Cincau Hitam

Platostoma palustre (Blume) A.J.Paton

Lamiaceae

Lokasi di taman kami

Sayuran

Sinonim

Geniosporum parviflorum Benth.

Mesona chinensis Benth

Mesona elegans Hayata

Habitus

Herba. Perdu tahunan, merumpun, tinggi mencapai 30–60 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Ranting

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan
  • Pinggir Jalan
  • Daerah Semak

Penyebaran Tanaman

Tanaman ini umumnya ditemukan di daerah Asia Timur dan Asia Tenggara. Kata “cincau” sendiri berasal dari bahasa Hokkian sienchau yang sering dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Di Indonesia tumbuh baik di daerah Sumatra Utara, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, dan Sulawesi. Tanaman ini dimanfaatkan untuk membuat agar-agar berwarna hitam dan berkhasiat sebagai tanaman obat.

Nama Lokal

Janggelan (Jawa) Camcauh (Sunda), Juju, Kepleng, Krotok, Tarawaluh, Tahulu (Melayu).

Agroekologi

Tanaman ini tumbuh di tempat pada ketinggian hingga 2.300 m dpl, umumnya banyak ditemukan di hutan-hutan dan tumbuh secara liar, tetapi cincau hitam juga cocok ditanam di tegalan, pekarangan, dan ladang, baik secara monokultur atau tumpang sari.

Morfologi

  • Akar serabut.
  • Batang beruas, berbulu halus, bentuk menyerupai segiempat, banyak cabang pada bagian dasar, warna kemerahan.
  • Daun hijau, lonjong, tipis lemas, ujung runcing, pangkal tepi daun bergerigi, berbulu halus.
  • Bunga majemuk, berwarna putih keunguan.
  • Biji hitam, sangat kecil (1 mm), bulat memanjang atau elips.

Budidaya

  • Perbanyakan generatif (biji), vegetatif (stek ).
  • Waktu panen terbaik adalah 7 bulan setelah tanam.
  • Perlu pemupukan N yang tinggi agar produksi daun banyak.

Kandungan Bahan Kimia

β-carotene, α-tocopherol, asam kafeat, protocatechuic acid, ρ-hedroxybenzoic acid, vanillic acid, syringic acid, flavonoid, tanin.

Khasiat

Antimutagenik, hepatoprotektor (pelindung hati), antioksidan, imunomodulator (penambah kekebalan tubuh) dan berpotensi mencegah karsinogenesis (pembentukan kanker), antidiare, antidiabetes, antihipertensi, keputihan dan sakit perut.

Simplisia

  • Cuci daun cincau segar dengan air dingin.
  • Keringkan dengan oven 50 °C (18 jam) atau dijemur dari jam 08.00 sampai 15.00 selama tiga hari (total 21 jam).
  • Iris daun yang telah kering sekitar 3 cm. Siap digunakan giling dan diayak dengan ayakan berdiameter 0,5 mm. Bubuk cincau siap untuk digunakan.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

Keputihan dan sakit perut

  • Cuci bersih seluruh bagian tanaman cincau hitam
  • Tumbuk bahan kemudian rebus dengan 5 gelas air selama 15 menit.
  • Setelah dingin diperas dan disaring.
  • Hasil saringan ditambah 5 g gula merah (atau sesuai selera), aduk hingga rata
  • Minum 3 kali sehari sama banyak pagi, siang dan sore hari.

Sumber Referensi