Garut

Maranta arundinacea L.

Marantaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Maranta indica Tussac

Maranta ramosissima Wall.

Maranta sylvatica Roscoe ex Sm.

Habitus

Herba. Herba tahunan, tinggi 50-100 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Rimpang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan
  • Curah Hujan Tinggi

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Pinggir Jalan

Penyebaran Tanaman

Tanaman Garut diduga berasal dari daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara, Ekuador bagian barat. Namun kini tersebar di berbagai wilayah di sekitar tropis, termasuk di Indonesia, Garut sering dibudidayakan untuk diambil umbinya sebagai bahan makanan, terutama untuk makanan bayi atau orang yang baru sembuh karena lebih mudah dicerna.

Nama Lokal

Dikenal dengan nama lokal Ararut, Patat sagu (Sunda), Lerut, Klarut, Jlarut, Irut, Waerut (Jawa Tengah), Larut, Pirut, Kirut (Jawa Timur), Marus (Bali).

Agroekologi

Tanaman garut tumbuh pada tanah yang lembap dengan pH 5,5-6,5, tanah subur dan menyukai daerah yang cerah ataupun di bawah naungan dengan suhu tahunan 23-29°C. Tanaman ini tumbuh baik pada dataran dengan ketinggian sampai 1,000 m dpl dan curah hujan tinggi 1.500-2.000 mm/th.

Morfologi

  • Rimpang berdaging, berbentuk silinder, berwarna putih atau kemerahan.
  • Batang lunak, tegak, tipis, bercabang banyak ke arah ujung.
  • Daun keras, bercabang, berseling, tangkai daun berpelepah pada pangkal, helaian daun berbentuk bulat telur hingga melonjong, berwarna hijau atau kadang bergaris putih atau ungu kemerahan.
  • Bunga berbentuk malai, tumbuh di ujung batang, berwarna putih.
  • Buah lonjong, merah tua, gundul sampai berambut.

Budidaya

  • Umbi, sebaiknya pilih umbi dengan 3 buku, tanam dengan naungan.
  • Setelah cukup tinggi, pindah ke lahan tanpa naungan.
  • Panen ketika umur 12 bulan.
  • Penanaman biasanya dilakukan pada bulan Oktober.

Kandungan Bahan Kimia

Flavonoid, alkaloid, tanin, glikosida, steroid, fenol, saponin, cardiac glycosides.

Khasiat

Antipiretik, antidiare, memperbanyak ASI, obat infeksi kandung kemih, penangkal racun (gigitan serangga, ular berbisa), meningkatkan nafsu makan, diare, keputihan, asam lambung.

Simplisia

  • Siapkan rimpang garut dan cuci bersih dengan air mengalir.
  • Keringkan beberapa hari. Setelah kering, haluskan sampai menjadi serbuk.
  • Simpan dalam wadah kedap udara dan steril.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Menambah nafsu makan dan mengobati asam lambung

  • Tumbuk 80 g umbi garut kering hingga menjadi bubuk. Rebus bubuk bersama asam jawa secukupnya dengan 2 gelas air hingga menjadi bubur.
  • Makan bubur tersebut sekaligus, 1 kali sehari.

2. Keputihan

  • Ambil 100 g bubuk umbi garut dan 30 g kulit delima kering. Rebus dengan 2 gelas air hingga menjadi bubur. Pisahkan kulit delima lalu makan bubur tersebut. Konsumsi 1 kali sehari.

3. Diare

  • Ambil 25 g rimpang kering garut dan 1 gelas air.
  • Rebus rimpang selama 15 menit lalu peras.
  • Tambahkan ½ g garam, aduk rata lalu minum sekaligus.

Sumber Referensi

  1. Asosiasi herbalisnusantara (pusat pelatihan dan pengobatan herbal indonesia), download 699 ebook tanaman obat indonesia; Diare. https://herbalisnusantara.com/ 09-07-2020
  2. Widyaningrum Herlina. 2019. Kitab Tanaman Obat Nusantara; Menambah nafsu makan dan mengobati asam lambung Keputihan. Media Pressindo, Jakarta.