Pegagan

Centella asiatica (L.) Urb.

Apiaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Centella boninensis Nakai ex Tuyama

Centella coriacea Nannf.

Centella glochidiata (Benth.) Drude

Habitus

Herba. Tanaman herba tahunan, tinggi mencapai 10-20 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Lahan Basah
  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Pinggir Jalan
  • Padang Rumput

Penyebaran Tanaman

Tersebar di seluruh daerah tropis, termasuk Asia Tenggara dan di beberapa daerah subtropis. Keragamannya banyak ditemukan di Afrika Selatan. Sejak dahulu pegagan telah digunakan dalam pengobatan tradisional China dan Ayurveda. Di Indonesia, khususnya Jawa Barat, daunnya dikonsumsi sebagai lalapan.

Nama Lokal

Peugaga (Aceh), Ampagaga (Batak), Jalukap (Banjar), Daun kaki kuda (Melayu), Antanan (Sunda).

Agroekologi

Herba liar yang tumbuh di wilayah dengan ketinggian 700-2.500 m dpl. Tanaman ini banyak dijumpai di perkebunan, ladang, tepi jalan, dan pematang sawah. Menyukai tanah yang agak lembap, cukup sinar, dan agak terlindungi.

Morfologi

  • Akar pendek terdapat pada buku-buku, stolon- stolon lunak, dan beruas.
  • Batang merambat, bercabang banyak, setiap cabang membentuk tanaman baru.
  • Daun roset, berbentuk seperti ginjal, tepi daun bergerigi dan terletak pada seputar batangnya.
  • Bunga muncul di ketiak daun dan tersusun seperti payung berwarna kehijauan, merah muda atau kemerahan.
  • Buah kecil berbentuk lonjong/pipih dan rasanya pahit tetapi memiliki bau yang harum.

Budidaya

Perbanyakan secara vegetatif (stolon) dan generatif (biji).

Kandungan Bahan Kimia

Triterpenoid (asiatikosida, madekosida, asam asiatik, asam madekasik), flavonoid, phytosterol, tanin, saponin, thankuniside, isothankuniside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, meso-inositol centellose, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, asam amino bebas (alanine, serine, aminobutyrate, aspartate, glutamate, lysine, treonine), asam lemak (linoleic acids, linolenic, oleic, palmitic, stearic acids).

Khasiat

Penyembuh luka, radang, rematik, asma, wasir, tuberkulosis, lepra, disentri, demam, batuk (kering, darah), sariawan, darah tinggi, pembengkakan hati, campak, bisul, penambah darah, meningkatkan sistem imun, penambah nafsu makan, membersihkan darah, memperbaiki gangguan pencernaan, alzheimer, menghilangkan stres, peluruh air seni, muntah darah, mimisan, mengatasi mata merah dan mata bengkak, obat cacing, mengobati keracunan jengkol.

Simplisia

  • Siapkan daun segar lalu sortasi basah agar terpisah dari kotoran yang melekat. Cuci dengan air mengalir hingga bersih.
  • Keringkan dengan cara diangin-anginkan sampai kering merata (3 hari) atau menggunakan oven khusus selama 2 hari.
  • Simpan dalam wadah kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Menurunkan gejala depresi

  • Siapkan 5 g daun pegagan segar, 500 ml air.
  • Rebus daun hingga mendidih dan air tersisa sekitar 250 ml.
  • Minum 2 kali sehari.

2. Pengobatan keracunan jengkol

  • Daun pegagan 10-15 lembar direbus dengan 3 gelas air hingga mendidih dan air berkurang menjadi 1 ½ gelas. Dinginkan dan saring.
  • Minum ramuan sehari sekali.

Sumber Referensi

  1. Tropical Plants Database, Ken Fern. tropical.theferns.info. Centella asiatica. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Centella+asiatica 18-01-2021
  2. Gohil KJ, Patel JA, Gajjar AK. 2010. Pharmacological review on Centella asiatica: a potential herbal cure-all. Indian J. Pharm. Sci. 72(5): 546–556
  3. Sadhily H. 2016. Ensiklopedi Indonesia Vol.1. Ichtiar Baru-Van Hoeve, Jakarta.
  4. Januwati M, Muhammad H. 1992. Cara Budidaya Pegagan (Centella asiatica L.). Warta Tumbuhan Obat Indonesia 1.
  5. Prosea. 1999. Medicinal and Poisonous Plants 1. D Padua, Bunyapraphatsara LS, Lemmens RHMJ (eds.). Backhuys, Netherlands.
  6. Sutardi S. 2016. Bahan Aktif Tanaman Pegagan dan Khasiatnya Untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh. J. Penel. Pengemb. Pert. 35(3): 121-130
  7. Kining ES, Falah N, Nurhidayat. 2016. TheIn Vitro Antibiofilm Activity of Water Leaf Extract of Papaya (Caricapapaya L.) against Pseudomonas aeruginosa. Current Biochemistry 2(3): 150-163.
  8. Balittro. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.Pepaya. http://balittro.litbang.pertanian.go.id/?page_id=5459 20-11-2020
  9. Wardani FF dkk. 2019. Perbanyakan Pepaya (Carica papaya L.) ‘Sukma’ In Vitro dari Eksplan Tunas Pucuk sebagai Respon terhadap BA dan NAA. J. Agron. Indonesia, Agustus 2019, 47(2):203-209.
  10. Indah IAP, E Sulistyorini. Cancer Chemoprevention Research Center. Papaya. https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=477 20-11-2020
  11. Permadi. I. W. A. 2012. Morfologitanaman papaya (Carica papaya L). https://www.slideshare.net/Wayanadi/morfologi-tumbuhan-pepaya. 20-11-2020
  12. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. BalaiPenelitiandanPengembanganPertanian. 2017. PetunjukTeknisBudidayaPepaya. Diakses  padatanggal 6 September 2020 melalui http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Edited-JuknisPepaya.pdf. 20-11-2020