Maman Ungu

Cleome rutidosperma DC.

Cleomaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Cleome ciliata Schumach. & Thonn.

Cleome guineensis Hook.f.

Cleome rutidosperma var. hainanensis J.L.Shan

Habitus

Herba. Herba tegak semusim, tinggi mencapai 25-100 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Getah
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Lahan Basah
  • Pinggiran Sungai
  • Pesisir
  • Pinggir Jalan
  • Daerah Semak
  • Padang Rumput

Penyebaran Tanaman

Tanaman ini berasal dari Afrika Barat, Guinea hingga Nigeria, Zaire, dan Angola. Termasuk salah satu gulma yang tumbuh di perkebunan kelapa sawit dan perkebunan lainnya, seluruh daerah tropis basah, dan dataran rendah Asia dan Australia. Di Indonesia banyak ditemukan di Jawa dan Kalimantan. Di beberapa negara, tanaman ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Daunnya juga dapat dikonsumsi sebagai sayuran.

Nama Lokal

Maman lanang, Maman lelaki, Gunda, Cacabean (Jawa Barat), Boboan.

Agroekologi

Maman ungu adalah tanaman yang tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 400 m dpl dengan curah hujan rata-rata tahunan berkisar 1.700-3.000 mm/th. Tumbuh baik pada habitat lembap dan panas dengan suhu rata-rata 21-24 °C. Umumnya ditemukan di pinggir jalan, sawah, ladang, juga terkadang hidup sebagai epifit pada batu dan kayu.

Morfologi

  • Akar serabut.
  • Batang tegak, termasuk batang basah (herbaceous), permukaan licin, bersegi empat dengan duri tipis, berukuran 0,5-2 cm.
  • Daun majemuk beranak daun tiga, duduk berhadapan bersilang, bentuknya memanjang atau bulat memanjang, tipis, lunak dengan bulu-bulu tebal pendek.
  • Bunga kecil, mahkota berwarna ungu (3-4 helai), berderet di salah satu sisi saja. Daun mahkota bunga dengan ujung runcing seperti cakar, panjang 9-12 mm. Benang sari dan putik menonjol dengan warna biru-ungu.

Budidaya

Perbanyakan tanaman dilakukan secara generatif dengan biji.

Kandungan Bahan Kimia

Tioglukosida (glukosinolat), alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, tanin, polifenol, eucalyptol, amphetamine, 10,13-octadecadiynoc acid, phytol.

Khasiat

Antibakteri, analgesik, antiplasmodial, diuretik, antikanker, antiinflamasi, penawar gigitan kalajengking dan ular, keputihan, dan wasir.

Simplisia

  • Ambil daun maman ungu yang segar, cuci hingga bersih dan keringkan.
  • Setelah kering simpan dalam wadah tertutup dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Keputihan

  • Potong- potong 15 g daun muda, tambahkan gula batu dan air secukupnya lalu tim.
  • Setelah dingin saring lalu minum.

2. Wasir

  • Rebus seluruh tanaman maman dengan air 1-2 ℓ sampai mendidih.
  • Pakai air rebusan untuk mencuci bagian yang sakit.

Sumber Referensi

  1. Tropical Plants Database, Ken Fern. tropical.theferns.info. Cleome rutidosperma http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Cleome+rutidosperma  , Akses 3 Februari 2021
  2. Jitmawati, Juliantari Erwina. 2017. Tanaman Obat dari Semak Menjadi Obat, UR Press.
  3. Researchgate. Chemical composition, anthelminthic and antimicrobial activity of chloroform fraction of aerialpart of cleomerutidosperma,  https://researchgate.net/Chemicalcomposition,anthelminthicandantimicrobialactivityofchloroformfractionofaerialpartofcleomerutidosperma 03-02-2020