di ujung tangkai, hijau kekuningan, bunga tertutup bundel.
• Buah kapsul beruang tiga masing-masing berisi biji, dengan kulit luar ditumbuhi duri lembut.
• Biji bulat diameter 4-4,5 mm, berwarna hitam.

Budidaya

• Perbanyakan dilakukan secara generatif (menggunakan biji).
• Penyemaian biji memiliki tingkat perkecambahan 50% dalam 24-72 hari.

Kandungan Bahan Kimia

Tanarifuranonol, tanariflavonona, tanin, steroid, (mallotinic acid, corilagin, macarinin A, geranilin, mallotunin), terpenoid, macatanarin D.

Khasiat

Obat disentri, hemoptisis, demam, penyembuhan luka radang, sakit gigi, alat kontrasepsi, obat gatal, diare, muntah.

Simplisia

• Ambil daun mara yang segar, lakukan sortasi dan cuci dengan air yang mengalir.
• Keringkan di bawah sinar matahari langsung.
• Setelah kering, haluskan dan ayak sehingga diperoleh serbuk yang homogen.
• Simpan serbuk dalam wadah tertutup baik dan terlindungi dari cahaya.