Kepuh

Sterculia foetida L.

Malvacea

Lokasi di taman kami

Buah

Sinonim

Clompanus foetida (L.) Kuntze

Sterculia mexicana var. guianensis Sagot

Sterculia polyphylla R.Br.

Habitus

Pohon. Pohon tahunan, tumbuh tinggi hingga mencapai 40 m.

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Kulit Batang
  • Buah

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Pesisir

Penyebaran Tanaman

Kepuh berasal dari Afrika tropis. Menyebar luas mulai dari Afrika timur, Asia Selatan, Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara hingga ke Australia. Kepuh memiliki tinggi dan diameter batang yang besar menjulang, sehingga selain dimanfaatkan sebagai tanaman obat, juga dimanfaatkan untuk membuat batang korek, peti mati dan perahu. Bijinya dapat dimanfaatkan sebagai penghasil minyak untuk minyak lampu atau sebagai malam untuk membatik (kangean).

Nama Lokal

Halumpang (Batak.), Koleangka (Sunda), Kepoh, Jangkang (Jawa), Jhangkang, Kekompang (Madura), Kepuh, Kepah, Kekepahan (Bali) Bungoro, Kalumpang (Makasar), Kailupa furu, Kailupa buru (Maluku Utara).

Agroekologi

Kepuh ditemukan di daerah dataran rendah dan pantai di ketinggian 0-400 m dpl, dengan suhu tahunan 18-32 °C, curah hujan rata-rata 1.100-1.800 mm/th, menyukai tanah dengan solum dalam, subur, lembap dan berdrainase baik dengan pH 6-7,5 dengan sinar matahari penuh.

Morfologi

  • Akar tunjang dan berbanir.
  • Daun majemuk menjari, bertangkai berkumpul di ujung ranting. Anak daun berjumlah 7-9, jorong lonjong, ujung dan pangkal meruncing.
  • Bunga majemuk dalam malai dekat ujung ranting, hijau atau ungu pudar, kelopak berbagi 5 laksana mahkota.
  • Buah bumbung besar, lonjong gemuk, berkulit tebal, merah terang, berkumpul dalam karangan berbentuk bintang.
  • Biji 10-15 butir per buah, kehitaman, melekat dengan aril berwarna kuning.

Budidaya

Perbanyakan melalui biji yang berjatuhan dengan kondisi tanah relatif basah atau tergenang air sampai berbentuk tunas kecil.

Kandungan Bahan Kimia

Daging biji: asam oleat, asam linoleate, asam palmitat, asam miristat, asam lemak siklopropen (CPFA) seperti 8,9 methylene-heptadec-8-enoic acid (malvalic acid) dan asam sterkulat (9,10- methylene-ocadec-9-enoic acid).

Khasiat

  • Daun: mengobati demam, mencuci rambut, tapal untuk meringankan sakit pada kaki dan tangan yang terkilir atau patah tulang.
  • Kulit kayu: penggugur kandungan.

Simplisia

Belum tesedia.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Demam

  • Siapkan 20 g kulit buah kering kepuh. Potong kulit kecil-kecil, kemudian rebus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Dinginkan dan saring.
  • Tambahkan ramuan dengan 1 sdm gula pasir, lalu aduk sampai rata dan minum sekaligus.

2. Menghilangkan gatal

  • Cuci hingga bersih 1 buah kepuh.
  • Panaskan buah kepuh.
  • Haluskan lalu tempelkan pada bagian yang gatal.
  • Oleskan 1-2 kali sehari diamkan 15- 30 menit sehari.

Sumber Referensi

  1. Konservasi Kepuh (Sterculia foetida L.) di Kabupaten Sumbawa Nusa Tengara Barat. Metananda, dkk, 2016. https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83110 24-08-2020
  2. Potensi Ganda Tumbuhan Hutan Pohon Kepuh (Sterculia foetida linn). Ridhawati, 2015. http://rimbawan2013hut4a.blogspot.com/2015/04/potensi-ganda-tumbuhan-hutan-pohon.html 07-07-2020
  3. FORDA.mof.org.  https://www.forda-mof.org/files/buku_2_kepuh.pdf  31-01-2021
  4. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. 2001. Inventaris tanaman obat indonesia (I) jilid 2. depkes. (Obat demam)
  5. Hariana Arief, dkk. 2015. Kitab Resep Herbal : menghilangkan gatal. https://books.google.co.id/books?id=OCHgCgAAQBAJ&pg=PA148&lpg=PA148&dq=arief+hariana+kepuh&source=bl&ots=TO3kFEsDMG&sig=ACfU3U3ymPnwMT-9M3bDaYlDfHUTCyBUig&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi6hOr-zcruAhWM6nMBHYcvCfcQ6AEwCHoECAcQAg#v=onepage&q=arief%20hariana%20kepuh&f=false 15 -08-2020