Petai

Parkia speciosa Hassk.

Fabaceae

Lokasi di taman kami

Buah

Sinonim

Acacia gigantea Noronha

Inga pyriformis Jungh. ex Miq.

Mimosa pedunculata W.Hunter

Habitus

Pohon. Pohon tegak tahunan, tinggi mencapai 45 m .

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Buah

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Lahan Basah
  • Pinggiran Sungai
  • Hutan

Penyebaran Tanaman

Petai tersebar luas mulai dari India Timur Laut, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Buah petai merupakan sayuran yang digemari dan umum dikonsumsi di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Memiliki banyak manfaat sebagai tanaman obat. Kayu petai juga dapat digunakan dalam industri pembuatan kertas.

Nama Lokal

Parira (Karo), Palia, Pelia (Toba), Patai (Minang Kabau), Petar (Lampung), Foopatu (Buru), Pateh (Ambon), Puti (Sumba), Pode (Bima), Pote (Sawu), Paloh (Ceram), Pateka (Ambon) dan Sindutan (Jawa).

Agroekologi

Petai dijumpai di dataran rendah tropis lembab sampai ketinggian 1.500 m dpl, curah hujan 1.000-2.000 mm/th. Menyukai jenis tanah latosol sampai tanah berlempung, pH 5,5-7. Menyukai sinar matahari penuh dan tumbuh di daerah beriklim basah, tidak tahan terhadap kondisi kekeringan.

Morfologi

  • Akar tunggang.
  • Batang berkayu keras, kulit batang cokelat kemerahan, cabang ditutupi bulu halus.
  • Daun majemuk berseling. Anak daun sebanyak 18–42 pasang, lonjong, hijau.
  • Bunga terkumpul pada satu kepala yang disebut bendul berwarna kuning. Bendul bertangkai panjang dan menggantung.
  • Buah polong lurus, panjang, hijau. Setiap polong berisi banyak biji, berbau tajam.

Budidaya

Perbanyakan secara generatif (biji), maupun vegetatif (okulasi). Biji dipilih dari buah tanaman induk yang unggul dan sehat.

Kandungan Bahan Kimia

Flavonoid, alkaloid, fenol, terpenoid (β-sitosterol, stigmasterol, lupeol, campesterol, squalene), polisulfida siklik, thiazolidine-4- karboksilat, saponin, hexathionine, tetrathiane, trithiolane, penthathiopane, pentathiocane, tetrathiepane, djenkolic acid.

Khasiat

Mengobati hati dan ginjal, cacingan, stres, luka lambung, kutil besar, anemia, sembelit dan menghentikan kebiasaan merokok, menurunkan tekanan darah tinggi dan stroke, mencegah mual pagi hari pada ibu hamil, memiliki aktivitas antioksidan, antidiabetik.

Simplisia

  • Cuci daun petai menggunakan air mengalir sampai bersih kemudian tiriskan.
  • Lakukan pemisahan daun petai dari anak tangkai.
  • Kering anginkan daun tanpa terkena sinar matahari secara langsung selama 6 hari hingga kering merata.
  • Setelah kering, haluskan menggunakan blender.
  • Simpan dalam wadah bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Cacingan

  • Cuci 25 g daun petai yang segar hingga bersih. Rebus dengan 2 gelas air selama 15 menit.
  • Minum ramuan sehari dua kali, sebanyak ½ gelas (pagi dan sore hari).

2. Mencegah mual pagi hari pada ibu hamil

  • Kupas buah petai, ambil bijinya dan pisahkan dari kulit arinya.
  • Cuci bersih dan bilas dengan air matang.
  • Konsumsi petai di sela waktu makan.

Sumber Referensi

  1. Ahmad NI, Rahman SA, Leong YH, Azizul NH. 2019. A review on the phytochemicals of Parkia Speciosa, Stinky Beans as potential phytomedicine. J. Food Sci. Nutr. Res. 2(3): 151-173.
  2. Balaji K SA, Nedumaran, Devi T, Sikarwar MS, Fuloria S. 2015. Phytochemical analysis and in vitro antioxidant activity of Parkia speciosa. International Journal of Green Pharmacy 9(4): 50-54
  3. Butar B, Hayati R, Robiyanto, Untari EK. 2016. Potensi ekstrak etanol daun Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap kadar Superoksida Dismutase (SOD) pada plasma Tikus yang mengalami stres oksidatif. Pharmaceutical Science and Research Universitas Indonesia 3( 2).
  4. Chhikara N, Devi HR, Jaglan S, Sharma P, Gupta P, Panghal A. 2018. Bioactive compounds, food applications and health benefits of Parkia speciosa (stinky beans): a review. Agric. & Food Secur. 7: 46-55.
  5. Elidar Y. 2017. Budidaya Tanaman Petai di Lahan Pekarangan dan Manfaatnya Untuk Kesehatan. Jurnal Abdimas Mahakam 1(2).
  6. Ko HJ, Ang LH, Ng LT. 2014. Antioxidant activities and polyphenolic constituents of Bitter Bean Parkia Speciosa. International Journal of Food Properties 17: 1977–1986
  7. Kurniawati DA. 2014. Aktivitas antibakteri ekstrak kulit petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
  8. Mahardika C. 2013. Fraksionasi Ekstrak Kulit Petai Berpotensi Antioksidan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
  9. Nurdyansyah F., Widiastuti DA, Mandasari AA. 2019. Karakteristik simplisia dan ekstrak etanol kulit Petai (Parkia speciosa) dengan metode maserasi. Prosiding Seminar Sains dan Enterpernership VI Tahun 2019. Semarang.
  10. Sonia N, Dsouza MR, Alisha. 2018. Pharmacological evaluation of Parkia speciosa Hassk. for antioxidant, anti-inflammatory, anti-diabetic and anti-microbial activities in vitro. Int. J. of. Life Sciences 11: 49-59.