Daun Leilem

Penyebaran Tanaman

Merupakan tanaman khas atau epidemik daerah Minahasa. Tersebar di daerah beriklim tropis seperti wilayah Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Filipina), Florida, Hawaii, dan Eropa. Umumnya digunakan sebagai sayuran serta bumbu dalam masakan daging di daerah asalnya, penyedia obat tradisional serta dimanfaatkan pula sebagai tanaman hias, pagar hidup, dan pembatas di sekitar pekarangan rumah.

Nama Lokal

Leilem (Manado), Deilem (Bali), Silakurung (Sulawesi Selatan).

Agroekologi

Tumbuh pada ketinggian bervariasi 1-1.324 m dpl. Di Tomohon pada ketinggian 700-800 m dpl dan Kauditan pada 0-240 m dpl. Memerlukan sinar matahari penuh, drainase baik, tanah lembap.

Morfologi

• Batang bulat, berkayu, diameter dapat mencapai 7,5 cm.
• Daun elips, berwarna hijau gelap, mengkilap, rasa agak sepat dan sedikit pahit.
• Bunga tubular tersusun dalam kelompok kecil di dekat ujung batang, tabung panjang sempit, dan ada 5 lobus linier yang terkulai ke bawah.

Budidaya

• Perbanyakan generatif (biji) dan vegetatif (stek batang dan pemisahan anakan).
• Pernyerbukan alami dengan bantuan serangga sebagai polinator.

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid, saponin, flavonoid, steroid, fenol, terpenoid.

Khasiat

Antioksidan alami, antiinflamasi, antidiabetes, antimikroba, mengurangi resiko penyakit jantung koroner dan kanker, obat sakit perut, cacingan, obat sariawan, meningkatkan imunitas dan stamina tubuh, mengobati penyakit paru-paru.

Simplisia

• Ambil daun leilem, cuci bersih dan tiriskan.
• Keringkan daun di bawah sinar matahari selama beberapa hari sampai benar-benar kering.
• Simpan dalam plastik kedap udara.