Kemuning

Murraya paniculata (L.) Jack

Rutaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Connarus foetens Blanco

Chalcas paniculata L.

Limonia malliculensis J.R.Forst. ex Steud.

Habitus

Semak. Perdu tahunan, tinggi mencapai 1,8-12 m.

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Bunga
  • Akar
  • Batang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan
  • Suhu Rendah

Habitat

  • Hutan

Penyebaran Tanaman

Kemuning berasal dari Sri Lanka, India, dan Myanmar kemudian menyebar ke daerah China, Taiwan, Thailand, Malaysia, Indonesia hingga Australia, sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat, tanaman pagar dan tanaman hias. Bunganya beraroma tajam dan dapat digunakan untuk memberi aroma dalam teh. Selain itu menghasilkan minyak essensial yang dapat digunakan sebagai wewangian (parfum).

Nama Lokal

Kamuniang (Minangkabau), Kamuning (Sunda), Kuning (Bali), Kemuni (Bima), Kemiuning (Sumba), Palopo (Bugis), Fanasa (Aru), Kamoni (Ambon).

Agroekologi

Tumbuh sampai dengan ketinggian 400 m dpl. Pertumbuhannya tidak membutuhkan penyinaran matahari terlalu banyak dan tidak kering. Biasanya tumbuh liar di tepi hutan atau di pekarangan rumah. Menyukai tanah lempung yang subur pada pH asam sampai basa.

Morfologi

  • Batang keras, beralur, tidak berduri.
  • Daun majemuk yang tesusun spiral, anak daun bertangkai, berhadapan, bulat telur atau melonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan licin, mengkilap, hijau.
  • Bunga majemuk, bentuk tandan, harum berwarna putih mempunyai rasa pedas, pahit, dan hangat. Keluar dari ketiak daun atau ujung ranting.
  • Buah buni berdaging, bulat lonjong, hijau ketika masih muda, oranye sampai merah jika matang memiliki 2 biji.

Budidaya

Perbanyakan melalui biji, cangkok dan stek batang. Pemilihan bibit dari biji berasal dari buah yang telah berwarna merah gelap.

Kandungan Bahan Kimia

Murrmeranzin, isopropyliden, murrangatin, muralonginal, pranferin, kumarin, alkaloid, skopolamin, heptametoksi, flavonoid, saponin, tanin.

Khasiat

Penurun kolesterol darah, obat disentri, diare, cacing usus, bengkak, melancarkan peredaran darah, reumatik, penurun panas, infeksi saluran kemih, antibakteri, antiinflamasi, antiobesitas.

Simplisia

  • Pisahkan daun dari batangnya. Cuci dengan air sampai bersih kemudian tiriskan.
  • Jemur selama 3-5 hari langsung di bawah sinar matahari.
  • Kemas simplisia dalam wadah yang bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Radang testis

  • Cuci bersih daun kemuning segar 60 g dan sambiloto 35 g.
  • Rebus bersama 3 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas air, angkat dan dinginkan, lalu saring.
  • Minum ramuan 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas. Lakukan rutin setiap hari sampai sembuh.

2. Bengkak

  • Siapkan 3 g daun kemuning dan 6 g akar tembelekan. Rebus bahan dengan 150 ml air hingga air tersisa 100 ml kemudian saring.
  • Minum 1 kali sehari sebanyak 100 ml. Lakukan selama 7 hari.
  • Untuk pemeliharaan minum 3 kali seminggu, sebanyak 100 ml.

Sumber Referensi

  1. Chowdury JU, Bhuiyan MdNI, Yusuf M. 2004. Chemical composition of the leaf essential oils of Murraya koenigii (L.) Spreng and Murraya paniculata (L.) Jack. Bangladesh J. Pharmacol. 3: 59-63.
  2. Gautam MK, Goel RK. 2012. Exploration of preliminary phytochemical studies of leaves of Murraya paniculata (L.). Int. J. of Pharm. & Life Sci. 3(8): 1871-1874.
  3. PROSEA. 2016. Murraya paniculata. https://uses.plantnet-project.org/en/Murraya_paniculata_(PROSEA) 07-06-2019
  4. Sayar K, Paydar M, Murphy BP. 2014. Pharmacological properties and chemical constituents of Murraya paniculata (L.) Jack. Med. Aromat. Plants. 3(4): 173-179.
  5. Tihurua EF, Astuti IP, Rugayah. 2012. Anatomi helaian daun Murraya spp. (rutaceae) di Jawa. Berita Biologi. 11(3): 411-419.