Suweg
Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson
Araceae
Lokasi di taman kami
Utama
Sinonim
Amorphophallus campanulatus Decne.
Arum campanulatum Roxb.
Arum decurrens Blanco
Habitus
Herba. Herba tegak tahunan, tinggi mencapai 1-5 m
Bagian Yang Digunakan
- Daun
- Akar
- Umbi
Syarat Tumbuh
- Butuh Keteduhan
Habitat
- Hutan
- Daerah Semak
- Padang Rumput
Penyebaran Tanaman
Suweg adalah tanaman asli Asia Tenggara dan tumbuh di hutan kawasan Malaysia, Filipina, serta India tropis (bagian selatan). Di Filipina, umbi suweg sering diolah menjadi bentuk tepung sebagai bahan baku pembuatan roti. Di Jepang, umbi-umbian sekerabat suweg banyak dimanfaatkan untuk bahan pangan, misalnya bahan pembuatan mie instan. Di Indonesia, tepung suweg digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue dan khususnya di Jawa umbi suweg dikonsumsi sebagai sayuran dan kolak.
Nama Lokal
Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.
Agroekologi
Suweg merupakan tanaman yang tumbuh di wilayah hingga ketinggian 900 m dpl. Tanaman ini dapat tumbuh di tanah kering dengan kandungan humus yang tinggi, tanah berpasir dan berlempung dengan pH 6-7,5.
Morfologi
- Akar serabut, putih kotor.
- Umbi berukuran cukup besar, bentuk yang bulat, kulit berwarna cokelat dengan bagian dalam berwarna putih kemerahan.
- Batang lunak, silindris, berumbi, hijau.
- Daun tunggal, menjari, tepi rata, ujung lancip, pangkal berlekuk, hijau.
- Bunga majemuk, berkelamin dua, bentuk bongkol, panjang ± 7,5 cm. Warna terang hampir gelap seperti merah keunguan.
- Buah bulat, diameter 1 cm.
- Biji bulat, berwarna merah.
Budidaya
Perbanyakan melalui pemisahan anakan atau memotong tunas anakan yang tersebar di permukaan umbi saat umur 18 bulan. Tanaman dapat ditanam pada lubang 60 x 60 x 60 cm, dengan jarak tanam 90 x 90 cm.
Kandungan Bahan Kimia
Saponin, flavonoid, polifenol, asam oksalat, kumarin, steroid, asam betulinic, β-sitosterol, stigmasterol, β-sitosterol palmitate, lupeol, triacontane, asam amino, tiamin, riboflavin, niacin, dan karoten.
Khasiat
Penyembuh luka, menjaga stamina, antiracun khususnya untuk sengatan hewan atau gigitan ular berbisa, menjaga kekuatan tulang dan gigi, penangkal radikal bebas, antiinflamasi, menghentikan pendarahan pada luka, menyembuhkan bisul dan penyakit kulit.
Simplisia
- Siapkan umbi suweg, lalu bersihkan umbi dari kotoran dan tanah kemudian kupas dan cuci dengan air bersih. Potong-potong umbi kemudian rendam menggunakan air kapur atau garam kira-kira 1 jam hingga getah pada umbi hilang.
- Setelah bersih, keringkan umbi di bawah sinar matahari atau oven dengan suhu 50 °C selama 18 jam.
- Tumbuk atau blender umbi kering lalu ayak untuk mendapatkan tepung halus ukuran 60 mesh.
- Simpan dalam wadah bersih dan kedap udara.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
Bisul, luka baru atau luka karena bisa ular
- Siapkan umbi suweg 7 g yang masih segar.
- Kupas kulitnya dan cuci hingga bersih.
- Parut umbi dan balurkan di atas permukaan yang sakit.
Sumber Referensi
- Hariana Arief . 2006.Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3. Penebar Swadaya, Jakarta.
- Kasno Astanto. 2007. Prospek Suweg Sebagai Bahan Pangan Saat Paceklik. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2017/11/prosiding-2007-27_astanto-suweg.pdf
- Stuartxchange. Pungapung. http://www.stuartxchange.org/Pungapung.html, 18-02-2021