Peppermint
Mentha arvensis L.
Lamiaceae
Lokasi di taman kami
Utama
Sinonim
Calamintha arvensis (L.) Garsault
Mentha agrestis Sole
Mentha agrestis Hegetschw.
Habitus
Herba. Herba tahunan, tinggi mencapai 0,5-1 m.
Bagian Yang Digunakan
- Daun
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
- Butuh Keteduhan
Habitat
- Hutan
- Daerah Semak
Penyebaran Tanaman
Peppermint merupakan tanaman asli dari Eropa dan Timur Tengah, tetapi bisa berasal dari daerah subtropik, sekitar Mediteranian (Laut Tengah). Menurut sejarah,penyebarannya ke Asia diduga berasal dari Eropa, yang awalnya disebarluaskan oleh orang Spanyol di daerah Semenanjung Malaya dan Singapura. Tanaman daun mint ini telah banyak dibudidayakan di California, Washington, Michigan, Ohio, dan Jepang sejak tahun 1.500 M. Daunnya dapat digunakan sebagai penyedap pada salad atau makanan yang dimasak, campuran dalam minuman teh, juga digunakan dalam pengobatan tradisional.
Nama Lokal
Wild mint
Agroekologi
Tumbuh baik pada tempat dengan ketinggian100-700 m dpl. Menyukai daerah yang lembab, curah hujan 2.000-4.000 mm/th, intensitas cahaya penuh, suhu 20-30 ºC, kondisi tanah gembur, berdrainase baik, pH tanah 5,5-7. Tidak toleran terhadap kondisi kekeringan dan tergenang air.
Morfologi
- Akar serabut yang kuat.
- Batang segi empat, hijau keunguan,percabangan simpodial.
- Daun bulat telur atau elips,berwarna hijau gelap dengan tulang daun kemerahan, ujung dan pangkal daun runcing dan tepi daun bergerigi serta permukaannya kasar.
- Bunga kecil, berbentuk lonceng, tumbuh berkelompok, melingkar di ketiak daun.Memiliki 4 helai corolla, berwarna ungu muda atau putih.
- Biji kecil dan berwarna hitam. Di Indonesia, jarang menghasilkan biji.
Budidaya
Perbanyakan secara vegetatif melalui stek (stek pucuk, stek batang, dan stek stolon).
Kandungan Bahan Kimia
Menthol, menthone, metil asetat, fenolik, rosmarinic acid, flavonoid (eriocitrin, luteolin dan hesperidin), isomenthone, neomethylacetate, piperitone, pulegone, limonene.
Khasiat
Meredakan gatal-gatal akibat alergi, sinusitis,sakit kepala, sakit tenggorokan, mengatasi perut kembung, menjaga kesehatan gigi, meringankan kram menstruasi, memiliki aktivitas sebagai analgesik, sitotoksik, antiinflamasi, antioksidan,antikanker, antimikroba.
Simplisia
- Ambil beberapa lembar daun mint, cuci bersih dengan air mengalir dan tiriskan.
- Letakkan daun di nampan, tutupi daun dengan kain hitam dan keringkan di bawah sinar matahari hingga kering merata (daun mudah hancur saat diremas).
- Setelah kering, haluskan daun hingga menjadi bentuk serbuk.
- Simpan dalam wadah tertutup, kedap udara dan letakkan di tempat sejuk
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
Sakit tenggorokan atau antiseptik mulut
- Rebus 1-3 g daun peppermint dengan 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas air. Dinginkan, saring dan minum sekaligus.
- Minum 3 kali sehari.
Sumber Referensi
- Iscan G, Kirimer N, Kurkcuoglu M, Baser KHC, Demirci F. 2002. Antimicrobial screening of Mentha piperita essential oils. J. Agric. Food Chem. 50: 3943-3946.
- Kay McDL, Blumberg JB. 2006. A review of the bioactivity and potential health benefits of peppermint tea (Mentha piperita L.). Phytother. Res. 20: 619–633.
- Sastrohamidjojo H. 2004. Kimia Minyak atsri. Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta 185.
- Sun Z, Wang H, Wang J, Zhou L, Yang P. 2014. Chemical composition and anti-Inflammatory, cytotoxic and antioxidant activities of essential oil from leaves of Mentha piperita grown in China. PLoS ONE 9(12).
- Sunarjono H. 2010. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya, Jakarta79
- Widyaningrum H. 2011. Kitab Tanaman Obat Nusantara. Penerbit Media Pressindo, Yogyakarta.
- honestdocs (2020, Januari 21), Peppermint: Manfaat, Dosis, & Efek Samping. https://www.honestdocs.id/peppermint 01-02-2020
- Kurniawan, Freddy. Klasifikasi dan Morfologi Daun Mint (Mentha piperita). http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-daun-mint-mentha-piperita/ 01-02-2020